Twenty Six.

2.5K 318 75
                                    

26

Semakin mendekat.

"Hai Lisa, apa kau baik baik saja"

Lisa langsung bergidik ngeri saat melihat orang dihadapannya sedang menatapnya dingin.

Jihyo.

Seseorang yang mencoba menabrak Lisa tadi adalah Jihyo, ia sudah ada di dalam mobil saat ia mengirimi Lisa pesan.

Sengaja ia menunggu dan tidak langsung menghampiri Lisa yang mencarinya, karna ini adalah bagian dari rencana jahatnya.

Jika rencana A nya gagal, maka masih banyak rencana lagi yang Jihyo punya. Malam ini harus terjadi apa yang diinginkannya.

Setelah dendamnya terbalaskan Jihyo tidak peduli, apakah dia akan dipenjara atau mati nantinya setelah membunuh Lisa. Sebab Jihyo sudah kehilangan akal sehatnya dan seluruh tujuan hidupnya.

Jihyo berjalan perlahan, mendekat ke arah Lisa. Berjongkok untuk melihat keadaan Lisa yang masih terbaring.

"Kenapa kau mengundang dia Lisa?" Jihyo melirik sekilas pada Chaeyoung yang sedang menatapnya.

"Ooh kau ingin kematianmu dilihat oleh dia hm?" Lisa hanya menatap saja tatapan dingin itu dengan tatapan sayunya.

"Kau sudah siap Lisa?" Jihyo mengelus pipi Lisa.

Inikah saatnya? Lisa merasa dirinya tidak berkutik dihadapan Jihyo. Seperti ia terhipnotis dengan tatapan dingin yang terus menatapnya.

Balutan busana hitam yang dikenakan Jihyo seperti malaikat maut yang siap menjalankan tugasnya.

"Aku lebih ingin memakai dengan tangan kosong Lisa, agar aku bisa menyentuh kulitmu langsung"

Jihyo sudah bersiap, tangannya sudah menyelip dibalik rambut Lisa, memegang langsung leher Lisa.

Chaeyoung yang dari tadi hanya memerhatikan Jihyo, kini mulai tersadar. Ia singkirkan rasa takutnya untuk menentang Jihyo.

Ditariknya tangan Jihyo dengan cukup keras dari leher Lisa, dan itu bergasil membuat Jihyo terhuyung kedepan, tapi ia masih bisa menahan tubuhnya diantara Lisa dan Chaeyoung.

Tatapan Jihyo kini menatap tajam Chaeyoung yang telah berani padanya. Jihyo lupa, ada seseorang juga yang terbaring tepat disamping Lisa.

Jihyo melepaskan tangannya paksa dari genggaman Chaeyoung. Ia berdiri. Sepertinya Chaeyoung harus di kesampingkan dulu agar tidak mengganggu rencanya.

Ia menarik keras Chaeyoung sampai Chaeyoung terbangun dari baringnya. Memberikan pukulan kuat pada pipi Chaeyoung sebagai tanda bahwa ia harus diam.

Chaeyoung terhuyung kesamping, memegangi pipinya yang berdenyut atas pukulan tersebut.

"Jangan mengganggu yaa" peringatan Jihyo pada Chaeyoung. Lembut, tapi tegas maknanya.

Lalu dengan gerakan tak terduga Jihyo menendang perut Chaeyoung keras sampai Chaeyoung terjatuh dan punggungnya kembali membentur aspal jalan

"Chaeng" Lisa tersadar, ia melihat Chaeyoung terjatuh. Dan Lisa sudah bangkit untuk mendekati sahabatnya itu.

Namun, saat Lisa akan melewati Jihyo, tudung hoodie belakangnya ditarik oleh Jihyo, hingga membuat Lisa termundur langkahnya.

Tanpa aba-aba lagi, Lisa juga mendapatkan pukulan keras pada pipinya seperti Chaeyoung.

Lisa tersungkur sampai ia terduduk. Keras sekali pukulannya, membuat tulang pipinya terasa amat sakit.

Jihyo langsung menubruk Lisa sampai Lisa terbaring dan Jihyo berada diatas perutnya.

"Kita mulai Lisa" Lisa ingin bergerak tapi tubuhnya terkunci. Kedua tangannya diduduki oleh lutut Jihyo, bahkan Jihyo seperti menekan lengan Lisa agar Lisa tidak dapat bergerak.

Painful ✓Where stories live. Discover now