10

10 1 0
                                    

*Eom Minhwa POV*

"Bagus ya. Dulu kau merebut Subin dariku. Lalu kau menghalangiku untuk mendekati Bin oppa. Dan sekarang kau mau mengambil tunanganku?" Ucap seseorang. Aku yang berdiri di loteng sambil menatap lapangan kosong di bawah, langsung menoleh. Itu Ji Hyemi.

"Kau menyimpan dendam sebanyak itu padaku?"

"Kau yang memulainya duluan!" Teriak Hyemi.

"Ya. Dengar. Aku hanya berteman dengan Subin. Aku menganggapnya sebagai adikku saja."

"TAPI DIA MENYUKAIMU, EOM MINHWA! Dia sangat mengagumimu, sangat menyukaimu. Dia bilang itu setiap hari padaku. Sebelum akhirnya dia pergi."

"Dia hanya pindah ke luar kota, Hyemi-ya." Ucapku yang berusaha menenangkannya.

"Tapi bisakah kau memilih salah satu? Kau pilih merelakan aku dengan Bin oppa, atau kau mau mengambil tunanganku?"

"Bukankah kau tidak menyukainya? Lalu kenapa kau mau mempertahankannya sebagai tunanganmu?" Tanyaku penasaran. Hyemi menatapku lalu menghela napas.

"Tepat disaat aku ingin membatalkan pertunanganku, tiba-tiba Changbin bilang kalau dia tertarik padamu. Setelah itu aku memutuskan untuk tidak membatalkan pertunangan ini."

"Kenapa?"

"Aku ingin melihat responmu. Kalau kau juga suka pada Changbin, aku bisa dengan Bin oppa." Jelas Hyemi.

"Jadi kau memanfaatkanku sejak awal?" Tanya seseorang yang membuatku dan Hyemi terkejut. Terutama Hyemi.

"Kau itu benar-benar ya. Kenapa kau suka sekali memanfaatkan orang?" Keluh Changbin sambil berjalan menghampiriku dan Hyemi.

"Ya. Bukan seperti itu." Bantah Hyemi.

"Pertama Subin. Sekarang aku, lalu Bin seonbae. Setelah itu siapa? Minho hyung?"

"Bukan gitu Changbin-ah." Ucap Hyemi sambil meraih pergelangan tangan Changbin.

"Aku hanya tidak mau dia mengambil apapun yang sudah menjadi milikku." Ucap Hyemi sambil menunjuk ke arahku.

"Kau kira kami barang?! Aku akan bilang pada kakek tentang semua ini. Dan jangan lagi menghubungiku." Ucap Changbin menghempaskan tangan Hyemi, dan sebelum pergi, Changbin tiba-tiba meraih pergelangan tanganku dan menariknya.

***

"Nih." Ucap Minho tiba-tiba begitu ia baru datang ke tempat duduk kami. Dia memberikan sebuah kartu ucapan. Aku menatap kartu itu lalu menatap Minho.

"Ulangtahun Seunghee?" Ucapku begitu membaca isi kartu yang ternyata kartu undangan itu.

"Iya. Dia mau kau datang. Makanya aku memberikannya padamu."

"Baiklah. Aku akan datang." Ucapku yang masih menatap kartu undangan itu. Sejujurnya aku takut untuk datang.

"Nanti kau ikut latihan lagi?" Tanya Minho tiba-tiba. Aku menoleh ke arahnya.

"Latihan apa?"

"Dance." Aku hanya menggelengkan kepala.

"Aku akan tunggu di koridor saja."

"Changbin yang memintamu untuk menungguinya?" Tanya Minho dan kujawab dengan anggukkan.

"Ah, sudah sedekat itu kalian ternyata." Gumam Minho sambil menganggukkan kepala.

***

*Lee Minho POV*

Aku merasa hubunganku dan Minhwa semakin renggang. Semakin hari kami semakin jauh. Yang awalnya aku hanya tidak ingin dia mendapat masalah lagi dengan Hyemi, sampai akhirnya menjadi seperti ini. Kami seperti tidak saling kenal satu sama lain. Hanya sekedar tau dan menyapa sekedarnya.

Such A FoolWhere stories live. Discover now