Hari sudah pagi, Sabtu benar-benar sagat melelahkan bagi gadis yang sudah bertelungkup bersama selimutnya. Stella mulai terbangun dari mimpi indahnya
"Ehh bukannya hari ini libur? eh iya yah," ujar Stella berbicara sendiri, Stella mulai mengambil handuk untuk memberihkan tubuhnya.
Sedangkan Velan sudah bersiap untuk berangkat ke jalan kota untuk jogging bersama Alaska dan Alden.
"Dari sini ke taman kota kan deket, mending gak usah naik motor," ujar Alden, Dua beradik hanya mengangguk mengikuti intruksi sang guru jogging.
Mereka bertiga mulai duduk di meja makan untuk sarapan terlebih dahulu.
"Vel, nanti mama sama papa mau ke rumah Stella. Kalau kamu mau ke sana nyusul, ganti baju dulu," ujar Velani sambil mengaduk bubur masakannya, "Siap ma," sahut Velan.
"Mama ngapain kesanan?" tanya Alaska, "Biasa ngegibah Bang," sahut Alden.
"Ndasmu ngegibah, iya juga sih. Gak ko, cuman mau ngebahas prayes group buat ke depan," ujar Velani.
"Kan sama aja itu entar ngegibah, entar Tante masuk tipi loh gegara ngegibah anak tetangga," ujar Alden ngecerocos seketika semua ketawa.
"Wah bagus tuh, judul baru Azab!" sambung Alaska, benar-benar mereka ini.
"Iya dong siapa dulu, Babang alden yang tamvan!" seru Alden, semuanya hanya bisa menarik napas kasar. Mereka sudah selesai sarapan, Ketiga pemuda itu mulai beranjak dari rumah megah bak istana yang serba putih ini untuk olaraga pagi.
Mereka sedari tadi dari jalan komplek rumah Velan, sampai jalan kota di lirikin gadis-gadis mulu. Famous dan cogan mah beda ya.
"Aduh, ganteng banget yang di tengah,"
"Itu yang hoodie maroon juga tampan banget,"
"Indah banget ciptaan Tuhan,"
"Kayanya jomblo deh,"
"Aduh! yang pake Celana trening pendek, Idaman banget aww!"
Ya begitulah jeritan-jeritan kaum hawa, kalau udah lihat kaum adam cogan dan di sebutlah yang aneh-aneh.
"Denger gak sih tadi mereka bilangin kita apa?" tanya Alden di samping Alaska sebelah kiri, Alaska hanya mengernyitkan keningnya.
"Iya, suttt! gak usah sok nyapa deh, kesihan tuh si Audry entar," tegur Velan, Alden mulai mengangguk. Mereka sudah berada di taman kota, ya memang kalau sabtu pada rame kaya Minggu.
"Duduk dulu lah," ajak Alaska yang mulai duduk di kursi panjang yang tepat berhadapan dengan kios jajanan ringan. Velan dan Alden mulai duduk bersama. Velan mulai mengambil iphonenya untuk mengecek Room chat dirinya dengan pujaan hati, insya allah.
Semua memandang mereka sangat beda, iya para gadis yang ada di lapangan 17 mei ini. Alden mulai tebar pesona sambil melambaikan tangannya kepada gadis yang lewat depan mereka.
"Bang, cakep ya?" tanya Alden kepada Alaska yang mulai melap peluhnya dengan tisue yang sengaja ia bawa di kantong treningnya. Sedangkan Velan sedang sibuk dengan kebaruan room chatnya.
Prince Velan Lovers (2.345 chat)
"Ini beneran grup gua? atau gimana?" tanya Velan ke dirinya sendiri yang mulai melirik isi room chat tersebut, Velan langsng shok.
Prince Velan Lovers💕
Natusya join your in here..
Natusya: @Velanprince
Hy dear, come here.Read.
Velan:
Ini grup apaan?!Read(1500)
Darling:
@Velan
Hy, dear. Aku suka sama kamu lohPrinda:
Jangan so centil,
Vela milik kita semuaKalista:
Bener tuh, kan punya Natusya
Amira:
Kalian salah, orang
Velannya suka sama
anak Fakultas SastraPutri:
Halah! boong banget
Lanula:
Ra, mereka emang gak tau.
Kasi tau ajahBerden:
@Natusya
Ada member bawa-bawa
dia, mau di apain?Jassie:
Bantai aja lah.Velan out from group this.
Velan lelah kalau gini, Banyak banget ternyata yang mengaguminya sampai ada yang terobsesi.
"Lo kenapa?" tanya Alden yang memang sedari tadi meneliti gerak-gerik yang di lakukan oleh Velan.
Stella sedang berjalan santai bersama abangnya, Huda. Oh iya, ada yang kangen sama anak Panjaksa? geng Huda jaman Smp?
Kalian rindu siapa?
Stella tak sengaja melihat tiga emuda yang asik ngobrol di depan kedi kios kecil. Huda yang tahu dengan wujud Velan pun langsung menghampiri mereka.
"Woi! eh ada abang," ujar Huda yang langsung di sambut hangat oleh Alaska, Velan dan Alden.
"Sama siapa?" tanya Alaska, Stella mulai menyapa mereka bertiga.
"Stella, udah lama di sini?" tanya Alaska, Vlan mulai menatap Stella penuh rindu.
"Enggak bang, kebetulan kan ada kalian. Langsung aja lah ngopi dulu, biar Stella suruh temennya ke sini, mumpung temennya juga ada mau kesini," ajak Huda yang mulai berjalan menuju kedai kopi dan boba.
Alden dan Alaska dengan senan g hati menerima apa lagi di traktirkan, aduh. Beda dengan Velan, sedari tadi nyuri pandangan ke Stella.
"Apa liat-liat?" tanya Stella, Velan terkejut dan mulai tertawa.
"Gak rindu apa sama Aku?" tanya Velan yang mulai ngeliatin sisi bucinnya dia. "Rindu? aku harus izin dulu sama Allah, baru aku bisa rindu," Seketika membuat Velan terdiam. Velan dan Stella mulai menghampiri abang-abangnya.
Sekar dan Sella sudah berada di samping Stella bersama, jadi Stella gak takut di hina kalau sendirian duduk di antara empat cowok itu.
"Gimana sama Doi?" tanya Sekar terang-terangan membuat Stella tersedak, untungnya Velan sigap menyodorkan boba miliknya.
"Minum dulu, keselek tuh," ujar Velan sambil memamerkan senyum indahnya, Stella mengangguk dan meminum boba miliknya sendiri. Yang di sodorin Velan itu boba milik Stella ko, yakali minum punya Velan kan kopi.
"Liat aja nanti Sel," sahut Stella yang mulai menarik napasnya akibat terkejut.
Gimana part malam ini gaes?
Aneh atau apa?Vote dan Komen itu wajib gaes!
KAMU SEDANG MEMBACA
VELANSTELLA
General FictionIni tentang Stella Radhina Reyes. Yang diperebutkan banyak pemuda. Dia Cantik, anggun, sholehah, dan juga sedikit pendiam. Mampu saja membuat banyak pemuda terpesona oleh kemolekan dirinya dan lantunan ayat suci al-qur'an nya. Bagaimana rasanya...