Chapter 5

2.1K 379 18
                                    

"yosha! Makan siang! Perutku juga sangat lapar... Akaashi! Cepatlah!"

Akaashi berjalan keluar dari kelas dan melirik kedua manager mereka seolah berkata "aku awasi Bokuto, kalian cari dia" dan dijawab dengan acungan jempol dari mereka.

************

Kau memasukkan koin ke dalam Vanding machine dan menekan tombol [fav/drink].

Kau meraih minumanmu dan berbalik sebelum kau melihat dua siswi yang membawamu ke gym kemarin.

"dia tak ada disini. Kurasa dia ada di tempat lain."

"mungkin saja di kantin."

"hah? Kurasa masuk akal juga. Sekarang waktu makan siang."

"yaa... Dan aku juga mulai lapar."

"dasar."

Kau bersembunyi di balik tembok dengan tetap mengamati pergerakan dua siswi tadi.

"siapa yang mereka cari? Bokuto-san?"

"[name]-chan!" kau menoleh ke samping dan kini Kotone tengah melambai kearahmu. Kau berlari menghampiri Kotone yang kini tangannya penuh dengan kotak makan siang juga botol minumnya.

"ne, mau makan siang bersama di atap?"

"umh! Kalau begitu kau duluan saja! Aku akan membawa bekalku dulu."

"ha'i! Kami tunggu kau di atap!"

"hm? Kami?"

"maksudku aku dengan Misa-chan. Kalau begitu aku duluan! Misa-chan menitipkan makanannya padaku. Tch. Akan kubuat dia memunggu dan kelaparan."

Kotone berbalik dan meninggalkanmu dengan aura gelap yang tak pernah kau rasakan sebelumnya darinya.

"hey! Hey! Hey! [name]!"

Seketika lehermu sudah dirangkul oleh Bokuto dan membuatmu terlonjak kaget. Sementara Akaashi hanya menatap datar kalian berdua.

'gagal... Dia bisa mendeteksi [name] dari kejauhan...'

"ne, bagaimana kalau kita latihan hari ini? Sepulang sekolah?"

"umh!"

"yosh! Akan kuajarkan Servis yang hebat untukmu!"

"Hontouni?!"

"haha! Tentu saja!"

'mereka aneh...'

***************

Kau berjalan ke atap dimana kedua temanmu sudah menunggumu. Awalnya Bokuto memintamu untuk makan bersama di kantin dengan anggota timnya. Tapi karena kau lebih sayang teman dari dia //ehem...// jadi kau memilih makan siang di atap.

"aku datang!"

"mou! Kau lama sekali, [name]!"

"gomen gomen."

"kami sudah membuat perjanjian, yang terlambat datang, harus membelikan kita minuman."

"he?! Tapi kalian sama sekali tak memberitahuku!"

"sudahlah. Belikan saja kami minuman. Apa pun asalkan minuman."

"akan kusiram kalian nanti..." umpatmu sebelum berbalik menerima takdir memiliki teman seperti mereka.

Langkahmu terasa berat apa lagi harus menuruni banyak anak tangga. Apa lagi kau harus naik ke atap lagi. Yahh... Takdir. Lain kali ingatkan dirimu untuk tak merepotkan mereka lagi. Karena repotnya akan kembali padamu.

Yukie yang kebetulan sedang lewat tak sengaja melihatmu yang tengah menuruni tangga.

"[name]-chan!" kau yang merasa terpanggil akhirnya menoleh kearah Yukie.

"umm... Ya?"

"Shirofuku Yukie desu. Bisa kita bicara sebentar?"

"hm?"

*************

"mana [name]? Ini sudah hampir 15 menit."

"entah. Atau terjadi sesuatu dengannya? Mungkin terpeleset di tangga atau minumannya tersangkut di Vending Machine?"

"mungkin saja. Tapi kurasa kita harus kembali. Lagipula langit juga sudah mendung."

"ha'i. Sekalian mencari [name]-chan."

"palingan di kelas atau di kantin makan siang dengan Bokuto-san."

"jadi..."

"hah?"

"apa mereka adalah..."

1 detik...

'[name]-chan menyukai voli. Bokuto-san juga menyukai voli....'

2 detik....

'mereka selalu bersama kemana pun mereka pergi....'

3 detik....

'Bokuto-san suka merangkul [name]-chan dan mengajaknya berlatih...'

4 detik....

'apa jangan jangan mereka....'

"...?!!!"

***********

"A-APA?!! I-KUT KE CAMP PELATI-... Hmph!"

"ssttt!... Jangan sampai Bokuto-Kun mendengar ini."

"tapi kenapa aku?!"

"kelihatannya Bokuto-Kun tak bisa lepas darimu. Lagipula hanya untuk beberapa hari saja."

"masalahnya aku bahkan bukan manager atau sesuatu yang berhubungan dengan voli putra."

"Bokuto-Kun?"

"ya. Aku tahu aku dekat dengannya. Tapi tetap saja tak bisa. Dan apa yang akan kulakukan disana?"

"tenanglah. Semua sudah kami atur semuanya."

"hah?"

"masalahnya, jika kau tak ikut, Bokuto-Kun akan masuk ke mode menyebalkannya dan Akaashi akan kerepotan menghadapinya."

"mo-mode apa?"

"dia akan masuk ke mode moodswingnya."

"moodswing?"

"ya. Kau akan tahu nanti disana."

"tapi, bagaimana tugasku disana nanti?"

"membantu kami agar Bokuto tidak masuk ke moodswingnya."

"caranya?"

"meneriakinya sesuatu yang bisa menyemangatinya. Seperti 'Bokuto-Kun kau hebat' atau semacamnya."

"y-yaa... Akan kubicarakan dengan ibuku nanti. Maaf jika mengecewakanmu sebelumnya."

"Hontouni? Arigatou ne, [name]-chan!"

Yukie berjalan meninggalkanmu di depan Vending Machine sendiri. Kau menatap Vending Machine di sampingmu selama beberapa detik dan...

"KOTONE DAN MISA!!"

Volleyball!! [Bokuto x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang