Sembilan belas

5.5K 584 50
                                    

Annyeong Readersnim!

Gimana kabar kalian?
Sehatkan? Ttep jaga kesehatan kalian yaa💜 jangan banyak main keluar rumah 😂 slalu stay safe yaa 💜

Ada yang kangen aku?? Ehh maksudku cerita ini?😂

Maapin baru bisa up, aku ngerjain project yang sebelah dulu 😂

~Happy Reading~

Taehyung terbangun dari tidur nya, ia memegangi kepala nya yang terasa berat mungkin karena ia terlalu banyak minum semalam. Taehyung sudah melihat Hoseok yang sedang menyiapkan sarapan. Lantas Taehyung bangun dari tidur nya dan segera membilas dirinya.

"Hyung aku ingin bicara dengan mu." Ucap Taehyung setelah selesai mandi, lalu menghampiri Hoseok. Ia belum melihat Jungkook keluar dari kamarnya. 

"Bicaralah, dan ingat aku masih marah padamu." Taehyung hanya tersenyum miris.

"Hyung bagaimana jika kau tinggal kembali disini." Hoseok mengangkat satu alisnya.

"Aku akan tinggal disini sampai Jungkook benar-benar sembuh."

"Maksud ku kembali lah dengan pekerjaan ini. " Taehyung menduduki diri nya di sebuah meja kecil yang mirip dengan mini bar.

Hoseok tertawa remeh.

"Kau mau melakukan ku seperti Jungkook lakukan pada mu? "

"Bukan seperti itu. Aku ingin kau ambil kembali pekerjaan menjadi seorang manager ku lagi."

"Lalu Jungkook bagaimana, apa kau akan menelantarkan begitu saja? Tidak berperasaan kau." Hoseok menata sarapan nya dengan baik.

"Lagi pula aku sedang mengurus perusahaan orang tua ku." Lanjutnya.

"Hyung dengarkan aku, ingatan yang hilang itu akan sulit untuk kembali, itu artinya Jungkook harus memulai nya lagi dari awal." jelas Taehyung.

"Ya itu salah mu sendiri, kenapa kau tega melakukan nya pada Jungkook."

"Kenapa aku? Itu sebuah kecelakaan hyung bukan karena ku."

"Kalau saja kau tahu waktu itu Jungkook sakit kecelakaan itu tidak akan terjadi. " Suasana di meja makan semakin memanas, kalau saja Jungkook tidak datang mungkin itu akan berlanjut.

"Hyung kau sedang apa? " tanya Jungkook menghampiri Hoseok.

"Aku membuatkan mu sarapan, kalau begitu duduklah kita sarapan bersama." Ucapnya. Jungkook menatap pria di depannya yang sedang melakukan hal yang sama menatap Jungkook dengan tatapan tajamnya.

"Aku tidak ingin makan hyung." Ucap Jungkook dengan ragu.

"Kenapa? "

"Aku tidak akan makan jika masih ada orang itu di hadapan ku." Taehyung membulatkan matanya. Taehyung tidak habis pikir disini dia adalah tuan rumah namun dirinya seolah tamu yang tidak di harapkan ke hadirinya. Ia langsung beranjak dari duduk nya beralih menatap televisi dan memakan makanan yang berada di hadapannya.

Taehyung bisa mendengar suara keras Jungkook saat tertawa. Sebelumnya Taehyung belum pernah mendengar Jungkook tertawa sekeras itu, ia jadi penasaran apa yang sedang mereka bicarakan. Taehyung agak menggeser tempat duduk nya agar bisa mendengar percakapan mereka. Ia memasang telinganya tajam-tajam.

Setelah sarapan pagi tidak ada yang dilakukan mereka bertiga hanya duduk dan menonton tayangan televisi. Setelah kecelakaan itu Jungkook lebih manja pada Hoseok mungkin karena kedekatan mereka yang sangat akrab. Taehyung bisa melirik dari sudut matanya melihat bagaimana Jungkook tidur di paha Hoseok sambil memakan biskuit nya.

Jadwal sore ini, Taehyung akan pergi untuk menemui seseorang bagian dari staff dramanya nanti, jadi tidak ada yang dilakukan nya selain berdiam dirumah dan mendengar ocehan Jungkook. Ponsel Taehyung berdering beberapa kali namun ia enggan untuk mengangkatnya.

"Ponsel mu sedari tadi mengganggu, angkatlah." Ucap Hoseok. Taehyung hanya diam saja ia tidak mengangkatnya bahkan ia menonaktifkan ponselnya.

Hoseok sudah tahu itu panggilan dari Haeri. "Kenapa tidak di angkat itu pasti penting." Sindir Hoseok.

"Tidak penting."

"Kenapa, bukankah dia penting bagimu?" Taehyung memutarkan bola matanya malas. Ia langsung beranjak menuju kamarnya dan mengambil jaket serta kunci mobilnya. Ia tidak tahan terus jika berada di rumahnya.

"Mau kemana lagi kau? "

"Aku ingin keluar." Jawabnya singkat.

"Apa kau ingin keluar dengan pakaian seperti itu? " Taehyung hanya mengangkat kedua bahunya.

"Yang benar saja jika ada yang mengenalmu bagaimana lalu kau di serang fans mu."

"Tenang saja." Taehyung langsung keluar dari apartementnya. Selama mengendarai mobil Taehyung selalu mengusap dagu nya sesekali ia melihat ke arah kaca spion untuk menghindari kecelakaan. Ia pergi kesebuah tempat yang menurutnya sudah lama ia tidak kunjungi, hanya sebuah tempat yang sunyi dengan sungai yang bergerak karena angin. Sudah lama ia tidak kesini hanya sekedar melampiaskan kemarahannya.

Taehyung melempar batu itu ke sungai dengan cukup jauh. Taehyung merasa ada yang mengganjal di dirinya. Entah itu apa, namun sekarang Taehyung sedang tidak baik-baik saja. Taehyung masih bingung dengan perasaan nya sendiri. Apa dirinya harus melanjutkan hubungan nya dengan Haeri atau sebenarnya Taehyung mengarapkan seseorang untuk mengisi hatinya.

Namu tiba-tiba Taehyung mendengar suara bising banyak orang dan terkejutnya Taehyung saat melihat kerumunan orang berlari kearahnya. Taehyung pasti mengira ini karena dirinya tidak memakai masker untuk menutup identitasnya. Saat Taehyung akan berlari untuk menghindari fans nya yang ganas itu seperti seekor harimau kelaparan yang akan memakan mangsanya, namun Taehyung kalah cepat ia tidak bisa menghindarinya dan terjadilah desak-desakan yang meminta foto berengnya meminta tanda-tangan dan yang lebih parahnya ia terkena cakaran yang membuat tangannya terluka.

Namun setelah itu Taehyung berhasil kabur dari para fansnya. Dan melarikan diri pulang menuju apartement nya. Taehyung masih melihat Hoseok dan Jungkook dengan posisi yang sama seperti saat dia meninggalkannya.

"Tae apa yang terjadi? " Hoseok langsung beranjak begitu pun dengan Jungkook dirinya sudah duduk dengan keadaan sempurna, sambil memandangi Taehyung yang memiliki beberapa luka ditangannya dan penampilan yang begitu kusam seperti sudah berenang di kali saja. Jungkook hanya tertawa kecil.

"Kenapa kau tertawa? "Ucap Taehyung dengan kesal. Jungkook hanya menggelengkan kepalnya ia langsung menutup mulutnya.

"Sudah ku bilang tutupi identitas mu, kau ini actor yang banyak di minati, bahkan nenek-nenek pun menyukaimu." Taehyung hanya berlalu agar segera membersihkan dirinya.

Hoseok memasuki kamar Taehyung sambil membawa kotak obat untuk menyembuhkan luka di tangannya. "Kau bisa mengobatinya sendirikan. Hyung harus mengurus email yang masuk hari ini. "

"Kenapa hyung mau melakukan ini? " tanya nya saat Taehyung selesai memakaikan baju untuk menutupi tubuh kekarnya itu.

"Emm karena Jungkook."

"Mwo? " Taehyung menaikan alisnya. Apa sepeduli itu kah Jungkook padanya? Tapi kenapa dia melakukan ini?

"Sudahlah cepat olesi luka mu itu, jam 5 kita harus meeting." Taehyung hanya berdehem. Menduduki meja kerjanya tidak sengaja ia melihat kotak merah itu, yang dulu akan ia beri pada Jungkook. Taehyung mengambil dan mengamati setiap inci cin-cin yang masih berkilau itu. Hatinya merasa teriris mengingat dulu ia yang bersemangat membeli ini untuk Jungkook ia ingin membuat kejutan tapi semua itu gagal dalam satu waktu hanya karena Haeri.

Taehyung jadi merindukan Jungkook yang dulu, saat semuanya belum berubah.  Tapi sekarang Taehyung hanya bisa menyaksikan penyesalan yang sedang terjadi.

-bersambung-

Gimana?
Masih mau lanjut?
Nnti ku kasih double up ramein yukk..

Jangan lupa vote and commentnya seyenggg 😙💜💜

Tengkyu 🐼

New Manager!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang