10

1.2K 170 14
                                    

Sijeuni sijeuni sijeuni!!!!!!!!! Maret sebentar lagi. Febuari ini, apa kalian benar-benar bahagia? Park Jisung tidak menerima jawaban "tidak!"  Kalian harus bahagia! Jangan lupa makan atau kalian dimarah Jaemin hyung.

Seperti Febuari sebelumnya, Febuari kali ini sangat menyenangkan karena ada Chenle. Aku sebut menyenangkan karena aku melewati bulan kasih sayang ini dengan Chenle lagi.

Aku mencintai Chenle setiap hari! Jangan kalian kira hanya waktu Febuari saja. Itu tidak benar. Valentine kemarin, kalian dapat kado apa? Atau berapa banyak coklat yang kalian dapat? Apa yang pacar kalian beri untuk kalian?

Kalau aku sih hehehe, Chenle memberiku cinta setiap hari hahhahahaha. Chenle memberiku ponsel keluaran terbaru padahal bulan lalu aku baru mengganti ponselku. Kata Chenle biar sama. Dasar orang kaya.

Sijeuni, aku bertanya pada kalian sekali lagi, kalian benar-benar bahagia kan? Aku khawatir. Aku tidak ingin ada yang terluka. Sijeuni kalian harus berhati-hati! Jangan sampai sakit pokoknya. Febuari akan berlalu kok.

Sijeuni, apa kalian membaca catatanku? Rasanya aku ingin bertemu kalian dan berbicara secara langsung. Kalian tidak bosan kan kalau aku menceritakan Chenle terus-terusan? Pasti tidak. Siapa yang bisa menolak pesona dolphin China?

The Dream Show sebentar lagi. Kalian sudah siap kan? Ingat ya, kalian harus memanggilku Oppa! Aku kan sudah sembilan belas tahun ahihihihi. Sijeuni sudah makan? Aku baru selesai makan dengan Jeno hyung. Kali ini tidak dengan Chenle karena dia sibuk dengan Renjun hyung. China line itu terus berbicara dengan bahasa yang tidak aku mengerti.

Aku cemburu, singkat nya sih begitu.

Iya-iya aku tau semua menyayangi Chenle sebagai maknae. Tapi kan aku juga maknae. Tidak, aku tidak iri karena status maknae lebih cocok untuk Chenle. Tapi aku iri karena delapan belas hyung ku itu bebas melakukan skinship dengan Chenle. SECARA TERANG-TERANGAN.

Sejauh ini hanya hyung Dream saja yang tau hubunganku dengan Chenle. Itu karena mereka menyaksikan aku dan Chenle berciuman. Aku tidak bisa mengelak lagi dan sialnya mereka justru menggodaku habis-habisan. Sejak hari itu mereka semakin gencar menggoda Chenle. Mereka sengaja membuatku marah.

TAPI AKU TIDAK BISA MARAH SIJEUNI!!! AKU TIDAK INGIN PUTUS DENGAN CHENLE. JANTUNGKU MASIH BELUM AMAN SEJAK INSIDEN DIMANA CHENLE NGEPRANK PARK JISUNG. EH INI KOK JADI CAPLOKS!!

"Chenle kesayangan nana hyung ..... Lihat apa yang hyung bawa? Taraaaaaa!!! Nah, untukmu"

Aku menatap sengit Jasmin hyung. Ini bukan typo ya. Aku sebal jadi aku mengganti namanya dari Jaemin ke Jasmin. Jaemin terlalu bagus untuk orang menye-menye sepertinya. Sudah cukup! Aku kesal pada Jasmin hyung. Malam itu ia membawa banyak ramen untuk Chenle. Kalian tau kan betapa maniaknya Chenle dengan mie instan? Ia menjulurkan lidahnya mengejek diriku yang mematung di depan pintu. Dan setelah itu Chenle tidak terpisahkan dari Jasmin hyung. Sialan, untung tua!

"Chenleyaaaaaaaaaaaaaa sudah hyung bilang berapa kali keringkan rambutmu! Nanti sakit kepala tau!" Yang protes si hitam dekil alias Haechan hyung. Aku tidak mengejek tapi dia memang hitam. Oke sebut saja aku kurang ajar. Haechan hyung terus meneriaki Chenle supaya mengeringkan rambutnya yang basah. Padahal biasanya Haechan hyung tidak pernah protes. Sepertinya ia sengaja saat tau aku akan mendekati Chenle.

"Kau ini sudah besar tapi pemalas" omelnya lagi sembari mengusap-usap rambut Chenle dengan handuk kering. Kurang ajar kan? Bisa-bisanya dia berbuat seperti itu di depan kekasihnya Chenle. Seperti tak kasat mata, dua orang itu sama sekali tidak memperdulikan aku yang tengah meringis di sudut ranjang.  Chenle terus berceloteh menikmati pijatan di kepalanya.

Aku benci perasaan cemburu.

Dadaku sesak. Seperti ditekan paksa sampai tidak bisa bernafas. Seperti itu rasanya cemburu. Aku tau mereka hanya menggoda ku tapi ya tetap aja, bercanda dengan anak di bawah umur itu tidak baik karena hormonnya sedang pasang surut.

"Hahahahhahaha @#$_&-+(/+!; Hahahahhaha assjskalnskalannnjqiaomspw" Aku tidak begitu pandai bahasa China jadi aku tidak tau apa yang Renjun hyung dan Chenle bicarakan. Sepertinya seru karena Chenle tertawa sampai memukul lengan Renjun hyung. Aku meringis lagi, sakit hati ku masih belum hilang dan sekarang ditambah lagi.

"Le-

"Sebentar Jisungie" Chenle memotong ucapanku dan kembali melanjutkan obrolannya dengan Renjun hyung. Apakah itu pembicaraan yang sangat penting sampai mereka menggunakan bahasa mereka sendiri? Apa mereka tidak tau ada seonggok manusia bodoh di sini?

"Jeno pulang" teriakan Jeno hyung berhasil mengalihkan perhatian Chenle dari Renjun hyung. Tapi sialnya Jeno hyung malah merengkuh tubuh Chenle dan memberinya pelukan selamat malam.

"Jisungie ehh-

Kuseret Chenle untuk menjauhi empat orang sialan itu. Aku mengunci pintu dan melempar kuncinya entah kemana. Chenle menatapku aneh. Aku mengalihkan pandanganku supaya tidak bertemu netranya.

"Kenapa? Tanyanya. Aku menggeleng lalu meraih tangannya yang menangkup wajahku.

"Jangan marah, aku mencintaimu" bisiknya. Aku sedikit menegang astaga. Segala pertahanan ku hancur seketika. Dinding permusuhan yang sengaja aku bentuk untuk merajuk hancur lebur tidak terbentuk. Chenle sangat berpengaruh dalam emosiku. Dia punya andil pada diriku.

Febuari menyenangkan. Akan lebih menyenangkan jika Jaemin hyung dan antek-anteknya tidak menganggu Chenle. Mereka itu senang sekali membuatku marah. Tapi aku tidak bisa marah karena Chenle selalu memintaku untuk berbaikan dengan mereka. Ini tidak adil.

Sijeuni, sebenarnya masih ada banyak hal yang ingin aku ceritakan pada kalian. Tapi aku ngantuk. Aku menulis ini karena aku rindu kalian. Tolong jaga diri kalian baik-baik. Aku di sini baik-baik saja. Jangan khawatir, aku mencintai kalian.

See you tomorrow Sijeuni-deul




Sijeuni!!!⏬

Sijeuni!!!⏬

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suara dari Jisung (Chenji)Where stories live. Discover now