part 42

215 12 0
                                    

Edzard POV

Aku masih tidak menyangka kalau sekarang Evelyne adalah kekasihku, sudah berminggu-minggu...
Tapi semuanya masih sama, tidak ada perubahan hanya sekedar status, namun itu lebih baik daripada aku mati konyol dengan memendam cinta dalam diam.

Dan hari ini aku akan ke kafe setelah sekian lama tidak pernah ku kunjungi, mungkin jika aku tidak ingin bertemu Evelyne aku juga tidak akan mengunjungi kafe.

Sudah 30 menit aku menunggu dan Evelyne masih belum datang...

"Edzard" panggil Evelyne dari jauh yang kemudian duduk di hadapanku.

"Lama sekali"

"Lama ya...? Sorry padahal gue tadi sudah ngebut"

"Jangan kebut-kebutan deh... Gak masalah lama, yang penting aman sentosa"

"Gue takut lo nunggunya kelamaan"

"Seabad juga sanggup gue, kalau cuma nungguin lo"

"Gombal... Laper nih? Gak pesen makan?" Tanya Evelyne

"Udah, bentar lagi juga dateng" setelah aku menyelesaikan ucapanku tak lama seorang pelayan membawa pesananku.

"Lo ngajakin gue kesini buat apa?" Tanya Evelyne ditengah-tengah mereka menyantap hidangan makanan.

"Buat apa? Ketemu sama pacar masa gak boleh?"

"Ya boleh-boleh aja, tapikan gak penting..." Ucapan Evelyne terpotong olehku

"Apa lo bilang? Gak penting... Jadi menurut lo gue itu nggak penting" entah kenapa aku tiba-tiba emosi.

"Bukan gitu Edzard... Lo penting buat gue, maksud gue tuh gini loh... Gue kerja dan Lo juga harus ngurus perusahaankan? Kita sama-sama sibuk Edzard... Jadi lebih baik kita fokus kerja daripada kaya gini, ngapain coba kita disini?" Tanya Evelyne.

"Kalau Lo sibuk... Gak ada waktu buat gue... Yaudah kerja aja sana gue nggak maksa buat lo datengkan? Kalau emang gue ganggu waktu berharga Lo... Sorry" ucapku dan beranjak.

"Edzard... Edzard dengerin gue dulu, duduk Ed"

"Gak... Gue sibuk"

"Edzard duduk dulu... Dengerin gue dulu, bentar"

"Katanya Lo sibuk, yaudah balik aja ke kantor. Kerja yang rajin... Buat seneng bos kamu itu"

"Edzard lo ngomong apaan sih, duduk dulu... Ed" ucap Evelyne akhirnya aku mengikuti permintaannya.

"Edzard... Maksud gue itu, kalau lo memprioritaskan buat ketemu sama gue, gue takutnya urusan di kantor lo jadi terbengkalai. Gue nggak enak sama Om Ravindra"

"Vel ... Gue bukan anak kecil yang gak bisa bagi waktu, lagian kita ketemu aja baru ini setelah dua harikan"

"Iya gue tahu. Gue takutnya kalau keseringan kerjaan lo jadi terbengkalai. Jangan salah paham... Bukannya gue gak mau ketemu Lo Ed, gue seneng ketemu Lo, seneng banget"

"Ya terus ngapain kaya tadi coba"

"Maaf, gue cuma gak mau gara-gara gue kerjaan lo jadi terbengkalai"

"Gak usah mikirin kerjaan gue... Gue masih bisa handle pekerjaan gue. Sekarang gue tanya deh, Lo itu anggap gue siapa sih?"

"Lo raguin gue Ed, gue udah pernah bilangkan sebelumnya"

"Gimana gue nggak ragu Vel. Lo aja kaya gini, nih ya Vel... Dibandingkan dengan kita yang sekarang, gue lebih nyaman sama kita yang dulu, dulu kita emang cuma sekedar teman Vel... Tapi kita apa-apa bareng dan lo selalu ada buat gue Vel. Sekarang apa? Hah... Apa? Lo sibuk Vel... Lo sibuk sama dunia Lo sendiri"

Heartbreak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang