14

856 141 1
                                    

Soyeon mengumpulkan semua member yang tersisa di ruang musik miliknya. Ia tahu ruang musik miliknya sempit namun masa bodoh yang jelas mereka harus berkumpul.

Soyeon menatap satu persatu mata member gidle. Soojin, Yuqi, dan kemudian Minnie. Apa memang mungkin pelakunya ada dalam ruangan ini?

"To the point saja, Soojin eonnie kapan mau ngaku? Ini hasil perbuatan Soojin eonnie kan?" Yuqi membuka suara.

Soojin diam menatap ke arah Soyeon. Kau tau bukan aku pelakunya.

"Bukan aku. Kau tau sendiri aku menganggap Shuhua sebagai seorang adik, jadi untuk apa aku melakukan hal konyol semacam itu?"

Yuqi melipat kedua tangannya, "Bukti sudah jelas tertuju pada eonnie dan eonnie nggak mau ngaku? Memang ya  serigala bisa juga nyamar jadi domba."

Soyeon memijat pelipisnya. Ia makin pusing dengan dua orang yang bertengkar di hadapannya sekarang.

"Terserahlah kamu mau bilang apa. Yang jelas aku sudah mengatakan bahwa bukan aku. Bukan aku pelakunya."

"Sudah kalian berdua diam!" Minnie, sebagai anggota tertua yang ada di ruangan itu berusaha untuk membuat suasana kembali nyaman.

Atmosfir yang semula memanas kini kembali dingin, hanya saja tidak dingin dalam artian baik. Mereka hanya diam dengan tatapan yang masih panas.

"Gini aja deh ya. Yuqi punya alasan yang kuat buat nyalahin Soojin. Tapi Soojin juga punya alasan buat membantah tuduhannya Yuqi. Apa kamu beneran nggak ngelakuin itu Soojin?" Soyeon menatap ke arah Soojin. Ia tau ia akan menyakiti gadis bermarga Seo itu, tapi dia juga seorang leader beban tanggung jawab ada di pundaknya.

Soojin menatap Soyeon tidak percaya. Setitik air mata lolos dari mata gadis itu. Ia tahu seberapa dekatnya Soyeon dan Yuqi, tapi paling tidak bisakah Soyeon percaya sedikit saja padanya?

"Yeon, ku kira kamu bakalan percaya sama aku taunya kamu juga nggak percaya ya. Ya sudah masukkan saja semua bukti ke pengadilan,"

Soojin menghapus air matanya lalu melanjutkan kalimatnya. "Lalu tangkap aku, penjarakan aku. Sekalipun itu semua terjadi... Itu nggak akan ngubah kenyataan kalau aku bukan pelakunya. Aku keluar dulu."

Minnie bangkit dari kursinya. Ia berniat mengejar Soojin.

"Yeon kamu udah gila ya? Kamu kira hanya karena Yuqi bisa mengerti bahasa Mandarin maka semua yang ia katakan adalah benar?"

"Eonnie bukan gitu tapi-"

Minnie menatap Soyeon tajam. "Tapi apa? Udah lah aku bakal cari cara untuk membuktikan kalau Soojin nggak salah. Inget satu hal Yeon, apa yang kamu tahu tidak selalu benar."

***

"Gimana berkasnya udah semua?"

Kim Junhee menganguk. Tentu pria itu tidak akan menyianyiakan kesempatan untuk dapat bekerja bersama idola favoritnya. Siapa lagi kalau bukan Kim Minnie.

Minnie tersenyum tipis, "Terima kasih banyak ya. Saya minta maaf juga sempat marah-marah pada anda."

Junhee menggeleng. "Tidak apa-apa, kepala polisi kadang memang seperti itu, menunggu adanya tanggapan lagi baru diteruskan. Itu sudah hal yang biasa dan sudah jadi tanggung jawab saya."

"Saya tidak tahu apa motif Yuqi, tolong pastikan semua berlangsung sebersih mungkin."

Kim Junhee mengangkat tangannya dan memberi hormat kepada Minnie, "Siap laksanakan!"

_____________
Sharkyylava
23/03/2020

Her Diary | (G)I-DLE ✔Where stories live. Discover now