•TUJUH•

213 56 129
                                    

HAPPY READING

"Kenapa mereka sesering itu bertengkar?" Taehyung bertanya
"Kupikir seharusnya mereka sedikit mengigat tentang cinta yang berakhir sampai ke pernikahan kan?" Lanjutnya.

Aku mengambil nafas sesak dan menatap mata Taehyung lekat-lekat. Aku tidak ingin menceritakan ini pada siapapun tapi rasanya, aku ingin berbagi segalanya pada Taehyung.

"Mereka tidak pernah saling jatuh cinta.." kataku.

Lalu, aku melihat sorot mata Taehyung yang langsung berubah seakan merasa bersalah. Aku menggeleng dan memberikan senyum tipisku padanya. Kurasa, sudah saatnya aku sedikit terbuka sekarang.

"Dulunya, ibuku adalah seorang pramugari dan ayahku seorang pembisnis yang kerjanya bolak-balik keluar negri. Kamu bisa menebaknya, Mereka bertemu disana dan melakukan hubungan haram untuk cinta satu malam. Namun sayangnya, ibuku hamil. Ibu ketakutan sehingga melakukan segala cara untuk meminta pertanggungjawaban ayah. Lalu ketika keluarga ayahku tau, mereka dipaksa menikah demi menjaga nama baik perusahaan." setetes air mata berhasil jatuh dipipiku. Segera aku menghapusnya sebelum Taehyung melihat sisi lemahku ini.

"Aku ingat, dulu keluargaku sempat menjadi keluarga yang bahagia. Sampai suatu ketika, ayah sering pulang malam dan terkadang dengan keadaan mabuk. Malam ketika ayahku pulang diantar seorang wanita adalah yang terburuk dalam hidupku. Ibuku sering menangis sendirian dikamar dan ketika melihat kejadian itu.. dia tidak bisa lagi menahan amarahnya. Ibu memarahi ayah dan menampar wanita tadi. Ta.. tapi..Hiks ayah malah balas menampar ibu dan membentaknya.. hiks.. A..ayah.. hiks.. dia membela wanita jalang itu daripada istrinya sendiri.. hiks.." pada akhirnya aku kalah lagi bersaing dengan diriku sendiri. Air mataku pecah seiring dengan kesedihanku yang tak terbendung.

Aku terus menunduk sambil menyeka air mataku. Masih berusaha menyembunyikan kelemahan ku didepan Taehyung. Walaupun nyatanya, nafasku sendiri sekarang sudah sesenggukan.

Namun Taehyung benar-benar malaikat. Dia menggenggam tanganku perlahan lalu sepersekian detik kemudian membawaku kepelukannya.

Taehyung memelukku erat sambil mengelus rambutku dengan lebut. tidak peduli bahwa sebentar lagi dadanya mungkin akan basah karena air mataku.

"Ayah tidak mencintaiku dan ibu membenciku.. hikss..a.. aku ingin mati saja...a..aku hiks.. aku tidak punya siapa-siapa..hiks hiks"

"Tolong jangan katakan itu Adara. Ingat. Kamu masih punya aku yang akan selalu ada disampingmu" ucap Taehyung singkat namun berhasil membuat hatiku bergetar.

Taehyung itu dingin. Tapi dinginnya tidak membunuhku. Dia menyejukkan ku.
Entah kenapa dan bagaimana, rasanya aku begitu nyaman bila bersamanya.

Dan seiring dengan tangisku yang membesar bersamaan dengan elusan Taehyung yang begitu lembut. Aku tidak punya pilihan lain selain terhipnotis disana. Dia membuatku terlalu nyaman bersandar sehingga aku terpaksa terlelap terlalu dalam.

~
Makasih yang udah baca chapter 7 sampai selesai ಥ‿ಥ

Pertama, maaf banget karena baru bisa update sekarang. Terus maaf juga kalau kesedihan yang ingin aku gambarin disini ga bisa nyampe kekalian (itu alasan aku lama update 🙏🏻 nyari mood bagus untuk bisa membangun emosi pembaca dari kalimat yang mau aku bikin itu susah banget).

Dan maaf juga satu kali lagi, aku minta tolong buat kalian klik ⭐ nya ya.. biar aku bisa lebih semangat menulis.

See you next chapter guys 💜💙🖤

- Dikala Senja (A Unpublished Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang