Chapter - 8. Jay's Rage

4.8K 374 10
                                    

HAPPY READING 📖

-------------------------------------------

Sesuai dengan rencana Troy yang ingin mengerjai Zoe, pria itu serius melakukannya. Tengah malam ia mengendap ke kamar Zoe. Sebelumnya ia telah mengintip apakah bocah itu telah tidur nyenyak atau belum dan memastikan semuanya berjalan sesuai otaknya rencanakan. Ia membawa Ted ke gendongannya dan sesekali menyuruh Ted untuk diam dan tidak menggonggong. Ia meletakkan Ted di samping Zoe yang berbaring nyenyak dengan selimut yang sebatas dengan perutnya. Mendengar dengkuran halus Zoe, ia terkikik.

"Kau menyukainya?" Troy bertanya pada Ted yang pasti tidak dibalas. Melihat Ted menjilat wajah Zoe, ia menepuk punggung Ted. "Jangan terus menjilatinya. Dia akan terbangun nanti."

Ted berhenti dan melemaskan tubuhnya. Ia berbaring di sana tanpa banyak berisik. Matanya terus melihat Zoe hingga tertutup karena Troy mengelus punggungnya.

Setelah menjalankan aksinya, Troy keluar dengan seringai tajam. Zoe pasti akan berteriak dan ia yang berada di ruang tamu, akan tertawa keras.

"Good night." Ia tersenyum dan mengelus rambut Zoe sekilas lalu meninggalkan kamar.

***

"What the fuck!" Troy tertawa keras. Ia yang bangun lebih pagi untuk membuat sarapan di apartemen Jay dan akan pulang, malah mendengar teriakan. Ia berlari menuju kamar Zoe untuk melihat reaksinya.

"Syuh! Syuh! Go!" Di kamarnya, Zoe menjauhi anjing yang masih berbaring di kasurnya. Ia terbangun di waktu yang seperti biasa, namun ada sesuatu yang terasa lembut. Ia sempat memeluknya dan menjadikannya guling. Sayangnya, setelah ia merasakan wajahnya basah-basah seperti dijilat, ia membuka mata dan mendapati bulu-bulu berwarna cokelat di sampingnya. Ia terduduk dan mencerna benda apa itu. Ia pikir boneka, namun suara gonggongan mengejutkannya.

"Oh gosh!" Ia berjalan ke pintu dengan logat santai, namun hatinya dag-dig-dug tak karuan. Siapa yang meletakkan anjing ini di kamarnya? Di sampingnya pula. Tak ia sangka anjing itu mengikutinya. Ia segera berlari membuka pintu dan Ted mengejarnya—mengira Zoe mengajaknya bermain.

"Mommy! Mommy!" Ia berlari kencang menuruni tangga dan sialnya Ted terus mengikutinya. Bahkan ketika ia melihat ke belakang, ia malah semakin merasa ngeri karena melihat lajunya anjing itu berlari.

Bertemu dengan Troy, ia langsung menerjang Troy. Sama seperti kelakuannya memanjati tubuh Jay, ia memanjati tubuh Troy di depan. Troy pula dengan sigap menggendong Zoe sembari menjaga keseimbangannya agar tidak jatuh. Bagaimanapun ia terkejut dengan aksi tiba-tiba Zoe.

"Troy, tolong jauhkan aku dari anjing terkutuk itu! Siapa yang meletakkan anjing itu di kamarku?!" Ted terus menggonggong tanpa henti. Zoe berteriak takut. Di apartemen Jay memang tidak lagi aman. Semuanya tidak aman.

Berhadapan dengan Zoe, Troy tertawa apalagi seperti anak kecil, Zoe melingkarkan lengannya di lehernya.

Jay yang baru saja bangun, mendengar suara teriakan ikut terkejut. Ia menggosok-gosok mata untuk menjernihkan penglihatannya. Setelah menemukan perkaranya, ia memasang wajah masam.

"Fuck you! Aku sedang enak-enak tidur kalian malah berisik!" umpat Jay. Namun, matanya sedikit melebar saat benar-benar mendapati Zoe digendong Troy. "Kalian sedang apa?" Sorot matanya tampak curiga. Apa mereka melakukan sesuatu yang aneh di apartemennya?

"Mr. Gould, bawa pergi anjingmu! Siapa yang meletakkan dia di kamarku? Bagaimana kalau dia menggigit wajahku? Kalian akan ganti rugi?" Zoe tampak marah. Ted bukannya berhenti menggonggong, malah menggonggong semakin keras hingga Troy pun merasakan bagaimana tubuh Zoe bergetar.

Assistant For A Year ✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant