Chapter - 9. Party

4.1K 322 8
                                    

HAPPY READING 📖

---------------------------------------

Pesta yang diadakan Jay di apartemennya begitu meriah. Tentu Zoe ikut campur tangan di dalamnya. Ia bersama para pekerja yang disediakan untuk merias apartemen Jay, menyulap apartemen ini seperti hotel serba ada. Minuman, makanan, lampu disko, dance floor. Intinya semua tersedia di sini.

Banyak orang yang menatapnya aneh ketika berpapasan dengannya. Entahlah, ia tidak begitu peduli. Lagi pula, ia tidak akan ikut di acara Jay. Ia hanya ingin makan, minum, dan melihat-lihat ada sesuatu apa yang bisa ia lakukan. Ted pula dikurung di kamar Jay yang ada tempat tidur anjing. Sengaja dikurung agar tidak berulah.

"Mr. Gould, kau tidak membutuhkan aku?" tanyanya pada Jay yang sedang mengambil gelas. Situasinya ia dan Jay hanya berdua jadi ia bisa menanyakan ini. Ia masih tahu batas wajar kalau Jay mungkin akan malu melihatnya terus mengekori.

"Tidak." Singkat. Selalu begitu dan akan terus begitu. But, it's okay. Ia tidak mempermasalahkannya. Kalau memang dasarnya begini, ya, akan begini terus.

Jay pergi dan ia pergi ke stan makanan untuk mengambil beberapa makanan yang akan ia nikmati sendirian di tempat sepi. Itu lebih baik karena pada dasarnya ia memang sendirian.

Rencananya ia akan menyendiri di balkon yang tidak dihuni siapa pun. Balkon yang pertama kali ia klaim sebagai tempat terbaik di apartemen Jay. Acara digelar di lantai bawah dan halaman belakang. Jelas letak balkon yang berada di lantai dua akan sangat jauh dari hiruk-pikuk keramaian, namun masih menyisakan kebisingan.

Sesampainya di sana, ia duduk di keramik tanpa meja dan meletakkan semua makanan yang ia bawa di sana. Senyum mengembang di bibirnya. Ia suka situasi ini. Sembari bersandar di dinding balkon, ia mengambil earphone yang berada di saku celana lalu menempelkannya ke telinga sembari menghidupkan musik di ponselnya.

Bersama angin malam yang minim keramaian, ia menikmati harinya di sini. Sesekali melirik ke bawah melihat orang-orang yang tengah tertawa, berbincang, dan lain-lain.

Ia memakan makanannya dengan lahap dan meminum minumannya lalu bersendawa.

"Kenyang!" Ia mengelus perutnya dan duduk sebentar sembari merenggangkan kaki pendeknya di sana.

***

"Jay, di mana Zoe?" Jay mengedikkan bahu dan terus menyesap anggur merah di tangan kanannya. Mereka tengah berada di halaman belakang dengan kolam renang yang mulai dipenuhi orang-orang. Berendam di sana, pakaian atas yang dilepas, halaman belakang ini dipenuhi orang-orang berotak mesum.

"Kau tidak mengajaknya ke sini?" Ben mulai menampakkan raut tidak suka. Ia khawatir terjadi sesuatu pada gadis itu mengingat ramainya orang-orang di sini.

"Untuk apa? Dia pasti akan merepotkan."

"Kau gila! Dia bisa saja dibawa salah satu tamumu untuk menjadi teman tidurnya! Bisa saja dia diperkosa atau disentuh-sentuh!" Ben mulai berpikir macam-macam. Pesta ini tidak sebaik yang orang kira. Ini seperti club malam yang dipenuhi manusia-manusia bernafsu. Bisa saja ada hal yang tidak diinginkan di sini.

"Aku tidak peduli." Jay lagi-lagi menyesap anggur merahnya dan kali ini ia tidak menggubris Ben dan memilih berbincang dengan teman-temannya sekaligus dengan para wanita yang sibuk mengerayangi tubuh topless-nya.

Ben mengambil ponselnya dan mengetikan pesan untuk Zoe. Ia tidak bisa menghubungi Zoe karena musik yang berdentam-dentam pasti sangat menganggu.

'Kau di mana?'

Beberapa menit kemudian, ada balasan dari pesannya.

'Aku di balkon lantai dua. Kenapa, Ben? Jay membutuhkanku?'

Assistant For A Year ✅Where stories live. Discover now