Tiga Belas

4.2K 515 118
                                    

Please baca sampai note ya 😚 apalagi kamu. Iya, kamu 😁😁

🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟

Helaan nafasnya menghembus keras. Dia bahkan mengabaikan Rin yang berkeliaran di sekitarnya bersama beberapa pelayan untuk mengepak pakaian-pakaian miliknya.

Rencana kepindahan itu tetap akan dilaksanakan meski Sakura belum mendapatkan jawaban pasti mengenai alasan kepindahan ini. Dan Sasuke, lelaki itu belum mengunjunginya lagi.

Berbicara mengenai Sasuke. Tidak banyak berita tentang lelaki itu saat ia mencarinya di internet. Hanya pembahasan mengenai beberapa prestasi bisnis yang diraih oleh lelaki itu. Selebihnya tak ada berita yang lain.

Sakura sempat curiga jika ada yang disembunyikan Sasuke darinya. Terlebih karena Sasuke sepertinya sedang menjauhkannya dari dunia luar. Tapi ternyata semua kecurigaannya tidak terbukti. Itu hanya pikiran-pikiran negatif dalam kepalanya.

Padahal sebenarnya Sasuke sudah memerintahkan Kakashi untuk menghapus semua berita mengenai dirinya dan juga wanita-wanita yang pernah 'hampir' menjadi tunangannya. Lelaki itu menyogok hingga mengancam platform-platform berita demi melancarkan aksinya. Karena berita-berita itu tidak boleh sampai diketahui oleh Sakura.

Tentu saja ini hanya salah satu langkah yang diambil Sasuke sejak Sakura mengenal keluarga Temari. Dia yakin, cepat atau lambat Sakura akan berusaha mencari tau tentang dirinya. Dan semakin lama berada di dekat keluarga Nara-Rei itu, tentu saja akan semakin banyak informasi mengenai dirinya yang bocor. Maka dari itu, keputusan untuk segera pindah dari sana adalah pilihan terbaik. Sakura tidak akan dekat-dekat dengan adik dari perempuan Nara itu, dan Sakura akan terus berada di sisinya.

***

Gaara membawa semangkuk buah di tangannya. Ini sudah waktunya bagi Temari untuk menikamti camilan malamnya. Tetapi sejak tadi ia tak menemukan keberadaan kakanya itu.

Kepala merah itu menoleh kesana kemari. Dan senyumnya terkulum saat melihat jika kakaknya ternyata berada di taman samping, duduk di salah satu ayunan dengan ponsel dan secarik kertas di tangannya.

"Aku mencari Nee-chan sejak tadi." Gaara mengulurkan mangkuk buah itu. Namun Temari mengabaikannya. Lelaki Rei itu mengerutkan keningnya. "Ada apa?"

Temari menghela nafas. Dia menyerahkan undangan di tangannya pada Gaara.

Gaara melihat undangan mewah dengan logo salah satu keluarga paling berpengaruh di Jepang. "Ah, kita juga mendapat undangan dari keluarga Uchiha. Apa kakak ingin aku temani datang?"

Temari menggeleng. Raut wajahnya tak bisa dijelaskan, ada kekhawatiran, bingung, serta sorot sedih di matanya.

"Sakura meminjam ponselku siang tadi." Temari mulai bercerita. "Awalnya tidak ada yang spesial memang, tapi aku penasaran. Makanya aku membuka story pencarian yang dilakukannya. Dan semuanya tertuju pada satu kata kunci. Uchiha Sasuke."

Gaara masih tidak paham hubungan antara Sakura dengan Uchiha Sasuke. Wanita merah muda itu fansnya?

"Lalu? Tidak ada yang salah bukan kalau Sakura mencari tahu tentang lelaki itu?"

Wanita hamil itu menghela nafas berat. "Semuanya tidak akan jadi masalah jika Uchiha Sasuke bukanlah lelaki yang selama ini dianggap 'kekasih' oleh Sakura."

"Tunggu sebentar. Jadi maksud Nee-chan adalah Uchiha Sasuke yang akan bertunangan ini," Gaara mengoyangkan undangan di tangannya. "adalah kekasih Sakura?"

Temari mengangguk.

Gaara tertawa sumbang. "Tidak masuk akal."

"Aku juga berharap kalau semua ini tidak masuk akal. Tapi semuanya saling berhubungan." Temari mengusap perutnya yang membuncit. "Dia pernah mengatakan kalau kekasihnya bernama Sasuke. Dan memangnya ada berapa Sasuke di dunia ini? Mansion mewah, pelayan, dan seluruh pengawal di kediaman itu. Milik siapa lagi jika bukan Uchiha? Tidak semua orang bernama Sasuke memiliki kekayaan seperti itu."

"Jadi lelaki itu membohongi Sakura dan mengurungnya di tempat terpencil ini? Sementara dirinya bersenang-senang dengan semua wanita itu?" Gaara tak menyembunyikan suara datar dalam nada bicaranya. "Brengsek."

"Aku takut jika asumsi itu benar. Dan Sakura tidak tau apa yang terjadi sebenarnya."

Gaara menggertakan giginya. "Kalau begitu kita harus memberitahukan semuanya pada Sakura."

Ucapan Gaara benar. Temari setuju dengannya. "Coba hubungi kediaman itu dan katakan kita ingin berbicara dengannya."

"Ayo kita masuk sekarang."

Gaara membantu Temari berdiri. Perlahan dia menuntun kakak perempuannya masuk ke dalam sementara perasaannya beekecamuk dengan kekesalan yang menggunung.

Sakura harus mengetahuinya, segera.

***

Sakura menuruni tangga dengan baju tidur yang sudah terpasang rapi di tubuhnya.

Tadinya dia sudah berniat untuk tidur karena esok mereka harus melakukan perjalanan yang cukup jauh. Untuk sampai ke kiri kira-kira membutuhkan waktu hampir enam jam perjalanan. Dan karena ini perjalanan pertamanya setelah sekian lama, Sakura cukup semangat.

Namun dirinya haus dan tidak ada air minum di dalam kamarnya. Lalu tidak ada pelayan ataupun pengawal di sekitar kamarnya seperti biasa. Jadi ia turun ke dapur untuk mengambil sendiri minumannya.

Rin baru saja meletakkan gagang telepon ketika Sakura melewati ruang tamu.

"Siapa yang menelpon malam-malam begini, Rin?"

Rin terkejut, tapi dia segera merubah ekspresinya dengan cepat. "Seseorang yang akan membawa sisa barang-barang, nona."

Sakura mengangguk paham.

"Nona membutuhkan sesuatu?" Rin berjalan mendekat.

Sakura tersenyum tipis. "Aku haus. Bisa tolong ambilkan aku segelas air dingin?"

"Daripada air dingin, lebih baik air hangat. Itu akan membantu nona tidur dengan nyenyak." Ucap Rin sopan.

"Baiklah. Tolong ambilkan air hangat. Dan tambahakan sedikit madu. Seperti aku akan flu."

Rin mengangguk. "Nona membutuhkan hal lainnya?"

Sakura menggeleng. "Itu saja. Terima kasih, Rin." Dia pun berbalik dan kembali menaiki anak tangga menunju kamarnya di lantai tiga.

Rin tetap berdiri di tempatnya sambil menatap kepergian Sakura. Lalu ekor matanya melirik ke arah telepon rumah dengan perasaan ragu.

***

Annyeong semuanya 😘😘

Kangen engga? Kangen dong harusnya, apalagi sama aku 😁😁

Gimana chapter ini? Seru? 😄 Dan kalau ada typo maafkeun ya, typo is my life hahaha

Btw aku mau komplain nih 😁

Please dong jangan DM sambil ngomel2 dan bilang aku sombong cuma gara2 aku ngga mau follow 😆 satu dua masih okelah hatiku, tapi ini udah buanyak 😅😅

Why? Why? Kenapa maksa toh? Readers lama mungkin udah tau alasan aku ngga bisa follow orang. Tapi di sini banyak reader baru jadi bakalan aku jelasin lagi ya.

Aku ini pelupa. Banget. Jadi dalam kasusku aku cuma follow orang-orang yang tulisannya aku suka biar aku gampang kalau mau cari mereka. Makanya aku ngga bisa follow kalian-kalian.

Pasti kesannya sombong nolak follow kalian. Tapi mau gimana lagi? Aku bukan orang dengan kapasitas memory otak yang banyak, tolong pahami 😅😅

So, aku berharap kalian engga ngomel2 lagi ya 😉

Kalau berteman bisa ko. Follow aja akun media sosialku. Nah kalau di sana aku bisa follback 😂😂 atau mau chatting by WA, monggo dipersilahkan.

Mau akun IG, ada (Gege-feni). Akun fb, ada (feni pangestuti). Akun twitter, ada (eh tapi ini lupa2 inget 😅😅 ntar coba dicek dulu). Kalian tinggal japri by WA aja minta difollback. Kalau nomor WA udah pada tau kan? Bisa cek profil 😚😚

Nah udah deh, besok jangan DM ngomong aku sombong ya 😁 minta dijitak itu namanya hahaha

Kalau gitu see u next chapter 😘😘

Another WorldWhere stories live. Discover now