Bab 4

4.1K 475 112
                                    

Hal pertama yang mungkin tidak terpikirkan oleh Sehun ketika ia memutuskan untuk tidur satu kamar dengan Jongin adalah tentang kesiapannya. Setelah makan malam dan kemudian menghabiskan beberapa jam untuk belajar, sekarang tibalah bagi Sehun untuk tidur, namun ketika masuk ke dalam kamar yang akan ia tempati bersama dengan Jongin, pikiran Sehun mendadak kosong. Selama ini meski ia berbagi kamar asrama yang sama dengan Baekhyun, keduanya tidak tidur di ranjang yang sama dan memikirkan kalau sekarang ia harus berbagi tempat tidur dan berbaring berdampingan dengan lelaki tersebut, Sehun tidak yakin kalau ia siap.

"Apakah keputusanku terlalu mendadak ?" Sehun tiba-tiba memijit keningnya yang terasa berdenyut. Ia tahu kalau mengatakan tentang hal ini pada Jongin itu mungkin akan menyakiti perasaan lelaki tersebut, karena Sehun tidak munafik jika ia sempat melihat tatapan bahagia Jongin ketika ia mengatakan kalau mereka akan tidur bersama. Sehun tidak tega menyakiti perasaan Jongin, tidak setelah ia mengetahui kalau lelaki itu tidak seberuntung orang lain yang mendapatkan kasih sayang yang melimpah dalam keluarga.

"Ada apa, apakah kamarnya membuatmu tidak nyaman ?" Jongin yang baru masuk melihat Sehun yang masih berdiri terpaku sambil menatap ke arah tempat tidur.

"Ah tidak," ucap Sehun sedikit tergagap.

"Atau kau tidak suka dekorasinya, kau bisa mengubahnya sesuka hatimu, Sehun. Aku tidak keberatan."

Sehun sekali lagi menatap kesekeliling kamar yang di dominasi warna-warna gelap itu dan kemudian menggelengkan kepalanya. "Ini sangat bagus, aku menyukainya."

Jongin berdiri disamping Sehun dan mengamati wajah itu dengan seksama, sebelum kemudian ia menepuk pundak Sehun dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongin berdiri disamping Sehun dan mengamati wajah itu dengan seksama, sebelum kemudian ia menepuk pundak Sehun dengan lembut. "Jika kau merasa tidak nyaman harus tidur bersama denganku, kau bisa tidur dikamar yang lain Sehun, aku akan menyiapkannya untukmu."

"Tidak, bukankah aku sudah mengatakan padamu kalau kita akan tidur sekamar mulai sekarang." Sehun melirik sekilas ke arah Jongin sebelum ia membulatkan tekad dan mendahului Jongin berbaring di atas ranjang empuk tersebut.

Jongin tidak mengatakan apapun lagi dan hanya berbaring diam-diam di samping Sehun.

"Kau tahu ini pertama kalinya bagiku tidur bersama dengan orang lain diranjang yang sama," gumam Sehun.

"Aku juga."

"Huh," Sehun menoleh kesamping dan menatap Jongin yang kebetulan juga tengah menatapnya. "Apa kau belum pernah menjalin hubungan sebelumnya ?"

"Kau yang pertama dan kuharap juga menjadi yang terakhir bagiku."

Sehun tersenyum, "Kau juga yang pertama bagiku," ucapnya jujur.

"Aku tahu."

Sehun menyipitkan matanya, "Katakan dengan jujur, sejauh apa kau telah menyelidiki tentang aku ? Kenapa aku merasa kau menyembunyikan sesuatu dariku ?"

"Tidak sebanyak yang kau kira, aku tahu dimana kau sekolah dulu dan apa saja makanan kesukaan dan juga hobimu, aku tahu tentang seseorang yang diam-diam kau sukai dan ....."

My FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang