Chap 11 END

1.4K 128 28
                                    

Jngan lupa vote💜❤

*°*

~ Kau bukan secuil kisah. Bukan pula sekedar tokoh lalu. Sebaliknya, kaulah kisah utama. Ibarat buku, kau adalah cerita utuh. Dari halaman depan, hingga halaman terakhir. Dari prolog, hingga epilog.~

°°

Pemakaman Taehyung berlangsung sederhana. Dihadiri beberapa keluarga dan juga sahabat dekat. Seluruh keluargaku juga berkumpul mengantarkan kepergiannya ke tempat  peristirahatan terakhir.

Sesaat setelah upacara pemakaman usai, aku memutuskan mengurung diri di kamar dan menghabiskan waktuku di sana untuk menangis selama berjam-jam. Sampai akhirnya ayah mertuaku masuk ke kamarku dan menyerahkan beberapa lembar kertas surat. 

Sempat merasa bingung, toh aku tetap menerima lembaran-lembaran kertas tersebut. Terlebih lagi ketika beliau mengatakan bahwa Taehyung yang menulisnya.

“Taehyung yang menulis surat-surat tersebut. Ia sudah berpesan padaku, jika dia ... tiada. Ia memintaku menyerahkannya padamu.” 
Suara ayah serak. Dan setelah aku menerima surat tersebut, ia segera berlalu, dan beranjak meninggalkan kamarku.

Dengan gerakan terburu-buru aku membuka lembaran kertas tersebut.
Dan tatapan mataku segera di manjakan oleh deretan tulisan tangan yang begitu rapi. Merasa emosional, aku menyapukan jemariku di atas kertas berwarna biru muda dengan hiasan-hiasan kecil berbentuk bunga matahari. Mencoba mengagumi goresan tangan Taehyung, tangisku kembali pecah.

Ku dekap erat lembaran surat itu di dadaku, sebelum akhirnya aku memberanikan diri untuk membacanya kembali.

:::::::::::::::::
Tzuyu ...
Ah, bagaimana ini? Aku bingung sekali harus menulis apa. Padahal banyak sekali yang ingin ku katakan.
Aku tak tahu harus menulis darimana. Mungkin dari pertemuan kita yang pertama? Atau sejak aku jatuh cinta padamu?
Ah, apapun itu, aku benar-benar ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu.

Tzuyu...
Sejak kecil aku tak tahu bagaimana rasanya melihat dunia yang penuh warna. Teman-temanku mengatakan bahwa warna pelangi begitu cantik, tapi aku tak tahu cantiknya di mana.
Ketika mereka mengatakan warna merah dan biru begitu indah, di mataku toh mereka warna yang sama.
Aku memakai baju sesuka hatiku, tapi aku malah ditertawakan. Mereka mengatakan warnanya bertabrakan.
Kadang aku bingung? Apanya yang bertabrakan? Toh di mataku, warna apapun yang kupakai, semua terlihat sama.

Ah, terkadang ini menyakitkan.

Tapi entah kenapa, sejak bertemu denganmu semuanya berubah.
Selama ini aku melihat dunia dengan hanya dua variasi warna, hitam dan putih. Dan itu terasa begitu membosankan. Tapi kehadiranmu merubah segalanya.

Lucu, duniaku yang hanya ada warna hitam dan putih, sekarang terasa begitu indah.
Itu karena kau ... cantik.
Sungguh, kau begitu cantik. Aku tak bohong.

Pertama kalinya aku merasa bahwa hitam dan putih begitu cantik.
Maksudku, aku tak tahu warna baju apa yang kau pakai, warna lipstik apa yang menempel di bibirmu, tapi kau ... selalu terlihat cantik.
Aku jadi berpikir, sepertinya aku tak butuh warna lain, jika hanya dengan warna hitam dan putih saja aku mampu melihat kecantikannmu.

Kau, Tzuyu, yang dimataku hanya dapat kulihat secara hitam dan putih, adalah yang tercantik.
:::::::::::::::::::

Aku kembali mendekap lembaran surat tersebut di dadaku, terisak, sebelum kembali membacanya ....

:::::::::::::::::::
Tzuyu....
Ketika kau membaca surat ini, aku pasti sudah pergi. Meninggalkanmu selamanya.

Aku hanya ingin bilang bahwa kehadiranmu adalah anugerah luar biasa dalam hidupku.
Dan maaf jika aku tak mampu menghabiskan masa tua bersamamu ...

Black White Love [TaeTzuKook]✅Where stories live. Discover now