Bab 6

3.8K 447 57
                                    

"Apa Jongin akan menjemputmu lagi hari ini ?" Baekhyun menatap Sehun yang tengah menundukkan kepala, tampaknya lelaki itu tengah mengirim pesan pada seseorang. Sudah seminggu ini Sehun pulang telat dan selama seminggu itu pula Jongin selalu menjemputnya dikampus.

"Tidak," Sehun memasukkan ponselnya kedalam saku dan tersenyum pada Baekhyun. "Jongin ada pertemuan dengan rekan bisnisnya sore ini karena itu aku membawa mobilku sendiri."

"Tumben, biasanya kau selalu memintaku untuk menjemputmu saat Jongin sibuk."

"Aku harus belanja dulu sebelum pulang kerumah dan kau bukannya ada kencan dengan Chanyeol hari ini ? Aku tidak ingin mengganggu momen kalian."

"Kau yakin tidak apa-apa pergi sendiri ? Bagaimana kalau nenek sihir itu mengirim pelayannya lagi untuk mengganggumu."

"Ku pikir dia masih belum pulang dari liburannya di Paris." Alasan kenapa wanita itu tidak datang setelah Sehun mengusir pelayannya ternyata karena dirinya sedang pergi berlibur. Dan alasan ini baru Jongin dan Sehun ketahui keesokan harinya saat adik tirinya menelpon Jongin dan mencela perbuatannya yang sudah menikah diam-diam.

"Baguslah kalau begitu," Baekhyun nampak lega dan sesaat kemudian ia menepuk pundak Sehun. "Chanyeol sudah menjemputku, aku duluan ya." Meski Sehun sudah meyakinkannya kalau ia tidak memiliki rasa apapun lagi pada Chanyeol, Baekhyun masih nampak enggan mempertemukan keduanya secara langsung lagi. Katanya ia tak ingin membuat hati Sehun sakit lagi, padahal Sehun sama sekali tidak peduli akan hal itu.

Setelah Baekhyun pergi, Sehunpun bergegas menuju keparkiran. Dan sebelum ia benar-benar pergi dari kampus, Sehun memutuskan untuk mengirim pesan pada Jongin dan memberitahunya kalau ia akan pulang ke rumah. Sehun tahu Jongin pasti akan cemas jika ia tidak memberitahukan hal ini pada lelaki tersebut. Sehun pernah lupa memberitahukan pada Jongin bahwa ia pergi jalan-jalan dengan Baekhyun sehabis pulang dari kampus dan hasilnya saat Jongin pulang ke rumah dan tidak melihat keberadaan Sehun, ia langsung merasa cemas dan pergi menyusulnya ke kampus. Saat itu kebetulan juga ponsel Sehun mati dan Jongin belum tahu nomor telpon Baekhyun, hingga Jongin harus berkeliaran cukup lama diluar mencarinya sebelum kemudian salah satu teman sekelas Sehun melihatnya dan memberitahukan kalau Sehun dan Baekhyun pergi bersama, barulah Jongin pulang dan menunggunya dirumah.

Sehun ingat saat ia pulang ke rumah, Jongin menunggunya dengan tenang di teras depan. Lelaki itu tidak marah padanya, ia hanya meminta Sehun untuk masuk ke dalam rumah dan segera beristirahat. Setelah itu ia tidak mengatakan apapun lagi. Namun keterdiaman Jongin menerbitkan rasa bersalah yang begitu besar pada Sehun. Ia harusnya ingat kalau sekarang dirinya bukan lelaki bebas lagi, ia sudah punya suami. Dan sebagai seseorang yang sudah memiliki pasangan seharusnya Sehun tidak boleh membiarkan pasangannya merasa cemas karena dirinya yang tidak meminta izin lebih dulu saat pergi.

Sebagai pasangan seorang pebisnis nomor satu di Korea, wajar Jongin mencemaskan dirinya terlebih lagi keluarga Jongin juga tidak menyukainya, kekhawatiran Jongin pasti berkali lipat.

Jongin saat itu menerima permintaan maaf Sehun dan ia juga mengatakan kalau itu salahnya yang terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga melupakan hal yang penting, yaitu memberikan pengawal pada Sehun. Awalnya Sehun tidak menyetujuinya, namun ketika Jongin mengatakan kalau pengawal itu tidak akan muncul disamping Sehun kecuali ketika mereka merasa bahwa ia dalam situasi bahaya, barulah Sehun menyetujuinya.

Tapi tetap saja, sejak saat itu Sehun selalu menyempatkan diri untuk memberitahu Jongin kemana ia akan pergi walau Jongin tidak pernah memintanya untuk melakukannya.

Aku akan pulang dua jam lagi. Hati-hatilah.

Sehun tersenyum ketika membaca balasan pesan dari Jongin, ia segera melajukan mobilnya menuju supermarket untuk membeli bahan keperluan didapur yang sudah habis. Sebelum kemudian menyetir dengan santai menuju rumahnya.

My FlashlightWhere stories live. Discover now