02

17 3 0
                                    

*Eom Minhwa POV*

Sepulang sekolah, aku pergi ke perpustakaan sekolah. Ini adalah tempat paling sempurna untuk menunggu Minho. Dari pada aku harus menemaninya di ruang latihan dan kesal karena melihat kelakuan Ji Hyemi, lebih baik aku baca buku di perpus.

"Minhwa-ya! Kau mau kemana?" Tanya seorang namja, aku langsung menoleh dan melihat sahabatku, Mun Bin. Yup, sahabatku selain Lee Minho.

"Ke perpus." Jawabku singkat.

"Bantuin bentar dong." Ucapnya yang tiba-tiba menarik pergelangan tanganku. Aku hanya mengikuti langkahnya yang besar. Dia tidak pernah sadar diri dengan perbedaan tinggi kami, kadang aku kesal punya sahabat seperti dia.

"Bantu angkat ini." Ucap Bin begitu kami sampai di ruang osis. Bin menunjuk ke arah tumpukan kardus yang aku tidak tau itu apa.

"Itu apa?"

"Properti punya anak teater." Ucap Bin sambil berjalan mendekati kardus-kardus itu.

"Terus di bawa kemana?" 

"Ke aula." Ucapnya dengan polos sambil memeluk kardus yang sudah ia angkat barusan. Tanpa menolak, aku mendekati kardus yang paling dekat denganku. Begitu aku ingin mengangkatnya, aku sangat tidak menyangka kardus ini berat juga.

"Ya. Ini apa sih? Berat banget." Keluhku sambil menatap Bin.

"Kalau gitu kau bawa ini saja. Ini ringan, kok." Ucap Bin sambil mengoper kardus yang ia angkat kepadaku. Begitu kardus itu berpindah tangan, beratnya pun langsung berpindah sepenuhnya ke tanganku.

"Mamp*s! Ini sama beratnya, Bin!!" Umpatku.

"Ya udah rentangkan tanganmu ke depan." Perintah Bin sambil mengangkat kardus itu lagi. Aku mengikuti perkataannya, lalu Bin menaruh kardus itu di atas kedua tanganku.

"Kau yakin ini tidak akan jatuh sebelum kita sampai di aula?" Tanyaku menatap kardus yang sekarang menutupi pandanganku ke depan.

"Berhati-hatilah. Pelan-pelan kalau turun tangga."

"Ya. Kau dan Minho mau melihatku mati muda yah? Tadi pagi, Minho menyuruhku bawa buku tugas sendirian. Dan sekarang kau mau membuatku beneran jatuh dari tangga?" Omelku.

"Bawel ah. Ayo. Nanti mesti balik lagi." Ucap Bin sambil berjalan ke pintu, mendahuluiku. Aku menghela napas pasrah dan mengikuti langkahnya.

Aku jalan menuruni tangga dengan perlahan, sampai akhirnya sampai di lantai dasar. Dan masih harus naik tangga lagi karena aula nya berada di gedung lain. Kalau keseringan seperti ini, kayaknya aku bakal jadi pendek.

"Ya Seungmin-ah! Bantu dia gih!" Pekik Bin saat langkahku baru menyentuh lantai dasar. Tak menunggu lama, beban yang sedari tadi kuangkat, tiba-tiba menghilang. Tergantikan oleh seorang namja manis yang tingginya hampir mendekati Bin.

"Oh? Seungmin-ah." Panggilku.

"Nuna annyeong." Ucapnya sambil tersenyum manis, membuat wajahnya semakin manis.

"Nah karena sudah ada Seungmin. Kau pergilah." Usir Bin. Aku langsung menatapnya dengan tajam.

"Jahat banget langsung diusir." Gerutuku.

"Tadi katanya mau ke perpus kan?" Tanya Bin.

"Ish! Udahlah aku pergi." Ucapku kesal dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Aku kembali ke ruang osis untuk mengambil tasku. Lalu aku berjalan menuju ruang latihan dance. Moodku untuk membaca sudah hilang karena Bin tadi, jadi aku pergi untuk melihat bagaimana keren nya Minhoo latihan.

Such A FoolWhere stories live. Discover now