Bab 11

3.8K 403 71
                                    

Setelah kedatangan Xu Li keperusahaan, Jongin diam-diam mengirim anak buahnya untuk mengawasi wanita tersebut. Ia takut kalau wanita itu akan berbuat masalah lagi dan membahayakan istrinya. Namun selama sebulan ini tidak ada satupun tindakan dari Xu Li yang terlihat mencurigakan dan Jongin tak tahu apakah itu berarti Xu Li sudah menyerah ataukah ia tahu kalau Jongin tengah mengawasinya karena itu ia menahan diri ?

Meskipun situasi terlihat begitu tenang, Jongin tak bisa begitu saja melonggarkan pengawasan, karena itulah saat akhirnya ia dan Sehun mengadakan pesta pernikahan, mereka melakukan hal itu dengan pengamanan yang ketat. Dan ia bersyukur sepanjang seluruh acara pernikahan, semuanya berjalan dengan aman dan lancar.

Namun ketika waktu malam tiba dan pasangan pengantin itu sedang menjamu teman-teman mereka untuk berpesta, Xu Li tiba-tiba datang. Wanita itu tampak cantik seperti biasanya dan banyak teman-teman Sehun ataupun Jongin yang merasa kagum ketika melihatnya.

"Jongin selamat ya atas pernikahannya." Wanita itu sama sekali tidak menatap ke arah Sehun dan hanya fokus memandang wajah Jongin. "Ini hadiah untukmu."

Karena banyak orang yang tengah mengawasi mereka, Jongin tak bisa membuang hadiah itu begitu saja, jadi ia mengambilnya dan kemudian menyerahkannya kepada adik iparnya, Jisung yang kebetulan berdiri didekatnya. "Bagaimana kau bisa datang kesini ? Bukankah aku tidak mengundangmu ?"

Xu Li tersenyum, "Kau jahat sekali tidak mengundangku untuk datang, tapi bibi berbaik hati padaku dengan mengundangku datang ke pestamu." Wanita itu menatap sinis pada Sehun. "Jadi.... bagaimana rasanya menikah dengan orang yang seharusnya tidak kau nikahi Sehun ?" Xu Li sengaja mengeraskan suaranya saat mengatakan hal itu. "Ah, tentu saja kau pasti merasa senang bukan telah berhasil merebut Jongin dariku ?"

Terdengar bisik-bisik di antara para tamu dan mereka semua melirik ke arah Sehun yang nampak masih berdiri dengan tenang di tempatnya. Dan Xu Li merasa puas ketika melihat tatapan tamu mengarah pada Sehun.

"Merebut Jongin ya ?" Sehun menganggukkan kepalanya. "Rasa percaya dirimu tinggi sekali untuk bisa mengatakan hal itu. Bukankah kau sendiri mengetahuinya, kalau Jongin telah menolak dijodohkan denganmu sejak pertama kali kalian bertemu karena ia sudah mempunyai diriku. Jadi dibagian mananya aku merebut Jongin darimu ?"

Kembali terdengar bisik-bisik di antara para tamu dan kali ini tatapan mereka mengarah pada Xu Li. Wajah wanita itu merah padam karena menahan amarah, tangannya terkepal namun ia memaksakan diri untuk tersenyum. "Benarkah, sepertinya aku lupa."

Ia datang kesini setelah memikirkan rencananya dengan matang dan ia tak bisa membiarkan Jongin mengusirnya saat ini atau rencananya akan gagal karena itulah ia menahan diri untuk tidak menjambak rambut Sehun.

"Kalau kau datang hanya untuk mencari masalah dengan milikku, maka lebih baik kau pulang sekarang." Ucap Jongin dingin.

"Tidak, aku tidak akan melakukan apapun Jongin, kau bisa percaya padaku."

Sehun mendengus, memangnya apa yang bisa di percaya dari wanita tersebut ? Beruntungnya baginya setelah Xu Li mengatakan hal itu ia langsung menjauh dari keduanya.

Wanita itu bergegas menuju ke arah toilet, namun ketika ia yakin kalau posisinya sudah tidak terlihat lagi dari tempat Jongin dan Sehun berada, ia dengan cepat berbelok ke arah lorong gelap menuju halaman samping rumah keluarga Kim. Di sana seseorang sudah menunggunya sesuai seperti perkataan Minji.

"Ini obatnya, dan pastikan kau memberikan minuman itu nantinya pada Jongin."

Lelaki yang mengenakan seragam pelayan itu mengambil serbuk obat yang ada di tangan Xu Li dan mencampurkannya ke dalam gelas minuman di atas nampan yang ia bawa. "Aku mengerti."

My FlashlightWhere stories live. Discover now