Awas Jatuh Cinta

6.4K 567 17
                                    

"Jangan-jangan ku jodohmu."

-PASUTRI GAJE-

🌻🌻🌻

Zean menatap kepergian motor bebek dari halaman komplek. Lalu matanya kembali menatap pada gadis di sebrangnya yang masih mengenakan seragam SMA.

"Ciee budak santetan, dianterin nih ceritanya," ucap Zean setengah berteriak, di blakon rumahnya.

Bella sedikit mendongakkan kepalanya untuk menyesuaikan tatapannya agar bertemu dengan tatapan Zean.

"Lo sendiri? Yang kemarin jalan-jalan ke dufan, dasar budak cabean," balas Bella tak mau kalah.

"Syirik aja lu. Gak pernah di ajak jalan sama budak santetan lo yaa," cibir Zean.

Bella melotot, jika mempunyai kekuatan terbang, sudah lama ia akan terbang dan menemui Zean untuk memukuli lelaki paling menyebalkan, rese, sinting di seluruh dunia itu.

"Sorry yaa gue gak pernah pamer sama orang, gak kayak pacar lo itu. Gue juga sering jalan-jalan, besok aja gue mau kepantai bareng pacar gue. Lo gak tahu aja," sungut Bella, gadis itu ingin selalu menang dalam beradu mulut dengan Zean.

Zean yang mendengar itu tak mampu menahan tawa, "barusan juga lo udah bilang. Lo udah pamer ke gue!"

"Emang sengaja pamer ke elo," seru Bella, kemudian satu juluran ilat mengejek dihadiahkan Bella untuk Zean.

Zean tidak terima, "JUBAIDAH BUDAK SANTETAN!" ejek Zean.

Bella yang mendengar itu panas, ia sangat tidak terima, "WOI UCUP BUDAK CABEAN! LO EMANG SINTING!"

Mereka terus berteriak terus mengucapkan sumpah serapah, dalam keadaan seperti ini, dunia terasa milik mereka berdua saja, yang lain cuman numpang.

"Bella Zean! Bisa diam gak? Saya ini lagi sakit gigi, jangan berantem disini kalau mau berantem noh sana ke perundingan linggajati," seorang laki-laki berusia empat puluh an, tetangga sebelah Zean, berteriak memberi peringatan sambil sesekali meringis kesakitan atas sakit giginya.

"Si Jubaidah om yang duluan teriak," adu Zean.

"Heiii, lo gilla yaa, lo amnesia!? Hah? Lo duluan yang teriak!" Bella tak mau disalahkan.

"Sudah sudah, sekali lagi kalian teriak saya seret kalian ke ketua RT buat dinikahin, mau?" ucap Bapa tadi sedikit mengancam.

"ISH AMIT-AMIT!" Jawab mereka berdua bersamaan dengan saling teriak.

Bapak itu menekankan tangannya ke pipi lebih kuat, seperti ada setruman saat keduanya berteriak, sampai menjalar ke sakit giginya.

"KALIAN BERDUA MAU BUNUH SAYA!?"

"ENGGAK!" Jawab Zean dan Bella secara kompak lagi.

Bapa tadi kembali memegangi pipinya lebih kencang, nyeri di giginya semakin terasa.

"YAUDAH SANA MASUK RUMAH MASING-MASING," tegas Bapa itu, "HITUNGAN KE TIGA."

"Satu... Dua... Ti..."

Belum selesai menyebutkan angka tiga, Bella sudah berlari ke dalam rumah, dan Zean segera berlari kocar-kacir ke dalam rumah menutup pintu blakonnya. Sedangkan Bapa yang memgeluh sakit gigi itu terkekeh melihatnya.

PASUTRI GAJE [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now