enam

393 60 8
                                    


•warning!! Konten mengandung unsur boyslove, Yaoi, boyxboy

•diharapkan untuk menjadi perhatian bagi kaum homopobic untuk tidak coba coba membacanya

•Diharapkan para pembaca untuk tidak menjadi silent reader. Karena sebuah komen dan vote merupakan sebuah semangat untuk author
.
.
.
Enjoy
.
.
.

"kemarin? Kemarin hujan kan pukul setengah tujuh? Masa Rasya baru pulang jam segitu? Bukannya waktu gue pulang dia bilang udah mau pulang?" Galang membatin.

***

"heh...ngapain bengong? Kesambet mampus lo" Ryan berujar sembari menepuk lengan Galang. Yang seketika membuyarkan lamunan Galang.

Galang tersenyum.

"Yaudah makasi ya, gue balik dulu, bye" Galang berujar sembari melangkah tergesa. Meninggalkan Ryan yang menatap punggungnya yang menjauh dengan tatapan bingung.

"Auk ah" Ryan mengedikkan bahunya. Lantas melenggang pergi meninggalkan kelas.

***

"sayang? Gimana udah enakan badannya?" Ibu Rasya duduk di pinggiran ranjang. Menatap anak semata wayangnya yang kini tengah bersender di kepala ranjang.

"Eum...masih sedikit pusing mah" Rasya menggeliat tak nyaman.

"mana cobak sini mamah cek lagi badannya" ibu Rasya menjulurkan tangannya. Rasya sedikit menggeser tubuhnya. Membiarkan telapak tangan mamahnya menjelajahi permukaan wajahnya.

"Loh nak? Kok belum turun sih panasnya?, kamu udah minum obat kan?" ibunya menatap khawatir.

"Udah kok mah.." Rasya menjawab dengan suara seraknya. Terdengar helaan napas dari bibir ibunya.

" yaudah kamu istirahat lagi ya? Biar cepet sembuh" sebelum beranjak. Ibunya menyempatkan diri mengecup dahi Rasya.

Rasya kembali merebahkan tubuhnya. Memejamkan matanya tak lama terdengarlah dengkuran halus dari bibir mungilnya.

***

Bel pulang sekolah telah berdering. Galang dengan tergesa merapikan buku tulisnya. Berjalan menuju kelas Caca untuk mengantarnya pulang.

"Ca? Udah? Pulang yuk?" Galang berucap dan diangguki oleh Caca. Tak lama mereka berdua sampai di parkiran motor.

"Nih Ca, pake helmnya" Galang menyerahkan helm simpenannya kepada Caca. Dengan pelan, Caca memakai helm pemberian Galang.

Caca naik keatah motor besar Galang. Memeluk pinggang kokoh Galang...

"Udah Ga" Caca berintruksi. Galang mengangguk. Lantas berjalanlah motor Galang keluar dari area sekolah.

Tak cukup lama. Galang sampai di depan rumah minimalis milik Caca. Caca turun perlahan. Melepaskan kuncian helmnya dan menyodorkannya kearah Galang.

"nih Lang...helmnya...makasi ya udah anterin aku pulang" Caca berujar pelan. Diangguki singkat oleh Galang. Ia ingin cepat cepat kerumah Rasya. Ingin mengetahui keadaan sahabat manisnya itu. Lantas...

[1] Friendzone [COMPLETE] Where stories live. Discover now