Delapan

1.2K 251 84
                                    

Play MulMed🎶

"Dik, lo serius sama itu cewek?" Tanya Chandra pada Dika yang menemani Delia dan Audra bermain bersama boneka-boneka milik Audra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dik, lo serius sama itu cewek?" Tanya Chandra pada Dika yang menemani Delia dan Audra bermain bersama boneka-boneka milik Audra.

Selesai makan malam, para wanita membantu Gita membereskan sisa-sisa makanan. Sedangkan para pria duduk di sofa ruang tengah menemani anak-anak agar tidak menggangu ibu-ibu mereka.

"Lah, emang kenapa?" Tanya Dika sengit. Ia tahu Chandra masih penasaran kenapa dirinya menyukai Kaila.

Walau Chandra tahu jawabannya adalah cantik, tapi tampang bukan segalanya. Chandra masih bingung dengan tipe wanita Dika yang tidak pernah wajar di matanya selama ini. Dari pekerjaan dan umur Kaila memang wajar dari pada mantan-mantan kekasih Dika sebelumnya, tapi status wanita itu membuat Chandra bertanya-tanya latar belakangnya.

"Tumben-tumbenan lo mau sama janda."

"Sejak kapan gue bilang nggak suka janda? Suka-suka gue dong, calon-calon gue juga!"

"Idih! Sejak kapan lo menghayal dia calon lo. Baru juga deket! Lo pikir gue nggak tau, gue dikasih tau mami kalo lo baru dekat dan belum pacaran."

"Biarin, yang penting gue optimis dia bakal jadi calon gue."

"Emang lo tau latar belakangnya gimana? Kenapa jadi dia memilih pisah sama suaminya?"

"Mantan!" Potong Dika.

"Iya, mantan suaminya maksudnya! Saran gue, lo harus liat dulu gimana masa lalunya dan itu berpengaruh besar juga buat kedepannya hubungan lo sama dia. Lo ngerti kan maksud gue?" Nasehat Chandra yang sangat jarang Dika dengar.

Dika mengerti maksud Chandra yang tiba-tiba bijak dengannya karena Gita terlihat welcome dengan Kaila untuk pertama kali dan tentunya seperti lampu hijau untuk Dika mendapat restu.

Chandra memberi waspada karena Kaila mempunyai masa lalu yang belum Dika ketahui. Hal buruknya adalah Kaila juga akan meninggalkan Dika jika mereka sudah melangkah lebih jauh nantinya.

Dika hanya diam tanpa membalas perkataan Chandra yang memang ada benarnya. Tapi Dika memang tidak suka menanyakan masa lalu orang lain karena ia tidak merasa berkepentingan dengan itu. Menurutnya yang terpenting itu adalah masa sekarang.

Mengerti dengan kebungkaman Dika, Chandra meliriknya. "Kalo lo nggak tega nanya masa lalunya, lo selidiki aja tanpa sepengetahuan dia. Lo kan auditor, Chandika Moesta."

Lagi-lagi Dika memikirkan perkataan kakaknya. Terdengar licik sih, tapi Dika mulai terpengaruh dengan perkataan Chandra. Dika mulai menggigit bagian dalam bibir bawahnya seraya berpikir.

Ya, walau pekerjaannya adalah auditor yang selalu menyelidiki karyawan/ti di suatu perusahaan karena pekerjaan, tapi ia belum pernah melakukannya untuk kepentingan pribadi.

HimoyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang