satu

906 78 25
                                    


•warning!! Konten mengandung unsur boyslove, Yaoi, boyxboy

•diharapkan untuk menjadi perhatian bagi kaum homopobic untuk tidak coba coba membacanya

•Diharapkan para pembaca untuk tidak menjadi silent reader. Karena sebuah komen dan vote merupakan sebuah semangat untuk author
.
.
.
Enjoy
.
.
.

Rasya Gita Wijaya. Seorang pria bertubuh pendek. Dengan perawakan manis. Ia kini menginjak kelas 2 SMA. Dan Bersekolah di salah satu sekolah terkenal.

Walaupun dirinya tak begitu memiliki banyak teman. Namun ia cukup ramah. Salah satu temannya yang amat dekat dengannya. Galang Pratama Wibawa. Pria tampan bertubuh tinggi dengan tubuh atletis untuk ukuran seorang anak SMA.

Ia menjadi salah satu siswa populer. Karena tampang dingin dan datarnya mampu membuat hati para wanita menjerit histeris kala berpapasan dengannya.

Namun akan beda jadinya jika ia bersama dengan gengnya dan Rasya. Jika bersama temannya ia akan lebih terlihat gila dan tidak manusiawi. Lain jika dengan Rasya. Ia akan sangat manja.

Ini merupakan salah satu hal yang membuat Rasya takut. Pria manis itu takut. Takut jika ia mengartikan hal itu lebih. Namun. Ia tak bisa menolak setiap sikap berlebihan yang di tunjukkan Galang padanya. Ia tak kuat. Melihat raut sedih Galang kala ia menolak keinginannya. Entah apa yang membuat perih di dasar hatinya kala melihat wajah sedih Galang.

Maka yang bisa ia lakukan hanya menerima...

Iya menerima...

Namun?

Sampai kapan? Entah...

"Ck, Lang! Lo ga kasian sama Rasya? Dari tadi lo tempelin mulu, lo nyadar gasi? Sikap lo yang berlebihan kek gini ini sebenernya bikin dia ga nyaman tau!" Devan. Salah satu teman Galang. Merasa jengah melihat tingkah laku sang sahabat. Yang sedari tadi tak membiarkan Rasya beranjak sedikitpun darinya. Bahkan kini ia tengah asik memeluk perut Rasya dan membenamkan majahnya di depan perut datar Rasya.

Galang mengangkat tubuhnya. Menatap sendu wajah Rasya.

"Ras? Yang di bilang Devan gak bener kan? Ras gak risih kan sama Ga?" Galang berucap. Sembari menatap wajah Rasya. Tatapannya sendu. Hal ini lah yang membuat Rasya tak kuasa menolak setiap prilaku yang di perbuat oleh Galang.

"Engga kok, apa yang Devan bilang gak bener, Ras gak risih kok" Rasya tersenyum kalem sembari menatap wajah sendu Galang.

Galang kembali menidurkan kepalanya di atas pangkuan Rasya. Tapi kali ini ia memilih mendongak menatap wajah manis Rasya yang sedang fokus menonton film kartun di televisi. Mereka bertiga sebenarnya berada di rumah Rasya. Ia sekarang tengah sendiri. Ayah dan bundanya pergi keluar kota selama seminggu. Jadilah Galang yang dipercaya oleh Bunda dari Rasya ini untuk menemaninya selama ia pergi keluar kota.

Kedua orang tua Rasya dan Galang juga sudah berkenal baik. Ayah Rasya dan Ayah Galang adalah sahabat saat semasa SMP sampai SMA.

"Ras? Ras tau gak?" Galang berucap sembari memainkan jemari milik Rasya yang menganggur.

"enggak" Rasya menjawab polos. Tatapannya masih fokus pada layar TV.

"ish, Ga kan belum ngomong" Galang mencium perut Rasya cepat. Membuat Rasya tersentak dan langsung memukul pelan dada Galang.

"Emangnya kenapa?" Rasya lebih memilih memfokuskan dirinya kepada pria gagah namun manja ini. Rasya menunduk. Galang mengambil jemari Rasya lalu meletakkannya di atas kepalanya. Rasya yang mengertipun akhirnya mengelus pelan anak rambut Galang.

[1] Friendzone [COMPLETE] Where stories live. Discover now