14

544 42 3
                                    

"kak kiran ada didalam kok, kayaknya dia sendirian mobil bang changbin udah ga ada" seungmin membukakan pintu rumah, lalu masuk duluan.

chan dan woojin mengikuti seungmin, chan duluan kekamar kiran meninggalkan woojin yang membawa barang-barangnya.

"rann" chan membuka pintu, saat dia melihat kamar kosong raut wajahnya berubah bingung.

"ga ada min, kiran dimana?" seungmin menggeleng, gatau. seingat dia kiran sama changbin.

"tadi ada kak, bareng bang changbin" jawab seungmin.

"kemana?" seungmin menggeleng gatau.

"jalan sama changbin kali" kata woojin lalu pergi kekamarnya, chan mengikuti woojin masuk kamar dan berbaring di samping woojin.

woojin sedikit kesal karna perhatian chan sekarang ke kiran, woojin paham kalau chan sayang banget sama anak yang ada di kandungan kiran, tapi apa perlu perhatian banget sama kiran? woojin menoleh ke samping melihat chan yang berbaring di sampingnya.

"kamu capek?" tanya chan.

woojin hanya menjawab "hm" sambil menutup matanya.

"padahal aku mau ajak kamu nemuin kiran" kata chan sambil mengetik sesuatu di ponselnya.

"istirahat chan, besok kan bisa" jawab woojin lalu membelakangi chan untuk tidur.

changbin dan kiran duduk dihadapan mamanya kiran, wanita itu sedang menatap changbin dari atas ke bawah berulang kali. jujur aja changbin gugup ditatap sama mamanya kiran.

"jadi kamu seo changbin?" tanya mamanya lalu meminum tehnya.

"i-iya tan" kata changbin sambil mengangguk. kiran cuman diam daritadi nahan mual. changbin yang peka melirik kiran "kena---"

"kamu temen? pacar?" changbin gagal nanya keadaan kiran.

"saya--" "aku mau ke belakang" kiran langsung pergi meninggalkan mamanya dan changbin, belum juga changbin jawab pertanyaan mamanya kiran suara kiran yang muntah-muntah kedengeran yang ngebuat mamanya langsung datengin anaknya.

"kamu sakit?"

"iya tapi gapapa masuk angin doang" kata kiran dia melirik changbin yang ada di deket pintu.

"yaudah istirahat aja ya" mamanya ngebawa kiran ke kamar ngelewati changbin gitu aja.

"makanya jangan sering keluar malem, kebiasaan ga bisa diubah apa? kamu itu cewek kiran" kata mamanya.

kiran baring dikasurnya terus natap mamanya malas yang dari tadi mengomel ga ada hentinya.

"ma, aku mau istirahat" kata kiran, mamanya berhenti mengomel dan meninggalkan kiran sendirian di kamar.

"ma" panggil kiran, mamanya menoleh ke kiran.

"panggilin changbin"

mamanya keluar kamar ngeliat changbin yang ada di lantai bawah lagi nerima tamu.

"aelah bin, gue mau ketemu kiran" kata chan.

"besok aja kenapa sih? dia ga enak badan" kata changbin sambil memegangi pintu.

"gabisa gue harus ketemu sekarang, gue janji ya rawat dia"

"lo istirahat dulu anjir baru pulang liburan juga, temenin woojin sana" usir changbin.

"changbin, kiran manggil kamu" kata mamanya kiran dibelakang changbin.

"o-oh iya tan" kata changbin. "sana pulang" usir changbin ke chan.

"mau jenguk kiran" chan masuk kedalam rumah, lalu menepuk bahu changbin biar ngasih tau dimana kamar kiran.

changbin jalan duluan terus chan mengikuti.

"mau jenguk kiran tan" kata chan. mama kiran cuman senyum doang

sampai dikamar kiran, chan langsung duduk di samping kiran.

"ran lo gak apa?" tanya chan.

"gak apa kok, kenapa lo kesini?"

"ya mau jenguk lo, yang dibawah mama lo?"

kiran cuman mengangguk. chan mengusap perut kiran yang ngebuat kiran sama changbin sedikit terkejut.

"belum jadi bayi elah bang" kata changbin. chan langsung menjauhkan tangannya.

"pantas ga ngerasa ada yang nendang"

"woojin ga ikut chan?" tanya kiran, chan menggeleng.

"ohh"

tanpa disadari mama kiran ada didepan menyimak obrolan anaknya dengan dua lelaki itu.

pusing bgt klo udh buntu heu:(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ѕυrroɢαтe • woocнαɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang