Chapter 1

3.9K 564 32
                                    

"HILANG!!" teriakmu dengan mengacak acak isi tasmu hingga buku berserakan dimana mana.

"[name]! Jangan berteriak! Ini sudah malam!" teriak ibumu dari lantai bawah.

"go-gomen!" kau menghela nafas dan kemudia berbaring sambil menutupi matamu. Berusaha mengingat dimana dan kapan terakhir kali kau-...

"a-aku meninggalkannya di gym!" kau bangkit dan meraih ponselmu dan mencari nomor yang berhubungan erat dengan gym.

"moshi moshi? [name]?"

"ah! Akaashi-Kun! Apa kau melihat jerseyku di gym?"

"maaf, tapi aku tidak-.... Hey! [name]-chan! Aku menemukannya!"

"be-benarkah Bokuto-san?"

"ya! Nomor punggungmu 4 kan?"

"umh!"

"kalau begitu kita sama! Akan kukembalikan besok oke?"

"ya! Arigatou, Bokuto-san!"

Panggilan tertutup dan akhirnya kau dapat menghela nafas lega. Pintu kamar terbuka dan ibumu datang dengan berkacak pinggang. Kau melihat sekitar dimana kamarmu sudah seperti angin puting beliung.

"ya. Akan kubereskan." dan ibumu hanya membalas dengan senyuman lalu melangkah pergi. Kau turun dari ranjangmu dan mulai mengambil beberapa buku yang berserakan.

Dan satu hal yang terbesit di pikiranmu adalah

'dia hebat...'

***********

Bel makan siang telah berbunyi dan akhirnya kau dapat merentangkan tanganmu setelah merangkum materi lebih dari 10 lembar buku.

"kantin! Aku datang!" kau bangkit dengan penuh semangat dan berjalan keluar sebelum dirimu menabrak seseorang di depanmu.

"go-gomen! Aku tak melihatmu!"

"[name]-chan?"

Suara itu.... Kau kenal betul suara itu...

"Bo-Bokuto-san?!"

"ini jerseymu."

Dan kini kau bisa memeluk jersey kesayanganmu kembali.

"arigatou, Bokuto-san!"

"ja, kau siap berlatih?"

"be-berlatih? Ta-tapi-..." kata katamu terhenti saat perutmu memberi pesan kepadamu agar segera mengisi energimu kembali. Memalukan memang.

"hmm... Kau tak bisa berlatih dengan perut kosong, kan? Kalau begitu ayo ke kantin! Akan kutraktir sebagai gurumu!"

"hwoo!! Arigatou Bokuto-sensei!"

"eh?! Ahaha! Kalau begitu, pertempuran makanan akam segera dimulai! Cepatlah!"

Beruntunglah Akaashi tak ada disini. Karena jika ada, yang akan menanggung malu kalian berdua adalah dirinya. Dia sudah mengetahui hal ini akan terjadi.

***********

Kau akhirnya berhasil keluar dari kerumunan orang yang mengantri dan ada satu masalah. Kau kehilangan Bokuto.

Sedari tadi kau mencari pemilik rambut burung hantu itu namun hasilnya nihil. Hanya murid murid biasa yang kau lihat sepanjang perjalanan mencari bangku kosong hingga....

"[name]-chan! Disini!" suara itu...

Kau hanya menatap sekitar mencari Bokuto hingga lambaian tinggi terlihat dari lautan manusia dan menerobosnya hingga akhirnya kau berhenti dan duduk di samping Akaashi bersebrangan dengan Bokuto.

"gah! Akhirnya!" kau menormalkan nafasmu terlebih dahulu dan Bokuto hanya terkehkeh melihatmu.

"kau sih... Malah meninggalkanku."

"hahaha! Gomen gomen."

Kau membuka plastik sandwichmu dan mulai memakannya. Bukan plastiknya, oke?

"oh! Apa posisimu di tim?"

"wing spiker." ucapmu singkat dan kembali mengunyah makananmu.

"hwoo! Ja, kita sama! Bagaimana kalau kuajari spike lurus?"

Seketika kau tersedak sandwichmu sendiri dan untunglah Akaashi segera memberi botol minuman padamu.

"benarkah?-... Maksudku, terima kasih."

*************

"ja, kita mulai! Aku ingin melihat spikemu terlebih dahulu!"

Kau mengangguk dan fokus pada bola voli di tangan Bokuto. Dan saat bola di lempar keatas, kau berlari secepat mungkin dan menspike bola yang dilempar oleh Bokuto.

Ya, kecepatanmu memang sangat bagus karena kau mantan pelari saat SMP.

Bola menghantam lantai//poor bola// dan memantul kembali. Kau mendarat dengan sempurna dan masih memperhatikan bola voli tadi.

"sugee, [name]-chan!"

"ahaha... Itu bukan apa apa."

"ja, sekarang persiapkan dirimu!"

"Ha'i Bokuto-sensei!"

***********

Kau terduduk lelah setelah melakukan spike terus menerus. Bersyukurlah guru sekarang sedang rapat dan kau bisa bebas hingga jam pulang tiba.

"yosh! Kau berlatih cukup keras hari ini!"

"ba-bagaimana hasilnya? Apa aku berhasil?"

Bokuto mengacungkan jari jempolnya kearahmu dengan senyuman andalannya dan seketika matamu berbinar.

"arigatou Bokuto-sensei!"

************

Bel pulang berbunyi dan membuatmu terbangun dari tidurmu. Tentu kau kelelahan setelah berlatih dengan Bokuto. Untunglah tak ada guru yang masuk selama kau tertidur di kelas.

"[name]-chan!" kau terlonjak kaget saat temanmu berteriak tepat di telingamu. Kau menutup telingamu dan menatap kedua teman menyebalkanmu.

"ada apa, Misa?! Aku sedang tidur enak."

"hm? Aneh saja. Tadi kau menghilang dari jam makan siang dan saat kami kembali, kau sudah tertidur di mejamu. Lain kali jangan merepotkan orang untuk mencarimu!"

"ya, ya. Aku hanya berlatih bersama Bokuto-san."

"oh! Bokuto Koutarou dari kelas 3-3 ya?"

"entahlah. Yang pasti itu dia."

Srak!....

"[name]-chan!"

"Bokuto-san, kau mengganggu yang lainnya."

"biar saja. Hanya ada [name]-chan dan temannya saja kok."

"Bokuto-san? Ada apa kemari?"

"hanya mengajakmu untuk pulang bersama. Kau mau?"

Dan detik kemudian kau bisa melihat seringai menyebalkan dari kedua temanmu.

"heee?~... [name]-chan sudah besar, ya?"

"tak kusangka kau menyembunyikan hal ini pada kami."

"Chotto! Ini tidak seperti yang kalian pikirkan!"

Volleyball!! [Bokuto x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang