tiga

1.3K 53 1
                                    

Video di atas adalah video yang membuat aku bucin sebucin bucinnya sama Jaehyun sampai kepikiran buat cerita ini.

-----

Goblog! Sumpah Radi lu goblog banget. Gara-gara panik baju basah, masuk kamar mandi sampai lupa ngga bawa baju ganti. Oke fine, untung aku terbiasa pakai bathrobe. Tapi ya tapi, diluar ada cowok dan didalam bathrobe ini aku ngga pakai apa-apa.

Nekat aja deh. Kalau beruntung, dia ada diruang tamu depan main sama Kenzo. Apesnya ya dia masih duduk di meja makan, atau main diruang tengah.

Satu, dua, tiga. Santai jangan panik, anggap aja ngga ada orang lain selain kamu dan Kenzo, Radi.

Tanpa melihat kekanan kekiri aku melangkah cepat menuju kamar. Sumpah hari ini adalah hari yang paling memacu adrenalin sepanjang 26 eh hampir 27 tahun aku hidup.

Aku langsung menuju meja makan dan memanggil Kenzo untuk menikmati sarapannya.
Sepanjang makan aku hanya diam, ngga berani mengeluarkan sepatah katapun tak berani pula untuk menatap Jeff.

Rumah terasa ramai hari ini karena kehadiran Jeff, dia benar-benar menemani bermain Kenzo seharian dirumah. Aku yang menyibukan diri entah di dapur, di halaman bahkan dikamar tidak tahu apa yang mereka lakukan sampai Kenzo tak merasa bosan. Padahal anak itu kalau main berdua denganku sebentar saja sudah merengek kebosanan.

"Kamu malu sama aku?" Aku terlonjak kaget saat Jeff menjajari aku yang sedang duduk di teras sambil membaca novel.

"Siapa? Aku cuma lagi kepengin metime aja. Mumpung Kenzo lagi ada babysisternya. Mana Kenzo?"

"Dia udah tidur, aku juga udah pindah dia ke Kamarnya."

Aku memang sudah lama membiasakan Kenzo untuk tidur sendiri da dia anak yang cukup berani.

"Kamu masih mau disini?"

"Ngusir?"

"Iya. Ngga enak dilihat tetangga, kamu udah dari pagi disini sarapan sama makan siang juga disini."

"Aku tadi bilang sama Kenzo pulang kalau dia udah bangun."

"Nanti aku yang bilang ke dia pasti dia ngerti."

"Ooh ... oke, tapi aku mau minta minum dulu haus banget."

Aku beranjak dari kursi dan melangkah masuk kedapur mengambilkan Jeff minum. Jeff yang aku kira menunggu diluar ternyata mengikuti sampai dalam.

"Makasih banget hari ini kamu udah nemenin Kenzo, dia udah lama tinggal disini tapi temen yang sekitar sini belum banyak. Maklum, dia seharian di daycare sampai aku pulang kantor."

"Aku seneng kok nemenin Kenzo, dia anaknya asik diajak main. Apalagi kalau main sama ibunya juga pasti lebih asik."

Apaan sih ini anak.

"Hem ..."

"Aku juga makasih buat hari ini udah diijinin main disini. Makasih juga buat pemandangan tadi pagi. Aku suka kamu yang basah, suka juga kamu yang cuma pakai bathrobe."

Saking syok nya aku denger omongan dia, aku sampai ngga sadar kalau dia udah dekat didepanku.

Cup.

Dia dengan seenak jidat mencium bibirku. Aku yang masih terkejut hanya diam. Sampai akhirnya aku tersadar.

"Pulang sana!"

Bukannya marah atau langsung memukul Jeff yang seenak jidat mencuri kecupan dibibirku, aku hanya mengeluarkan kata usiran. Dia hanya tersenyum dan langsung berlalu keluar rumah.

Gila ... gila ... mana mungkin gue suka brondong mesum macam Jeff sii.

------

Selama ini aku ngga pernah yang namanya tertarik sama cowo yang lebih muda, ya kadang emang suka gemes si liat cowo puber yang unyu gitu tapi itu cuma rasa seneng aja liat muka-muka kinclong anak muda jaman sekarang.
Jadi, ngga mungkin dong ya aku suka sama Jeff?

Aah, paling dia iseng doang. Biasanya kalau masih muda gitu kan? Suka menantang diri sendiri. Kalau udah dapet tinggalin. Jadi Radi, lo harus kuat kuatin hati, jangan baper. Anggap saja kamu lagi ikut main sama dia.

Aku sudah dikantor sejak setengah jam yang lalu, masalah Jeff udah ngga aku fikirin lagi. Sekarang aku harus fokus kerja dan fokus menyelesaikan tugas kuliah.

"Mbak Radi ... " suara cempreng Sofie mengagetkan aku yang serius mencari bahan untuk membuat tugas kuliah. "Serius amat mbak, sampai kaget kaya gitu." Katanya sambil meletakan tas dimeja.

"Gimana ngga kaget suara kamu kenceng banget kaya petasan tahun baru." Sofie hanya cekikikan mendengar jawabanku.

"Mbak katanya hari ini Mas Jeff ulang tahun ya?" Aku hanya mengangkat bahu, udah ngga mau lagi berurusan sama yang namanya Jeff. Eh, tapi kita masih satu kantor kan ya.

"Mas Jeff pasti orangnya romantis deh, dia lahir pas hari valentine." Aku hanya mengerutkan kening, masih sibuk mencari bahan tapi telinga tetap standby mendengarkah celoteh Sofie.

"Digrup rame lho mbak, katanya mau ada perayaan juga. Mbak pasti belum nengok WAG kantor ya!" Aku memang belum membuka handphone sejak sampai di kantor.

"Ya kamu kan tahu sendiri, semua WAG aku silent. Lagian dari tadi aku sibuk nugas." Jawabku sambil melihat lagi tugas yang aku buat sudah sesuai atau belum.

"Jangan dibuka deh mba, kalau mba buka WAG pasti mual sendiri deh baca chat Mba Nadia, kecentilan banget jadi cewek. Mana sama Mas Jeff ditanggepin lagi, kan jadi besar kepala itu nenek sihir." Kata Sofie menggebu-gebu, tapi aku tengok dia masih saja liat chat yang masuk di WAG kantor.

Sofie dan Nadia memang musuh bebuyutan, entah sejak kapan aku ngga tahu. Nadia itu agak sombong, apalagi dengan jabatannya sebagai asisten boss besar. Yang aku dengar dia adik rekan kerja boss tapi memang dia pintar dan cekatan. Umurnya satu tahun diatas Jeff, tapi kalau mereka bersanding ngga akan kelihatan. Beda halnya kalau Jeff disandingkan denganku.

Lho kok mikirin Jeff lagi.

"Selamat pagi Sofie, selamat pagi Mba Radi." Jeff yang lagi-lagi menyihirku hingga aku tak menyadari kapan kedatangannya menyapa.

"Pagi Mas Jeff" jawab Sofie semangat disertai senyum tercantiknya -menurut Sofie-

"Pagi." Jawabku pelan.

"Nanti sore kamu ikut acara syukuran kan Sof, mbak?" Tanyanya pada kita berdua tapi matanya hanya melihatku -dan Sofie yang sangat terpesona akan Jeff tak menyadari itu-

"Pasti ikut dong mas. Oh ya pak, selamat ulang tahun ya. Mas Jeff mau kado apa? Nanti saya siapkan"

Jeff tertawa memperlihatkan cekungan manis dipipinya. "Terimakasih ucapannya Sofie, mbak Radi ngga ngucapin nih?" Aku yang sedari tadi melihat layar komputer menengok ke arah Sofie yang menendang kakiku.

"Ucapin selamat mbak ke Mas Jeff" ucap Sofie pelan.

"Oohh ... " aku menatap Jeff, ya Tuhan ... tampannya ... Eh ! "Selamat Ulang tahun Mas Jeff, semoga panjang umur dan semoga disegerakan jodohnya."

"Terimakasih mbak ucapan dan do'anya. Jodoh udah keliatan hilalnya si, cuma masih dibawah nol derajat." Dia tersenyum dan berlalu.

"Oohh ya ... aku ngga kepengin kado apapun, yang penting kamu datang itu udah jadi kado terbaik buat aku."

Sofie yang mendengar itu langsung jingkrak-jingkrak dan tak berhenti tersenyum. Sedang jantungku mulai berulah.

Dia ngomong ditunjukan ke Sofie kan? Tapi kenapa aku ngerasa itu ditunjukin ke aku sih? Oohh ... come on Radi, jangan baper !!

Dia lagi bermain, kalau kamu ngga bisa nolak. Ikutin permainannya !!

------

Sorry kalau tulisanku masih berantakan. Kalau ada kata-kata rancau comment ya. Terus maaf juga kalau aku ngga italic kata berbahasa asing. Nanti kalau udah selesai, aku usahain edit.

Happy Jaehyun day .. 😁😁😁

Obing,

Feb 14, 2020

Tak Cukup Dengan Cintaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें