CHAPTER 6 - an Idea

1.6K 103 8
                                    

Part by @NabilaKhanza6

#HappyReading!

"Fian ... Anna itu putri tante satu-satunya." Fina terlihat menghela napasnya sebelum melanjutnya.
"Tante tahu kamu anak baik, jadi ... Jangan pernah sakitin Anna ya."

Fian hanya mematung di tempatnya berdiri.

"Janji sama tante ya?"

Fian agak terkejut atas pertanyaan tersebut, entah bisa disebut pertanyaan atau permintaan, menurut Fian itu seperti sebuah permintaan. Seolah Fian akan bersama Anna.

Fian tersenyum tipis. Tanpa sadar dia menganggukkan kepalanya.

******

"MAMA, KOK NGGAK BANGUNIN AKU!" Teriak Anna yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Gadis itu menoleh ke arah jam dinding yang menunjuk tepat di angka tujuh.

"Kenapa sih, pagi-pagi teriak." Ketus Raihan di depan pintu kamar Anna yang terbuka.

"Loh? Bang Raihan kok nggak sekolah? Pasti nemenin Anna nggak sekolah ya? Aaakk makasih babang Anna yang baikkk." Kata Anna seraya merentangkan tangannya berharap dipeluk Raihan yang mendekat ke arahnya.

Tuk!

"Ish, sakit, Bang." Ucap Anna seraya mengusap-usap dahinya yang terkena sentilan maut dari Raihan.

"Lo kenapa sih? Pagi ini aneh banget. Apa gara-gara lo tadi malem kencan sama Fian ya?" Raihan bertanya dengan sebelah alis dinaikkan.

"Apa? Kencan? Kencan apanya." Anna terkekeh seraya memutar bola matanya.

"Kalau nggak kencan trus apaan? Sampe romantis banget gitu. Fian yang tampangnya dingin diam-diam perduli sama lo. Gendong lo yang kebo di mobilnya sampe ke kamar lo." Jelas Raihan membuat Anna yang sebelumnya kembali merebahkan tubuhnya ke kasur menjadi duduk tegak.

"A-apa? Dia gendong gue sampe kamar?" Tanya Anna dan diangguki oleh Raihan.

"Jadi yang gendong aku bukan bang Raihan?"

"Ya bukanlah,  lagian gue ogah tahu gendong lo yang berat banget. Kalau nggak disuruh Mama Papa gue nggak bakalan gendong lo." Setelah berkata seperti itu, Raihan berlari ke kamarnya.

"Bang Raihan!"

******

S

etelah berteriak-teriak nggak jelas di kamar. Anna memutuskan untuk menuju dapur karena  ia merasa tenaganya sudah habis.

Saat sedang menuruni tangga, mamanya bertanya.

"Kenapa sih tadi teriak-teriak? Untung Papa lagi keluar rumah. Kalau nggak kamu kenapa omel." Cerocos Mamanya yang sibuk mengoleskan selai ke selembar roti.

"Bang Raihan rese, Ma." Adu Anna.

"Udah. Nih, sarapan dulu." Fina menggeser piring yang berisi roti ke arah Anna yang kini sudah duduk di depannya.

"Kamu ada acara nggak hari ini? Kalau nggak ikut Mama belanja yuk."

"Belanja apa, Ma? Perasaan sekarang Mama lebih suka beli lewat online deh."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Sixpack SeniorWhere stories live. Discover now