Part 16💏

26.3K 350 4
                                    

"Dimana aku?"

Bughh...

"Awww!! Sean? Ck! Kalau kau rindu denganku kan bisa menelponku tidak perlu menculikku sep-"

Bughh...

Belum selesai Devan berbicara, Sean kembali melayangkan pukulannya

"ITU UNTUK KAU YANG MENCOBA MENDEKATI GADISKU!"

Bugh...

"ITU UNTUK KAU YANG MENGAJAK GADISKU TIDUR!"

Bugh...
Bugh...

Sean membabi buta Devan dengan pukulan yang sangat keras.

"Tu-tuan sudah" lerai seorang pengawal yang tidak tega melihat devan sudah tersungkur dan dipenuhi lebam

"Jangan Dekati Kareen lagi atau kau akan ku buat lebih dari ini"

Devan berusaha bangkit dan duduk santai seolah rasa sakitnya tidak ada apa apanya.

"Kareen? Ohh gadis itu" Devan mengusap darah yang mengalir di hidung dan sudut bibirnya

"Jadi dia gadismu ? Hmmm akan kubuat dia jadi milikku" Ucap Devan dengan santai, mendengar itu Sean kembali melayangkan pukulan tetapi berhasil ditangkas oleh Devan

"Jangan dekati dia!"

"Maaf, tapi aku akan memilikinya"

Bugh...dan pukulan terakhir itu berhasil membuat Devan tak sadarkan diri

"Urus bajingan ini" ucap Sean dengan nada dingin.

Flashback off

Sean mengerti suasana diruang makan ini tidak baik, lalu ia mengajak Kareen menuju taman yang terletak dibelakang rumah tersebut

"Akan kujelaskan, kau pasti bingung bukan mengapa si brengsek itu ada disini?" Kareen mengangguk

"Dia adikku" jelas Sean dengan nada lirih

Kareen terkejut dia menatap Sean meminta penjelasan lebih, namun Sean menggelengkan kepala pertanda ia tidak bisa menjelaskannya

Kareena POV

Adik? Devan adalah adik Sean?kenapa dunia sempit sekali. Aku tidak tau harus bagaimana sekarang. Sejujurnya aku mendengar obrolan Sean dengan ibunya tadi siang, itu membuat hatiku terluka. Bagaimana tidak, ibu Sean tidak menyutujui hubungan kami

"Kenapa kau melamun sayang" Tanya Sean, aku hanya diam dan otakku terus berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya

"Aku ingin pulang"

"Tapi kenapa? Bahkan kita belum jalan jalan sama sekali"

"Aku mendengar semua obrolanmu dengan ibumu" Airmataku menetes aku sudah tidak bisa lagi menahannya, Sean mengajakku duduk sebuah bangku ditaman dan berusaha menenangkanku

"Emmm...itu-" lihat bahkan Sean saja tidak bisa menjelaskannya

"Sudahlah" putusku dan berusaha menutupi wajahku. Sean menarik tubuhku kedalam pelukannya, ia mendekapku dengan erat

"Aku akan berbicara dengan ibu, aku akan meyakinkannya. Tenang saja"

"Benarkah?" Aku berusaha menatap wajah Sean dengan tatapan sendu

"Tenang saja, apapun akan kulakukan untukmu, untuk kita"

*
*
*

Disisi lain Devan merayu ibunya yang sedang fokus membaca majalah di kamarnya

"Mom...ayolah bantu aku mendapatkan Kareen, Mom aku mencintainya" rengek Devan dengan nada manja, melihat anaknya seperti itu Anita hanya menatap Devan sinis

"Dia milik kakakmu Devan sadarlah!"

"Mom! Apakah kau akan membiarkan Sean dengan wanita yang jauh lebih muda darinya? Bahkan dia terlihat seperti pedofil!"

"Jaga mulutmu Devan! Kau ingin Sean menghantammu lagi?" Anita mulai memperingati Devan. Mungkin ada benarnya, gadis itu terlalu muda untuk Sean, tapi Anita tidak peduli ucapan siang tadi pada Sean hanyalah obrolan belaka, jika Sean ingin mempertahankan Kareen terserah Sean saja

" Devan, bukankah kau sudah memiliki kekasih? Siapa ya namanya Ahh aku tidak ingat" ucap Anita sambil berusaha mengingat nama kekasih putranya itu

"Stephanie"

"Ahhh iya Stephanie, mengapa kau memacari dia jika mencintai Kareen Hah?!"

"Ck! Jangan bahas Stephanie sekarang. Jadi Mom akan membantuku apa tidak?"

"TIDAK" Jawab Anita tegas

"Yasudah jika Mom tidak akan membantuku, tapi setidaknya jangan halangi aku untuk merebut Kareen dari Sean"

"Terserah kau saja, kau tahu kakakmu seperti apa Devan"

"Aku tahu" ucap Devan dan bangkit meninggalkan ibunya

********

Keesokan harinya Sean terbangun, ia melihat Kareen masih tertidur pulas Sean tersenyum lalu mengelus puncak kepala Kareen lembut

"Sayang, bangun"

"Emmm" Kareen menggeliat dan berusaha membuka matanya

"Good Morning" Sapa Kareen dengan senyuman manisnya

"Cepat mandi, kita turun untuk sarapan"

Di meja makan sudah ada Anita dan Devan yang sibuk dengan ponselnya masing masing

"Woaaah Jodohku sudah bangun, bagaimana tidurnya cantik?" Devan menyapa Kareen dengan nada menggoda yang tentu saja membuat Sean mengeram

"Tutup mulutmu sialan!"

"Sudah sudah, Kareen sini duduk disampingku kamu tidak akan selamat jika duduk didekat mereka berdua" ajak Anita

"Eh iyaa" Kareen berjalan.

*********

Bersambung.....


NopeWhere stories live. Discover now