4 Hal Dasar Komunikasi

3.1K 83 0
                                    

Di dalam berkomunikasi ada 4 hal dasar yang dilakukan. 4 hal dasar ini juga adalah jalan yang digunakan untuk mengembangkan penguasaan bahasa itu sendiri. 4 jalan ini adalah; listening, speaking, reading dan tentu saja writting (ini berlaku untuk semua bahasa).

Dalam buku ini ke empat cara belajar tersebut akan dipelajari secara berbeda sesuai dengan tehnik buku ini, yaitu dengan membayangkan wujud dari katanya itu sendiri alu mencerna. Lagi-lagi caranya sederhana, bukan menghapal. Karena cara inilah yang akan membuat kita menganggap bahasa inggris laksana bahasa sendiri.

1. Listening

Listening adalah mendengar. Pertama anda harus tahu bahwa cara pelafalannya adalah 'lisening' t di sini diam atau di dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah silent letter.

Sudah sering tertera di buku maupun artikel di internet, di manapun bahwa sejatinya makna dibalik Tuhan memberikan anugrah dua telinga dan satu mulut adalah agar kita lebih banyak mendengar dari pada berbicara dan ini adalah filosofi panutan hidup yang harus dilakukan bukan hanya dalam hal belajar tapi dalam hal menghargai orang ketika sedang mengobrol. Di samping itu hal pertama dalam belajar suatu bahasa seharusnya memang dengan mendengarkan terlebih dahulu. Mendengarkan adalah hal pertama yang bayi tanpa sengaja lakukan, sebelum akhirnya menirukan suara yang mereka dengar. Yang mana ketika mendengarkan membawa si pendengar sampai pada suatu penggambaran sesuai yang sedang disampaikan oleh orang yang berbicara. Definisi sederhana dari mendengarkan adalah mendengarkan nama-nama hal yang ada disekitar kita, baik itu benda, perasaan dan perbuatan.

Maka hal pertama dalam belajar bahasa asing (apapun) sebetulnya adalah dengan mendengarkan bukan malah membaca bentuk tulisan seperti yang kita alami di sekolah selama ini. Saat pertama kali mendapatkan pelajaran bahasa inggris ketika sekolah dasar. Cara tersebut tentu saja adalah salah besar sekaligus membuat bingung. Karena nantinya kita hanya akan fokus pada bentuk tulisan yang jauh dari cara pengucapannya. Lalu kita akan terbelenggu di dalam keraguan yaitu menimbang-nimbang cara mengeja yang benar ketika mengucapkannya. Karena pada akhirnya kita akan mengenal bahasa inggris hanya lewat tulisan. Dan membuat kita tak pernah memiliki kemampuan bahasa inggris secara aktif. Dengan cara seperti ini memang tetap bisa membuat kita menjadi seorang yang mengerti bahkan bisa sangat pandai namun hanya dalam kapasitas passive skill.

Memang memberikan pelajaran bahasa inggris dengan cara menuliskan dan membacanya mengikuti metode belajar bahasa indonesia dan cara ini dirasa sudah benar. Namun semestinya khusus untuk bahasa inggris harus menerapkan sistem pengajaran yang berbeda.

Kenapa berbeda? Sebab untuk bahasa indonesia sebagai bahasa sehari-hari sendiri, sebagai orang indonesia belajar bahasa indonesia dengan menuliskan lalu membacanya adalah cara yang terasa mudah sebab sebelumnya sudah mendengar setiap kata yang tertulis. Seperti belajar membaca "ini ibu budi". Selain itu membaca di dalam bahasa indonesia juga mudah karena pengucapaannya sesuai apa yang diejakan persuku katanya.

Begitupula perlakuan yang seharusnya diterapkan saat belajar bahasa inggris atau bahasa asing lainnya. Kita perlu akrab dulu dengan bentuk pengucapannya jika ingin mengikuti metode belajar menulis dan membaca. Harus sudah akrab ditelinga adalah kuncinya.

Lalu seperti bayi atau balita kita hanya perlu mendengarkan berulang-ulang dan pembelajarannya pun dengan cara mengetahui wujud katanya. Jadi apabila kita mendengar kata sad akan membawa imajinasi pada sebentuk kesedihan. Dan jangan mengalihbahasakannya! Dengan membayangkan di dalam pikiran seperti ada tulisan sedih = sad.

Dengan fokus mendengarkan dan membayangkan wujudnya ketika pada tahap speaking otomatis kita akan meniru ucapan berikut dengan ayunan nada bicaranya. Bahkan ketika sudah pada tahap membuat kalimat. Secara refleks kita akan mengikuti syllable stress (suku kata yang ditajwidkan, dan word yang di-stress-kan (tajwidkan) di dalam satu tarikan nafas sebuah kalimat dengan ayunan intonasi. Bukan tidak mungkin dengan cara ini kita akan terdengar seperti native speaker (penutur asli).

Rahasia Lancar Berbahasa InggrisWhere stories live. Discover now