Love In Hospital - 9

9.4K 595 10
                                    

Hai semua, selamat malam....

Sesuai janji malam ini aku update LIH, tapi maaf agak malam 🙂

Part ini spesial buat xuayahh dan Yulisanisk yang kemaren udah coment di part 8,terima kasih buat masukannya. Tapi tenang kakak aku pecinta happy ending kok 🙂

Bacanya sambil dengerin lagu Anji -Menunggu Kamu

Ku selalu mencoba untuk menguatkan hati
Dari kamu yang belum juga kembali
Ada satu keyakinan yang membuatku bertahan
Penantian ini 'kan terbayar pasti

Lihat aku, sayang, yang sudah berjuang
Menunggumu datang, menjemputmu pulang
Ingat selalu, sayang, hatiku kau genggam
Aku tak 'kan pergi, menunggu kamu di sini
Tetap di sini

Selamat Membaca
🥀🥀🥀

Satu jam didalam ruang operasi rasanya seperti menunggu hukuman mati, sangat menakutkan. Padahal aku biasanya bisa berjam-jam di dalam ruang operasi untuk menolong pasien, tapi rasanya akan beda bila yang Ada di meja operasi adalah orang yang kamu sayangi.

Operasi itu berhasil, tapi bukan berarti aku sudah lepas dari rasa cemas. Alana mengalami syok karena terlalu banyak mengeluarkan darah, sehingga dia mengalami koma. Sedangkan bayi laki-laki kami harus mendapatkan perawatan intensif karena dia lahir premature. Aku hanya berdoa semoga mereka berdua cepat sehat.

Aku mengikuti brangkar Alana yang didorong menuju ruang Recovery. Ketika pintu ruang operasi dibuka dua laki-laki yang diluar langsung berdiri. Aku menatap tajam kearah Rendi, laki-laki ini benar-benar tidak punya malu.

“Kamu selesaikan urusan kamu dengan Laki-laki itu dulu, biar Alana aku yang urus Gas”ucap Vena sambil menepuk bahuku. Hanya anggukan yang aku beri sebagai balasan.

“Kamu ikut aku Ren, kita perlu bicara”ucapku tajam. Rendi menghela nafas berat namun tetap mengikuti langkahku. Aku mengajak Rendi berbicara di ruang poli, karena kalau untuk bicara hal pribadi kami memerlukan tempat yang sepi dan strategis.

“Apa yang sebenarnya terjadi sama Alana? Bagaimana mungkin di tempat Alana celaka ada kamu? Oh apa jangan-jangan jatuhnya Alana ada hubungannya dengan kamu?”tanyaku langsung ketika pintu ruangan ini berhasil ditutup. Aku menatapnya tajam, Rendi menghela nafas panjang.

“Pertama aku minta maaf Gas, aku nggak tahu kalau Alana sudah nikah sama kamu”

“Nggak usah bertele-tele Ren, aku Cuma butuh penjelasan apa yang terjadi sampai Alana bisa celaka”ucapku tajam. Saat ini aku sedang tidak ingin beramah tamah dengan siapapun, apalagi makhluk seperti Rendi.

“Maaf, Alana celaka karena lari menghindar dari aku”Ucapnya lirih. Aku otomatis mendaratkan bogem mentah ke wajahnya sampai dia tersungkur.

“Brengsek, apa yang kamu mau dari istri aku Ren? Belum puas kamu nyakitin dia?”teriakku emosi. Rendi melotot kaget.

“Kamu.... Tahu... Tentang.. Kami?”tanyanya terbata. Aku berdecih sinis.

“Nggak ada yang nggak aku tahu tentang kebrengsekan kamu terhadap Alana dan Vena Ren”

“Dan kamu tetap menikahinya setelah tahu dia kotor?”tanya Rendi dengan menyebalkan. Yang membuatku mendaratkan tinju ku di wajahnya lagi.

“Apa maksudmu dengan kotor hah?”teriakku emosi.

“karena dia sudah tidak suci gas!” Aku tertawa sinis.

“Aku terlalu picik dan egois jika memandang wanita hanya dari kesucian tubuh Ren, sedangkan faktanya aku sendiri sudah tidak perjaka. Buat aku nggak masalah dia masih perawan atau tidak yang terpenting hatinya suci.”Ucapku dingin. “Jangan pernah temui dan ganggu Alana lagi apapun keadaannya, karena kamu nggak tahu apa yang akan aku lakukan bila milikku diganggu”ucapku tajam sebelum berjalan kearah pintu.

LOVE IN HOSPITAL (END)Where stories live. Discover now