Bab 5

4.1K 455 54
                                    

"Apa ini ?" Sehun menatap kantong kertas yang diletakkan Baekhyun di atas meja miliknya.

"Lihat saja sendiri," Baekhyun duduk disamping Sehun sambil menopangkan satu kakinya di atas paha yang lain.

Sehun melihat isinya dan kemudian menatap Baekhyun dengan raut wajah tak mengerti. "Seingatku aku tidak pernah mengganti jenis kelaminku sejak lahir, tapi kenapa kau membelikanku bermacam-macam perawatan kecantikan seperti ini ?"

"Ck, kau tahu jaman sekarang sudah berubah tak hanya wanita yang butuh perawatan kecantikan, tapi pria juga. Apalagi sekarang kau sudah menikah, bukankah kau perlu merawat wajah dan juga tubuhmu agar suamimu tidak melirik yang lain."

"Aku tidak membutuhkannya. Jika memang dia tidak menyukaiku hanya karena penampilanku, maka aku akan membuangnya."

"Selalu bicara seenaknya," Baekhyun merengut. "Kalau begitu simpan saja siapa tahu nanti kau membutuhkannya. Mungkin kau bisa mengalih fungsikannya sebagai pelumas."

"Baek...."

Baekhyun nyengir, "Oh ya kalau aku tidak salah ingat kau menyebut nama pasanganmu dengan nama Jongin, nama Jongin cukup banyak di kota ini. Bahkan di kampus kita juga ada yang bernama Jongin, jadi Jongin yang manakah ini ?"

"Cobalah untuk menebaknya."

"Aku tidak pernah melihatmu dekat dengan lelaki lain selain aku, jadi bagaimana aku bisa menebaknya. Ini tidak mungkin Kim Jongin pewaris Kim Corp itu bukan ?"

"Hm."

"Ku dengar pria itu susah untuk didekati dan juga kau tidak mengenalnya, jadi jelas bukan dia kan ?"

"Kau sudah menebaknya," sahut Sehun kalem.

"Apa ?" Baekhyun nampak tidak percaya. Beberapa hari yang lewat Sehun memang memperlihatkan buku nikahnya kepadanya, namun saat itu Baekhyun yang tengah galau sama sekali tidak memperhatikan foto laki-laki disamping Sehun. "Tidak mungkin."

"Mungkin saja," Sehun meraih ponselnya dan menunjukkan foto dirinya dan Jongin beserta keluarganya. Foto itu di ambil setelah makan siang mereka di rumah Sehun beberapa hari yang lalu.

"Sehun, keberuntunganmu benar-benar baik."

"Terima kasih."

"Jadi, ceritakan padaku bagaimana kalian bisa bertemu dan kemudian menikah ?" Baekhyun merasa beruntung karena dosen mereka sampai sekarang belum masuk ke dalam ruangan dan teman-teman yang lain juga tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing hingga tak ada yang memperhatikan keduanya yang tengah mengobrol dengan cukup serius di meja pojok paling belakang.

"Apa yang bisa aku ceritakan, Jongin hanya datang kerumahku dan melamarku begitu saja."

"Dan kalian tidak saling kenal saat itu ?" Baekhyun merasa tak percaya kalau sahabat baiknya akan menikah dengan cara seperti itu.

"Jongin bilang ia mengenalku dengan baik, tapi aku merasa kalau aku tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya." Sehun tidak pernah mengalami amnesia, dan pastinya jika ia bertemu dengan orang setampan Jongin ia pasti tidak akan melupakannya dengan mudah.

"Kedengarannya mencurigakan," komentar Baekhyun.

"Baek, kau selalu bersamaku sejak saat aku kecil. Apakah kau ingat kita pernah bertemu dengan Jongin sebelumnya ?"

Baekhyun mengernyitkan alisnya tampak berusaha untuk mengingat-ingat hal itu dan kemudian menggelengkan kepalanya. "Kurasa tidak, berapa umur Jongin sekarang ?"

"Dua puluh delapan tahun."

"Selisih delapan tahun denganmu, mungkin ia bertemu denganmu saat kamu masih bayi ?"

My FlashlightOù les histoires vivent. Découvrez maintenant