•EMPAT•

228 61 150
                                    

HAPPY READING

aku pintar menyimpan luka. Rasanya baru tadi aku menangis sampai air mataku kering. Tapi sekarang, aku berganti peran menjadi orang paling bahagia didepan teman-temanku. Kadang harus berbohong tentang ayahku yang membelikan hadiah ulangtahun dari luar negri. Lalu ibuku yang membuat kue ulang tahun sendiri demi aku.

Iya, sekarang hari ulang tahunku. Tidak ada yang ingat selain diriku sendiri. Sialnya aku sekelas dengan Sheila. Anak itu lahir ditanggal yang sama denganku.

Semua orang mengecek papan penggigat di mading dan menemukanku juga lahir ditanggal ini. 22 Desember.

Ya Tuhan, maaf aku harus sedikit berbohong hari ini.

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩      

"Selamat ulang tahun. Baiklah, apa aku jadi yang pertama mengucapkannya?" Suara berat itu tidak lain milik Taehyung. Setelah kemarin mengataiku depresi,dia masih berani menemuiku dihalte bus waktu senja. Hebat.

"Bagaimana kamu tahu?" Jawabku meliriknya. Aku sedang malas berdebat kali ini.

"Tidak penting bagaimana aku tahu. Ini untukmu" Taehyung menyerahkan sebuah kotak kecil padaku.

 Ini untukmu" Taehyung menyerahkan sebuah kotak kecil padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaga, aku hampir menangis. Dia orang pertama yang memberiku hadiah semenjak 11 tahun ini ketika orang tuaku mulai tak ingat.

Aku menerimanya dengan berkaca-kaca. Ini gila, tapi aku benar-benar terharu sekarang.

"Te..terimakasih. ini apa? Boleh aku buka?" Jemariku bergerak melepaskan ikatan tali disana.

"Tidak!!" Taehyung mengagetkanku. Dia mengambil kembali kotak kecil dipahaku lalu mengikat kembali tali-talinya.

Lalu dia mendekat padaku sampai jarak kami sekarang mungkin hanya sejengkal. Tatapannya menghipnotisku "Bukalah ketika aku sudah benar-benar tidak ada disampingmu"

aku tidak tahu apa maksud kalimatnya. Namun tatapan matanya yang seperti Elang itu seolah mengambil alih diriku. Aku hanya bisa mengangguk menanggapinya.

Sekarang, jarak kami begitu dekat sampai aku harus menahan nafas karena malu. Semuanya berhenti bergerak bahkan detak jantung dan nafas Taehyung aku tidak bisa merasakannya.

Ya Tuhan, situasi macam apa ini?!

---

VOTE DAN KOMEN DULU YAH SEBELUM GULIR KEBAWAH ♡

- Dikala Senja (A Unpublished Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang