MT 23

226K 7.8K 206
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote teman² penting, supaya gue makin semangat ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.

Makasih😘

Maaf kalau ada typo




Happy Reading😘





Pagi yang cerah yang menampakkan sinar matahari yang sangat indah. Hari ini adalah hari yang disukai semua orang, hari yang dimana semua karyawan pada libur, dan anak sekolah pada libur, apa lagi kalau bukan hari minggu.
Seperti Amel dan Jidan. Mereka berdiam diri dirumahnya dengan suasana canggung, karena Amel masih kesal oleh suaminya itu, apalagi Jidan gk jelasin tadi malam, makin sangat kesal.

Amel dan Jidan sedang makan dengan suasana canggung, dan saling berdiam

"Selesai makan temui aku di taman" ucap Jidan yang memecahkan keheningan, dan ia langsung pergi ke taman, karena makanannya sudah habis

Amel yang mendengarkan, ia itu hanya diam, tanpa membalas ucapannya Jidan. Saat Amel selesai makan, ia langsung membereskan semuanya, dan ia langsung berlalu pergi menyusul Jidan yang ada di taman

"Ada apa kak?" tanya Amel yang sedang berada di belakangnya Jidan, dan Jidan berbalik dan menatap Amel

"Amel aku bisa menjelaskan semuanya yang kamu liat kemarin" ucap Jidan yang langsung megang tangan amel dua-duanya

"Yaudah jelaskan, tapi 1 katapun gk ada yang bohong" ucap Amel dengan dinginnya, dan ia langsung melepaskan tangannya, dan duduk dikursi yang ada di dekatnya. Jidan duduk dikursi juga, yang berada disamping Amel, dan siap untuk ceritakan semuanya. Jidan menceritakannya semua tanpa bohong, dan Amel mendengarkan ceritanya Jidan semua.

"Jadi gitu ceritanya" ucap Jidan menatap Amel

Amel melihat dari matanya Jidan untuk melihat apakah suaminya itu bohong apa gk, tapi kenyatannya nihil Amel tidak melihat bahwa suaminya itu sedang berbohong

"Yaudah" ucap Amel

"Yaudah apa nih?" tanya Jidan bingung

"Yaudah aku maafin, tapi jangan bohong lagi" ucap Amel tersenyum

"Serius" ucap Jidan senang

"Iya" ucap Amel dengan singkatnya

"Yess" ucap Jidan kegirangan

"Makasih sayang" lanjutnya yang langsung peluk Amel dan mengecup bibirnya sekilas

"Eh—" ucap Amel terkejut, karna ia tiba-tiba dicium oleh Jidan apalagi bibirnya

"Hehe sorry aku kelewatan senang" ucap Jidan yang malu karna kelakuannya, dan Amel hanya terkekeh

"Tapi gpp kan kalau mulai sekarang aku cium bibir kamu? Kitakan udah suami istri" ucap Jidan dengan senyuman jailnya

Amel yang mendengarkan itu, ia bingung harus menjawab apa, ia menyukai kalau suaminya itu mencium bibirnya tapi ia malu dan takut, karna takutnya kelewatan yang sampai itu.

My Teacher [END]Where stories live. Discover now