Love In Hospital 10 (END)

12.7K 666 31
                                    

Selamat Weekend para pembaca semua, semoga selalu sehat dimanapun kalian berada.

Untuk menemani kita yang semedi di rumah, karena himbauan pemerintah aku update part terakhir Bagas. Semoga bisa menghibur kalian semua.

Di bagian akhir ada adegan 21+, jadi bagi yang nggak suka silahkan di skip aja😉

Jangan lupa follow dulu ya sebelum baca dan tinggalkan jejak setelah baca

Selamat Membaca
🥀🥀🥀

Setelah melewati waktu yang panjang akhirnya aku dan Alana bisa membawa pulang Baby Rayyan. Butuh waktu 4 minggu hingga kondisi  Rayyan stabil dengan berat badan yang cukup. Rasanya aku sangat bahagia akhirnya badai yang menimpa keluargaku bisa aku lalui.

Kehadiran Rayyan disambut dengan suka cita oleh kedua orang tuaku, bahkan bunda memaksa agar aku tinggal bersama bunda dan ayah untuk sementara waktu agar bunda bisa membantu mengasuh Rayyan. Bunda sangat senang karena menurut bubda rumah akan ramai kalau ada anak kecil.

Bubda tetap menyayangi Rayyan dan Alana walaupun tahu Rayyan bukan lahir dari benih ku. Saat aku bicara dengan Rendi kemaren, Alana akhirnya memutuskan untuk jujur dengan bubda karena takut kalau kebohongan kami akan dibongkar Rendi. Menurut Alana akan lebih menyakitkan tahu dari orang lain, dari pada tahu dari yang bersangkutan.

Satu yang membuatku kagum dengan wanita yang melahirkanku, dia sama sekali tidak menghakimi dan menghina Alana. Bunda justru merengkuh Alana dengan sayang, bunda sangat menghargai Alana yang mau jujur. Satu kalimat yang sangat membekas dalam ingatanku yang diucapkan bunda “Bunda nggak perduli masalalu kamu seperti apa nak, yang bunda tahu kamu dan Rayyan sekarang jadi anggota keluarga Arthayuda. Yang Bunda tahu kamu anak perempuan bunda dan Rayyan cucu Bunda. Bunda mencintai kalian dengan tulus Alana. Jadi tolong anggaplah wanita tua ini ibu kamu juga, jangan pernah ragu untuk cerita dengan bunda kalau ada masalah ya sayang”mendengar kata-kata bunda yang diucapkan untuk Alana sungguh membuatku sangat tersentuh.

Tiba dirumah aku langsung disambut Vena dan suaminya. Vena begitu heboh ketika menggendong Rayyan, kandungan Vena saat ini baru menginjak 7 bulan dan dia sangat lincah. Jangan lupakan bodyguard yang selalu mengawalnya 24 jam kemanapun. Tapi aku juga bahagia akhirnya sahabatku mendapat kan kebahagiaan setelah perjalanan cintanya yang berliku.

Ketika sedang mengobrol dengan keluargaku HP ku berbunyi tanda ada panggilan masuk, saat aku melihat siapa yang menelfon ku aku segera menjauh untuk mengangkat telfon. Hampir 15 menit aku berbicara dengan si penelepon dan setelah selesai aku memutuskan melihat istriku yang sedang beristirahat dikamar.

Ketika pintu aku buka aku melihat Alana yang bersandar dikepala ranjang sambil memainkan HP nya, sementara Rayyan sedang tidur lelap di dalam box nya. Sebenarnya Rayyan sudah disiapkan kamar sendiri oleh mama, tapi aku dan Alana tetap ingin Rayyan tidur sekamar dengan kami minimal sampai Rayyan selesai ASI. Ketika aku berjalan mendekati ranjang, Alana langsung mendongakkan wajahnya sambil tersenyum hangat.

“Kamu nggak isrirahat?”tanyaku sambil duduk dipinggir ranjang.

“Ini juga istirahat mas, kan aku nggak ngapa-ngapain”

“Maksud aku tidur sayang”Alana tersenyum manis kearahku.

“Capek mas tidur terus, kemaren waktu dirumah sakit aku juga disuruh tidur terus”aku hanya terkekeh pelan mendengar rujukannya. “Ih kenapa malah ketawa sih?”tanyanya sebal.

“Kamu lucu kalau protes gitu sayang”Alana tidak membalas kata-kataku tapi wajahnya cemberut menggemaskan. “Sayang... Mas mau ngomong serius sama kamu”

LOVE IN HOSPITAL (END)Where stories live. Discover now