Dua

1.3K 281 65
                                    

Play MulMed 🎵

Kaila keluar dari mobil kecilnya, ia meminta bantuan Paman becak yang lewat untuk mengangkatkan kursi roda Delia ke lantai 3, di mana kamar kostnya berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaila keluar dari mobil kecilnya, ia meminta bantuan Paman becak yang lewat untuk mengangkatkan kursi roda Delia ke lantai 3, di mana kamar kostnya berada.

Kaila menyesali ini, kenapa ia tidak memikirkan bagaimana ia membawa Delia ke atas saat survey kemarin? Tidak ada lift di gedung ini. Sepertinya ia akan menyarankan untuk membuat sebuah lift karena ia sudah merogoh kantong cukup banyak untuk bayar kamar platinum di sini.

Hari ini Kaila meminta izin pada atasannya untuk berberes semua barang yang sudah ia pindahkan tadi malam.

Bibi Yuti memaksanya untuk tetap tinggal di rumahnya, tapi semuanya anggota keluarga di rumah itu tidak menyukai keberadaannya. Terutama Delia--yang menurut mereka sangat merepotkan harus mengurus anak tak berdaya seperti Putrinya. Dan tentu saja pindah adalah pilihan yang tepat.

Delia memang lumpuh sejak lahir karena salah posisi saat Kaila melahirkannya. Kakinya terlebih dahulu keluar membuat saraf kaki dan tangannya tidak terlalu berfungsi. Hanya badan dan kepala yang normal. Bicara Delia pun lancar seperti anak sebayanya, tidak mengeluarkan air liur seperti anak lumpuh lainnya.

Suaminya? Menceraikannya dengan alasan tidak akan pernah mengakui anaknya sendiri. Seperti lepas dari lingkaran setan, keberuntungan mengahampiri Kaila yang langsung mendapatkan pekerjaan setelah beberapa bulan melahirkan Delia. Menjadi operator di samping sekretaris perusahaan The Roussel. Itu pun berkat sahabatnya yang juga bekerja di sana sebagai staf marketing.

Seharusnya Kaila tidak pernah setuju dengan perjodohan konyol yang dibuat oleh mendiang Neneknya. Bukannya mendapatkan suami yang baik, tapi malah sebaliknya. Selama berumah tangga, hidup Kaila seperti senetron di tv, suami yang selalu menyiksa istrinya.

Tapi mau bagaimana lagi? Seberat apapun hidup yang sedang kita hadapi harus tetap kita jalani. Ya, seberat apa pun itu.

Sekarang Kaila bersyukur hidupnya lebih tenang, hanya berdua dengan Delia. Putri tercintanya yang sebentar lagi berumur 4 tahun.

Kaila menggendong Delia yang terlihat antusias ingin melihat kamarnya yang sudah Kaila janjikan berwallpaper kuda pony.

"Aku nggak sabar liat kamarnya, Ma!" Delia melingkarkan tangannya pada leher Kaila sebisanya, karena tidak mampu berpegang erat.

"Sebentar lagi kamu akan melihat kamarnya, Princess!" Kaila mulai menaki tangga dengan diikuti oleh Paman becak yang membawakan kursi roda Delia, untung Paman becaknya tidak terlalu tua.

"Ma, itu ada kunci."

"Kunci?" Kaila melihat ke sekitar dan matanya berhenti di anak tangga. Sepertinya tercecer, Kaila pun mengambilnya.

Sesampai di atas, Kaila berterima kasih lalu memberikan uang pada Paman becak yang sudah membantunya lalu mendudukan Delia di kursi rodanya.

Ponselnya berbunyi, itu nomor Sekretaris Rina. Kaila mengambil nafas lalu tersenyum terlebih dahulu sebelum mengangkatnya.

HimoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang