EP17. SEOKJIN NYIUM Y/N 😳

2K 46 0
                                    

 

     Pak Nam dan Seokjin makan bersama di Caffe hotel, mereka terlihat sangat akrab

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     Pak Nam dan Seokjin makan bersama di Caffe hotel, mereka terlihat sangat akrab. Pak Nam yang selama ini jarang tersenyum kini ia terlihat sangat bahagia, dad jokes Seokjin mampu membuat Pak Nam tertawa terbahak-bahak.
     "Ini sangat hangat" Pak Nam menuangkan teh hijau hangat untuk Seokjin.
     "Eeyy aku bisa melakukan itu sendiri pak Nam, berhenti memanjakan ku" Seokjin meraih teko yang dipegang Pak Nam.
     "Hhh geurae, aku memang memanjakan mu sejak kecil"
     "Oh, Pak Nam sudah ku anggap seperti Appa ku sendiri" Ucapan Seokjin mampu membuat Pak Nam terdiam.
     "Ahh, itu sudah sangat lama"
     "Pak Nam, kenapa tidak kembali bekerja untuk Appa ?" Seokjin menanyakan hal yang sudah dia tahan selama 2 tahun ini.
     "Seokjin kamu tahu kita sudah jarang bertemu, aku juga sudah bekerja disini bukan. Aku sudah terlalu tua untuk bekerja bersama Appa mu" Pak Nam menjelaskan sambil menyeruput teh hijau nya.
     "Apa kalian masih bertengkar ?" Seokjin membuat Pak Nam terpojok karenanya.
     "Anniya, kamu salah paham Seokjin-ah"
     "Kalau begitu kembalilah" Seokjin terus menyuruh Pak Nam kembali.
     "Andwae Seokjin-ah, aku sudah bekerja disini. Tidak bisa aku pergi seenak jidat ku, tolong mengertilah"
     "Eeumm, maaf Pak Nam. Maaf jika aku terlalu lancang, aku sangat tidak enak padamu. Tapi, Appa ku sungguh merindukanmu"
     "Aku mengerti, akan aku pikirkan lagi untuk bertemu Appa mu, tapi aku tidak kembali bekerja untuk nya"
     "Hmm Arraseo, aku harap Pak Nam akan segera menemui Appa"
     "Hhmm pasti" Pak Nam memegang kedua tangan Seokjin dan tersenyum.
     "Terimakasih sudah mendengarkan ku" Seokjin juga tersenyum lebar pada Pak Nam.
     "Sudah jangan terlalu drama, lihat makanan mu sudah dingin"
     "Ini gara-gara Pak Nam makanan ku jadi ingin, ishh" Seokjin memasang wajah kecewa karena makanannya sudah dingin.
     "Apa perlu aku pesan kan lagi ? Tunggu sebentar" Pak Nam beranjak dari tempat duduknya dan hendak memesankan makanan lagi untuk Seokjin.
     "Eeeyy ayolah aku hanya bercanda Pak Nam 😀😀" Seokjin menahan tangan Pak Nam.
     "Aigoo, seharusnya aku tidak tertipu dengan mu" Pak Nam tertawa dan kembali duduk.
      "Hhhh geurae, kenapa Pak Nam terus mempercayai ku aigoo"

      Singkat cerita, makan bersama antara Pak Nam dan Seokjin sudah berakhir. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 sore, Pak Nam harus kembali ke kantor dan beberes untuk pulang. Pak Nam juga menawari Seokjin untuk pulang bersama tetapi Seokjin menolak secara halus, Pak Nam mencoba mengerti dan meninggalkan Seokjin di caffe Hotel.
     "Seokjin-ah, aku harus kembali" Pak Nam berdiri dari tempat duduknya.
     "Tiba-tiba ?" Seokjin juga berdiri.
     "Eyy ini sudah hampir jam pulang" Pak Nam menunjuk jam tangannya.
     "Ah, arraseo. Terimakasih untuk hari ini Pak Nam" Seokjin berjabat tangan dengan Pak Nam.
     "Oh Seokjin-ah, sampaikan salam ku kepada keluarga ya"
     "Pasti Pak Nam, akan ku sampaikan"
     "Hmm terimakasih. Apa kau mau ke parkiran, ayo akan aku antar"
     "Ah tidak Pak Nam, aku akan disini"
     "Geundae wae ?" Pak Nam penasaran kenapa Seokjin tidak pulang.
     "Hhmm geunyang, A-aku menunggu
Y/n pulang" Seokjin terlihat gugup.
     "Iya aku tahu. Tapi kenapa kamu menunggu Y/n ?"
     "Uummm, Na geunyang aaahhh .... Geunyang... ??" Seokjin bingung harus menjawab apa, karena dia juga bingung kenapa harus menunggu Y/n.
     "Kau menyukainya ?" Pak Nam tahu setiap gelagat Seokjin.
     "Ye ? Naneun ? A-Aahh andwae, jangan salah paham Pak Nam kita hanya teman lama" Seokjin semakin salah tingkah setelah Pak Nam mengucapkan itu.
     "Hhhhh.. oww sepertinya aku masih sangat mengenal mu, setiap gelagat mu terlihat sangat bohong Seokjin-ah" Pak Nam masih mengamati tingkah Seokjin.
     "Ah mwo-ya, tidak ada apa-apa. Sudahlah ini sudah sore, cepat kembali ke kantor. Ppalli !" Seokjin mendorong pundak Pak Nam agar pergi.
     "Ahhh, aku tahu itu. Salah tingkah kan ? Sepertinya aku benar, ya !"
     "Ahh itu tidak benar. Sudahlah Pak Nam jangan menggodaku"
     "Ah arraseo arraseo. Aku akan pergi menemui nya dulu"
     "Jinjja ?"
     "Na jinjja. Aku akan pergi sekarang dan memberitahu Y/n bahwa kau menunggu nya" Pak Nam langsung berlari begitu dia mengucapkan itu, dia takut Seokjin akan benar-benar menangkap nya.
     "Ah jebal, Pak Nam andwae !! Andwae" Seokjin tidak habis pikir dengan ulah Pak Nam yang terlihat seperti anak sekolahan saja.

[YOONGI IMAGES 21+] CINTAKU HILANGWhere stories live. Discover now