🍷 dangerous

4.7K 767 65
                                    

Hari ini berjalan seperti biasa. Lisa pergi ke sekolah kemudian kerja sambilan di kafe dan sekarang dalam perjalanan pulang. Harusnya ini berjalan seperti biasa, tetapi dia malah terlibat hal yang tidak biasa.

Lisa baru saja menyaksikan seorang pria ditembak. Dia langsung menutup mulut, menahan teriakan, dan bersembunyi. Jantungnya berdegup kencang. Ingin lari, namun kakinya seakan dipaku.

"Kamu melihatnya?" Ucapan itu sedingin pistol yang berada di lehernya. "Kalau begitu, hari esok dan selanjutnya tidak boleh kamu lihat."

Lisa menggeleng. "Hng, Tuan ba-, eh, tidak. Tuan Yakuza, tolong, besok saya ada ujian. Bukan berarti saya murid rajin atau telada, tetapi kalau tidak lulus Ibu saya akan memasukkan saya ke tempat les. Paling parah lagi saya disuruh menikah muda!"

Kekehan kecil terdengar. "Ah, kalau begitu lebih baik mati bukan? Jadi tak perlu mendengar omelan?"

Lisa menggeleng lagi, sekarang makin panik. "Tidak, tidak. Bukan begitu. Saya memang tidak suka kena omelan, tetapi itu tanda sayang mereka ke saya. Oh- jangan dibunuh ya, tolong. Saya masih enam belas, belum pernah pacaran, dan masih ingin menonton band kesukaan saya."

Pistol di lehernya bergerak, mengetuk seakan lehernya adalah meja. "Kalau begitu, besok di tempat ini pukul tiga sore. Kalau terlambat, pelurunya akan menembus otak kamu."

Lisa langsung mengangguk. Setelahnya, tanpa sempat melihat wajah lelaki asing itu, Lisa berlari menuju rumahnya. Saat di kamar, ia langsung rebah di atas kasur. Tubuhnya bergetar, takut. Namun, juga ada perasaan lain. Perasaan yang aneh sebab mendengar suara lelaki asing itu.

 Perasaan yang aneh sebab mendengar suara lelaki asing itu

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Lisa tiba di tempat yang sama tepat pukul tiga. Kepalanya langsung mencari, namun tak ada orang. Sampai bahunya ditepuk dan ia menoleh. Lelaki di hadapannya lebih tinggi sekitar dua puluh senti dan matanya tajam. "Kamu Tuan Yakuza?"

Lisa menelan ludahnya, takut. Wajahnya sih tampan, tetapi ia jelas bisa melihat pistol di pinggang lelaki ini. Artinya, salah sedikit peluru dalam pistol berpindah ke tubuhnya. Bukannya menjawab, Lisa malah dirangkul masuk ke dalam mobil dan berakhir di restoran mewah.

"Tuan Yakuza? Kenapa kita di sini?"

"Makan." Jawab lelaki itu simpel. Lisa rasanya ingin memasukkan sushi ke mulut lelaki di hadapannya. "Dan namaku bukan Yakuza. V, panggil aku dengan itu."

Lisa mendengus. "V? V apanya? Kalau begitu panggil aku L." Gumamannya sampai di telinga V tentu saja.

"Tapi, L tidak cocok untukmu. Seseorang yang kutahu memiliki nama itu dan dia seorang jenius. Dan kamu, jauh dari itu." Balas V lurus.

"Waw, terima kasih atas pujiannya." Sinis Lisa.

Setelah makan, mereka berada di kafe. Hari ini aneh karena Lisa malah menemani gangster ini. Mulai makan, minum kopi, main di game center, dan sekarang makan es krim. Lisa bingung.

"Tuan V, Anda pasti tidak punya kerjaan ya?" Tanya Lisa. Dia sudah tak peduli akan pistol. Toh pada akhirnya ia akan mati, hanya berbeda cara dan waktu.

V melirik, "Aku sedang memenuhi permintaan terakhir seseorang."

Lisa melirik, es krimnya sudah habis. "Oh ya? Siapa?"

"Seseorang yang berumur enam belas tetapi belum pernah berpacaran dan menonton band favoritnya." Balasan V langsung membuat Lisa duduk bersimpu di depan lelaki itu. Tepatnya, V duduk di bangku taman dan Lisa bersimpu di bawah.

"Saya salah. Saya masih ingin hidup."

V tertawa, senang karena menemukan mainan baru. Jari telunjuknya terulur, menaikkan dagu Lisa. "Kalau begitu mulai sekarang, apapun yang saya katakan kamu harus menurut."

Lisa mau tak mau mengangguk. "Asal saya tidak dibunuh."

V tersenyum, sinis. "Anak pintar."

Dan Lisa menyadari dirinya terjebak dalam hal berbahaya bersama orang yang berbahaya. Sekarang, bagaimana caranya lari dari lelaki ini?

 Sekarang, bagaimana caranya lari dari lelaki ini?

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Oops? Miss them?
-amel

potionNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ