Bab 2

33 1 0
                                    

Hallo, aku datang lagi semoga suka

***

Dewa mengatur dengan pelan-pelan nafasnya yang memburu akibat berlari dari kejaran pria gila, dan dia bingung dengan keadaannya sekarang ini disampingnya duduk seorang cewek yang menunduk dalam dengan nafas yang masih belum teratur kedua tangannya pun tidak diam menggemgam baju bagian ujung kemejanya atau sesekali kedua tangannya diremasnya.

“sudah bisa mulai cerita?” dewa membuka obrolan diantara mereka setelah sedikit tenang “kenapa ada video gue di hape lo?, apa yang lo rencanain?” Tanya dewa pada gadis yang duduk di kursi penumpang mobilnya, mereka sekarang berada di mobil dewa tadi sewaktu mereka berlari menghindar dari pria gila itu dewa ingat mereka ada diparkiran langsung menuju dimana mobilnya di parkirkan dan memaksa gadis itu untuk masuk.

Nirmala tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh lelaki yang duduk di belakang kemudi, dan ia merutukkin dirinya sendiri mengapa bisa ikut berlari ketika pria itu menarik dirinya dari cengkraman yanto seharusnya ia tidak disini dan harus menjawab semua pertanyaan yang dia tidak tahu mesti jawab apa toh berbohong pun akan ia lakukan jika dia menjawab kebenarannya maka uang satu juta itu akan lenyap.

Karena tidak juga mendapatkan jawaban dari gadis disampingnya itu dewa mulai sedikit menarik nafas menghembuskannya sedikit kasar lalu mencari rasa rasa sabar yang banyak untuk saat ini. “kenapa nggak jawab, lo tuli?” dewa melihat gadis disampingnya yang masih sama menunduk dan saling meremas kedua tangannya.

“apa yang lo rencanain dari video ini” tapi gadis itu masih saja diam menutup rapat mulutnya. Oke, dewa cukup sabar dewa sudah menipis “kalo lo gak mau jawab kita kekantor polisi ngelaporin lo dengan acaman UU ITE” dewa memutar badannya menghadap stir kemudi dan mulai menstater.

Nirmala bingung apa yang harus ia jawab dari seluruh pertanyaan dewa, jika ia jawab maka banyak hal yang akan terjadi dimulai dari kehilangan uang satu juta, keributan antara dewa dan dua orang cewek yang menyuruhnya, oh tidak bukan hanya keributan mungkin lebih buruk dari itu tapi apa yang bisa nirmala lakukan ia bingung mencari jawaban yang pas supaya semuanya aman tapi sepertinya tidak ada. Buntu, “ayoo nirmala berpikir kamu harus jawab”.

"Kalo lo gak mau jawab kita kekantor polisi ngelaporin lo dengan acaman UU ITE”, ucap pria itu sambil mengubah caranya duduk dari yang menghadap nirmala kini menghadap stir kemudi.

“mampus kau nirmala” aduh nirmala meringis sendiri membayangkan ia akan di penjara selama bertahun-tahun dan bagaimana dengan keadaan tantenya yang sedang sakit siapa yang akan mengurusinya dan membiayai berobat yanto tidak bisa diandalkan bahkan sekarang ia memberikan nirmala satu masalah yang cukup parah.

“tolong jangan bawa kekantor polisi, aku nggak mau di penjara” ada jeda sejenak disitu “aku akan mengakui semuanya” nirmala membuka mulutnya sambil menelan ludahnya yang pahit dan satu tanggannya sudah menghentikan gerakan dewa yang akan menstater mobilnya.

Tangannya berada tepat dibawah kemudi memegang kunci mobil yang ada di tangan dewa, badannya sedikit terhimpit diantara kemudi mobil dan badan dewa.
Dewa terkejut dengan posisi mereka, oh ayolah, dewa laki-laki normal kan dan kalian tahu pastinya jika posisi seperti ini apa

“Ehemm...” dewa berdeham “bisa duduk dengan baik?” ujar dewa karena dewa sudah mulai merasakan suhu udara panas dengan posisi mereka saat ini.

“maaf” cicit nirmala menjauhkan badannya dan menyandarkan bahunya di kursi penumpang dengan padanngan menunduk kebawah menahan rasa malu.

Nirmala hendak membuka mulutnya dan mengakui semuanya merelakan uang satu juta itu lenyap daripada ia harus di penjara bertahun-tahun. Tapi sebelum nirmala membuka mulutnya ada tangan yang menggantung mengisyaratkan untuk nirmala diam tidak mengeluarkan suara.

Dewa NirmalaWhere stories live. Discover now