12

5.5K 388 4
                                    


"Pulang bareng gue yuk"

"Nggak Dan,gue pesen ojol aja"tolak Meisya halus.

"Nggak usah sungkan,pulang bareng gue aja ya.Biar lebih irit"jawab Aidan sambil terkekeh.

"Hmm..,Ya udah yuk"Meisya mengiyakan ajakan Aidan karena tidak enak jika menolak,biasanya Meisya akan nebeng pulang bersama Diska tapi kali ini Diska sedang latihan musik untuk menyambut HUT SMA Bakti Nusa yang akan dilaksanakan dua bulan lagi.Dan akhirnya mereka berjalan beriringan melewati koridor yang masih ramai,saat mereka melewati segerombolan cewek kelas sebelas sos enam Meisya mendengarkan kata kata yang kurang mengenakan untuk hatinya.

"Itu cewek cupu kok ganjen banget sih!"

"Heran deh sama tuh cowok baru,masa dia nggak tau kalo yang disebelahnya cewek kaku,dan cupu"

"Jangan jangan tuh cowok udah kena semar mesemnya si cupu"

"Iuh,cewek cupu aja berani kayak gitu"

Meisya meremas rok nya kuat kuat saat semua olokan itu terdengar mulus ditelinganya.Ia mencoba mengacuhkan suara suara itu,namun hatinya tak bisa,ia dengan sekuat tenaga menahan agar cairan kristal bening itu tidak lolos dari tempatnya.

"Sya,lo nggak papa" tanya Aidan saat melihat Meisya.

"Ah..,N-nggak papa Dan,gue duluan ya"

Setelah mengucapkan itu pada Aidan,Meisya berjalan cepat menuju taman dibelakang sekolah.Tolong sampaikan pada semesta bahwa ia sudah tak kuat lagi dengan semua lika liku hidup ini.Semua tampak mempermainkannya.

Kini Meisya duduk dibawah pohon besar tanpa alas,ia kembali menangis tanpa suara.

"Tuhan apa belum puas Kau menguji ku?,Aku lelah,aku ingin beristirahat bolehkan aku egois meminta kebahagiaan pada Mu?"kini tangis Meisya pecah,tak bisa ditahan.Ia malas pulang,malas bersekolah,bahkan jika ditanya lebih dalam lagi,ia sangat lelah memiliki nyawa jika hanya digunakan untuk menangisi takdir hidupnya.

"Nggak usah cengeng.Yuk pulang"

"Gue nggak mau diolok olok lagi" jawab Meisya dengan kepala yang masih menunduk.

"Gue nggak nerima penolakan dari lo"dengan cepat Meisya bangkit dari posisi duduknya.

"MEMANGNYA KAMU SIAP..."ucapannya terpotong saat ia melihat sosok yang ia cintai ada didepan matanya.Ya,Ega memang sudah ada disini sebelum Meisya datang.

"Cepet pulang" ucap Ega dengan suara dinginnya.Meisya masih membeku ditempatnya,jantungnya seakan bekerja dua kali lipat dari biasanya.

Melihat tidak ada pergerakan dari cewek didepannya,membuat ia geram,

"Ayo!"Ega meraih tangan Meisya kemudian membawanya untuk pergi pulang bersamanya.

Diperjalanan pulang tidak ada yang memulai pembicaraan,keadaan ini membuat Meisya tersiksa karena merasa canggung.Hingga akhirnya ia memulai pembicaraan.

"Lo kenapa mau bantuin gue?"tanya Meisya mencoba memecah keheningan diantara keduanya.

"Kebetulan aja"jawab Ega cuek.

"Oh gitu ya" balas Meisya,ia sedikit merasa kesal karena mendapat respon yang kurang baik dari manusia didepannya ini.

"Hm"mendengar jawaban singkat padat dan kurang jelas dari manusia kutub itu,membuat Meisya enggan untuk kembali bersuara.Ia juga harus sadar diri.

"Nama?"ucap Ega,dan membuat Meisya bingung.

"Apa?"tanya Meisya karena ia tidak mendengar ucapan Ega.

ALVEGAR (OPEN PO)Where stories live. Discover now