(+) KE TIGA PULUH EMPAT

3.1K 174 108
                                    

Hari ini Kenaka tepat berusia 9 bulan, bayi itu sudah bisa merangkak dan bubbling. Tidak, lebih tepatnya Kenaka lebih banyak mengoceh tidak jelas. Setiap paginya Kevin dan Jasmine menunggu-nunggu anaknya itu bisa memanggil Ayah dan Bunda, tapi si bayi masih belum bisa dan hanya mengoceh tidak jelas. Namun si bayi sudah bisa merespon ketika namanya dipanggil dan ia akan tertawa-tawa. Apalagi jika Ayahnya memanggil tentu saja ia langsung bereaksi. Oh tidak lupa dengan kakaknya, ia akan merespon heboh jika Elea memanggil.

Selain itu gigi Kenaka baru muncul 2 biji saja di bagian bawah. Jasmine cukup khawatir dengan pertumbuhan gigi anaknya yang telat, tapi Kevin langsung menenangkan dan berkata kalau dulu ia juga telat tumbuh gigi.

Sejak saat itu Jasmine malah sering meledeknya si cepot kalau bayi itu bertingkah yaitu seperti tokoh wayang karena sama-sama memiliki 2 gigi dibawahnya. Tapi Jasmine tidak berani lagi memanggil sebutan itu di depan suaminya.

Pernah suatu hari Jasmine yang pusing karena tingkah si bayi meledeknya dengan menyebut si cepot di hadapan Kevin. Suaminya itu memarahinya dan menggerutu tidak suka mendengar Jasmine menyebut anaknya seperti tokoh wayang.

Sekarang bayi itu dibaringkan di kasur milik Jasmine. Bundanya itu akan mengganti pampersnya dan Kenaka menggigit-gigit jari tangannya sambil mengoceh.

Kakinya menendang-nendang tidak bisa diam membuat Jasmine harus ekstra bersabar.

"Kenaka diem dulu sayang Bunda kan mau ganti pampersnya." Ujarnya setelah mengoleskan baby cream.

Kenaka malah tertawa-tawa dan semakin menendang-nendang. "Dasar Cep-..." Ucapannya terhenti karena setelah disadari nama itu benar-benar seperti ejekan. Ia menggeleng mencoba bersabar.

"Kenaka diem dulu." Sambil memasukkan satu kakinya.

"Aaaak." Kenaka malah menjerit.

"Iiih Adik kok nyebelin sih, gak akan Bunda kasih mimik lagi."

"Naaah." Kembali Kenaka menjerit tidak suka.

Tiba-tiba Kenaka terdiam, ternyata ia kembali kencing sebelum pampersnya dipakaikan. "Ya Tuhan Kenaka... Udah Bunda bilang kan pake dulu pampersnya." Keluh Jasmine sambil mengambil tisu basah dan langsung mengelap tangannya yang terkena air kencing anaknya, setelah itu Jasmine membersihkan milik Kenaka. Untung saja tidak mengenai wajahnya atau minimal bajunya. Jasmine meringis membayangkan kalau mengenai wajahnya.

"Haoo."

"Apa sih ah gak jelas kamu." Sebal Jasmine masih membersihkan.

"Hakkeung...aha aha aha." Kakinya kembali tidak bisa diam.

"Pake dulu."

"Naaaah." Bayi itu menjerit tidak mau.

"Huhuhu pake dulu nanti kamu pipis lagi."

"Mik." Pekik si bayi.

"Iya makanya pake dulu." Setelah selesai mengganti pampers dan memakaikan celananya juga membereskan alat tempur anaknya, Jasmine ikut merangkak naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya. Kenaka buru-buru berbalik dan merangkak mendekati.

"Apa kamu deketin Bunda?"

"Mik...mik..."

"Bilang mimik aja bisa, bilang Bunda gak bisa. Cepet bilang 'Bunda mimik'."

Kenaka yang kesal mencebikkan bibirnya. "Ehhe...ehhe..." Ia merengek kemudian menelungkupkan tubuhnya sambil menungging.

"Ih anak siapa sih kamu cengeng, jelek banget... Yaudah Kiss dulu Bunda nanti dikasih mimik." Ujarnya membuat Kenaka menoleh.

KENA ✔️Where stories live. Discover now