empat

1.3K 51 0
                                    

Aku dipaksa Sofie untuk ikut perayaan ulang tahun Jeff, padahal aku sudah punya alasan untuk ngga ikut, apalagi kalau bukan Kenzo. Tapi dengan cerdasnya, Sofie ikut aku menjemput Kenzo dan bilang akan ada perayaan ulang tahun. Anak kecil mana yang ngga suka perayaan si?

Jadi intinya sekarang, aku sedang dipaksa Sofie beli kado untuk Jeff. Karena aku bingung, aku serahkan urusan ini ke Kenzo. Kenzo mengambil sebuah boneka dinosaurus berwarna hijau. Aku cuek, setuju dengan apapun yang dipilih anakku.

Tepat pukul tujuh malam, kita sudah berkumpul di kafe tempat Jeff membuat acara. Acaranya cukup sederhana, Nadia sudah menyiapkan kue yang katanya dia buat sendiri. Sofie hanya menggerutu di belakang, aku dan lainnya bersyukur karena tak perlu repot lagi mencari.

Kenzo cukup senang disini, sedari datang dia cukup sibuk meladeni gurauan dari teman-temanku. Apalagi, dia sudah memegang coklat yang cukup besar pemberian Jeff. Kado yang Kenzo pilih pun sudah dia berikan sendiri tadi.

"Terimakasih ya, kalian mau hadir disini." Ucap Jeff santai

"Ya pasti mau Jeff. Kan dapet gratisan." Putra, karyawan design yang sudah cukup dekat dengan Jeff menjawab jujur. -sesuai isi hati semua teman yang ada disini-
Ooh ya, karena dari semua karyawan yang usianya dibawah Jeff hanya Sofie, jadi karyawan laki-laki manggil Jeff tanpa embel-embel. Untuk karyawan perempuan biasanya pake mas karena bagaimanapun, dia adik boss dan suatu saat pasti jadi boss.

Jeff hanya tertawa. "Ngomong-ngomong, kok ngga ada yang ajak pasangan?"

"Mereka semua hormatin lo. Lo yang punya acara aja masih jomblo." Pak boss yang baru datang menimpali.

"Bang ... kirain ngga bakal dateng lo!"

"Udah lama ngga ada acara ngumpul diluar kaya gini. Jadi ikut gabung deh ngga papa kan?" Tanyanya pada kita -karyawannya-

Pak bos selalu tampan menurutku. Wajahnya yang tegas tapi ramah membuatnya punya wibawa tersendiri.

"Ngga papa pak. Kita malah seneng kalau bapak ikut gabung." Jawabku. Aku memang fans Pak Jhony, tapi cuma sekedar fans dia udah punya tunangan sebentar lagi mau nikah.

Jeff melirik dan memperlihatkan ketidak sukaannya.

Kenapa tuh anak.

Sudah dua jam, kita makan, ngombrol, bercanda, dan mendengarkan Nadia mengeluarkan jurus rayuannya ke Jeff. Sofie seperti biasa hanya meledek dibelakang. Jeff?? Dia menimpali sampai muka Nadia merah. Dasar anak muda, kemarin cium bibir siapa malam ini godain siapa.

Lho kok, keinget lagi.

Ahh, sudahlah ... Kenzo sudah mulai mengantuk. Pak Jhonny sudah beranjak sejak satu jam yang lalu saat tunangannya menelfon. Tampaknya yang lain masih betah nongkrong, aku pamit terlebih dahulu.

Jeff terlihat membuka smartphone nya. Aku yang sedang melangkah keluar sambil menggendong Kenzo samar mendengar riuh di tempat kami berkumpul tadi.

"Kalian kalau masih kepengin nongkrong, lanjutin aja. Kalau masih mau nambah makan atau minum bilang aja sama pelayannya."
Sepertinya Jeff juga akan pergi.

"Mas boleh ikut juga? Saya juga mau pulang." Itu suara Nadia

"Ngga bisa, saya buru-buru. Kamu ikut yang lain saja."

Aku sudah sampai diluar saat tak lagi mendengar percakapan mereka. Menggendong Kenzo yang sedang tidur membuat tanganku cepat pegal, semoga dijalan depan ada taksi yang kosong. Karena aku belum sempat memesan taksi online, sedang sekarang tanganku sibuk menggedong dan membawa tas yang cukup berat.

Aku sedang mencoba mencari ponsel saat tiba-tiba ada yang mengambil Kenzo dari gendonganku. Hampir aku berteriak kalau tidak cepat menyadari siapa pelaku kejahatan itu.

Tak Cukup Dengan CintaWhere stories live. Discover now