3

1.2K 33 0
                                    

"Kamu pulang gih udah mau sore,mama nanti pulangnya malam" ucap mama Carly

"Ya udah aku pesan taxi dulu"

"Eh no kamu mending telpon Manu, kamu lebih aman kalau sama Manu"

"Ih mama, mamakan tau sih Manu pasti sibuk"

"Kamu telpon aja belum,udah cepetan telpon Manunya"

Triiing

"Halo"

"Halo lo sibuk ngak?"

"Ngak, emang ada apa, tumben kamu nelpon saya"

"Jemput gue dong dibutik mama"

"Oke 15 menit lagi saya sampai"

"Okey" "hati hati bawa mobilnya sayang" itu teriakan mamanya Carly jangan harap Carly akan mengucapkan kata sayang kepada Manu

"Iya tan"

Piiip

Selang 15 menit terdengar suara mesin mobil yang dimatikan

"Tuh Manunya udah datang"

"Hai tan" yang dibalas senyum dan anggukan oleh mama Carly

"Ya udah aku sama Manu pamit dulu, mama hati hati kalau nyetir" pesan Carly

"Iya sayang"

Manu dan Carly berjalan kearah mobil dan mulai melajukan mobilnya menuju rumah Carly. Keheningan menemani perjalanan mereka, tidak ada yang ingin lebih dulu memulai percakapan. Sampai akhirnya mereka telah sampai dihalaman rumah Carly.

"Ngak mau mampir?" Tanya Carly sekedar basa basi

"Ngak udah malam, kamu masuk gih, saya tunggu sampai kamu masuk"

"Ok, hati hati dijalan"

Manu mengangguk sebagai balasan

Carly berjalan kedalam rumahnya, setelah Carly menutup pintu rumah terdengar suara mobil meninggalkan pekarangan rumahnya

^_^

Manu mulai memasuki pekarangan rumahnya

"Pak tolong dimasukin kebagasi yah"

"Siap den"

"Mama papa mana Vin?"

"Dikamarnya lagi ngerepe ngerepe kali" ucapnya sambil tertawa

"Bangke lo"

"Bang"

"Hmm" Manu mengambil sepotong biskuit yang berada dipangkuan adiknya itu

"Lo yakin pengen nikah sama Carly, dia itu pacar gue bang, pacar adek lo. Masa lo tega sih bang ngerebut dia dari gue, gue sayang banget sama dia bang"

"Gue tetap nikahin dia, lo ngak bisa berkutik karna lo berada ditangan papa dan mama"

"Lo pikir enak kehidupan lo diatur sana sini ha?" Ucap Kevin dengan emosi

"Dan lo pikir hidup gue ngak diatur? Kita berada diwilayah yang sama berada dikekuasaan yang sama dan berada ditangan yang sama. Jadi kita imbang"

"Imbang apanya lo ngerebut pacar gue bang"

"Bukan gue yang ngerebut dia dari lo tapi mama sama papa yang ngejodohin gue sama dia, gue yang lebih dulu ketemu dan kenal sama dia dibanding lo"

Kevin terdiam mendengar ucapan kakaknya itu

"So lo jangan coba coba bermain api sama gue, jangan coba coba buat deketin Carly setelah gue dan dia nikah. Nikmatin semuanya sebelum Carly jadi istri gue, gue lebih berkuasa dari lo" ucap Manu sambil menepuk pundak Kevin kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya

"Ah brengsek lo bang"

"Papa sudah pernah bilang sama kamu Vin bermain politik itu perlu karna keluarga kita adalah pembisnis tapi kamu malah ngeyel. Papa ngak bermaksud untuk belain abang kamu, politik abang kamu lebih tinggi daripada papa. Papa tau kamu pasti mengerti apa yang papa maksud"

"Papa mamakan emang selalu belain abang"

"Vin abang kamu udah banyak mengalah sama kamu, kalau kamu tau kehidupan abang kamu sebelum kamu lahir kamu pasti akan ngalah"

^_^

"Ah sumpah hari ini gue capek banget"

Triing

"Kevin? Ngapain dia nelpon gue"

"Halo"

"Halo, kamu udah udah tidur?"

"Baru mau, kenapa lo nelpon?"

"Ngak cuman pengen dengar suara kamu aja"

"Apaan sih lo, Vin udah dulu ya Manu nelpon nih"

Piip

"Halo"

"Iya kenapa?"

"Besok kamu liburkan?"

"Iya terus?"

"Saya mau minta tolong sama kamu, kamu maukan jadi sekretaris dadakan saya. Hanya untuk sementara saja"

"Lah kenapa gue, sekretaris lo emang kemana?"

"Dia lagi ngambil cuti melahirkan"

"Huftt ok deh, lo jemput gue dirumah aja besok"

"Okey, kamu tidur udah malam, besok saya jemput kamu jam 8 pagi"

Piiiip

"Jadi sekretaris dadakan ya? Kayaknya seru juga, gue bisa banyak belajar soal bisnis sama Manu"

^_^

My Litle WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang