13

334 40 4
                                    

"Jong, suho oppa dimana?" tanya Irene setelah tidak merasakan aura-aura kemewahan Suho.

"Gatau, pergi kali," jawab Kai santai sambil memainkan ponselnya. Irene pun hanya mengangguk - anggukkan kepalanya.

"Hari ini aku traktir mau?" tidak ada respon. "Jong?"

"Eh masa aku tadi denger kek kamu bilang mau traktir aku, kan kaya gak mungkin banget gitu,"

"Yaudah kalo gamau," irene pun beranjak hendak pergi namun tangannya dicekal oleh Kai. "Beneran mau traktir?"

"Mau engga?"

"Ya mau lah, kesempatan langka kek gini gaboleh disia-siain." Irene hanya tersenyum kecil. "Sana siap-siap!"

"Siap komandan! " ucap kai sambil memberi hormat layaknya seorang prajurit pada komandannya. Setelah itu kai pun langsung lari terbirit-birit menuju kamarnya.

Kini mereka sudah duduk berhadapan di sebuah restaurant yang cukup ternama di Seoul.

"Jadi, dalam rangka apa seorang Bae Irene bisa mentraktirku?" tanya Kai heran. Irene tidak menggubrisnya sama sekali, ia memilih tetap fokus membaca menu-menu yang ada.

"Kau yakin mengajakku makan di tempat mewah seperti ini? Memangnya kau punya uang?"

Irene menatap Kai tajam. "Kau kira aku sangat miskin hingga tak bisa mentraktirmu?"

"Aku tidak bilang seperti itu, tapi sepertinya kau sudah merasa," jawab kai sambil tersenyum seakan ia tak berdosa.

"Pesan saja apa yang kau inginkan, nanti aku bayar semua," ucap Irene lalu tangannya terangkat memanggil seorang pelayan. Kai pun segera menentukan pesanannya.

"Jadi," ucap Kai setelah mereka selesai memesan. "Jadi?"

"Ada apa? Tidak seperti biasanya kau mau mentraktirku makanan mewah seperti ini," Irene pun menghembuskan nafasnya berat.

"Aku..."

"Hey!" keduanya menoleh mendapati Suho sedang melambaikan tangannya. Irene pun terkejut ketika irisnya menangkap sosok baekhyun di samping suho.

"Kalian juga disini? Kalau begitu kita makan bersama saja," tawar Suho. "Tidak apa kan, baek?"

Baekhyun pun mengangguk pelan. Hal itu membuat Irene menyunggingkan senyum kecilnya.

Akhirnya mereka duduk berempat saling berhadapan. Mata tajam kai tak lepas dari sosok baekhyun yang kini duduk di samping Irene.

"Baekhyun hyung, kita tukeran tempat!" perintah kai membuat sang empunya nama memelototkan matanya. "Beraninya kau menyuruhku?"

"Sudahlah, cepat!" akhirnya Baekhyun menuruti perkataan Kai. Mereka bertukar posisi, Kai berada di samping Irene sedangkan Baekhyun dihadapan Irene.

"Tunggu!" baru saja baekhyun hendak mendudukkan dirinya di atas kursi namun harus terhenti. "Kenapa?"

"Lebih baik seperti tadi, kembali ke sini!" baekhyun pun menatap Kai malas. 'Sebenarnya apa yang diinginkan anak ini' batinnya.

Akhirnya tempat duduk kembali seperti semula. Irene yang merasa bingung itu pun menatap kai dengan tatapan 'Kau kenapa?' tetapi Kai tidak meresponnya sama sekali.

Suho sendiri sedari tadi hanya menatap adiknya datar. 'Sepertinya tadi dia makan uang bunga bank yang haram makannya jadi seperti ini' batin suho.

Irene pun berusaha mencuri-curi pandangan pada baekhyun yang kini berada di sampingnya. Bohong jika dia bilang kalau dia baik-baik saja. Nyatanya jantungnya sedang berpacu dua kali lebih cepatdari biasanya.

"Irene!" bukan suara Baekhyun, melainkan Kai. "Kau duduk ditempatku! Kita tukeran tempat!"

"Yaampun, jong. Kau ini kenapa sih? Lagi bisulan? Sampe-sampe gabisa duduk diem dari tadi," protes Irene.

"Sudah cepat!" dengan malas Irene bertukar tempat duduk dengan kai.

"Sudah puas?" tanya Irene kesal. "Untuk sementara sudah," mendengar jawaban Kai, Irene pun hanya menghela nafasnya kasar.

Pandangannya kembali pada sosok yang duduk di sebelah Kai. 'Kalau seperti ini aku makin leluasa memandangi baekhyun oppa, Kai memang yang terbaik!' pekik Irene dalam hati.

Melihat Irene yang sedang tersenyum-senyum sendiri sambil melihat baekhyun membuat kai merasa semakin kesal. "Kita tukeran tempat lagi!" kesalnya.

"Duduk dab diam di tempat atau kau tidak jadi aku traktir!" balas Irene. Kai pun terdiam. "Woah jadi hari ini kau yang traktir? Hari ini juga aku di traktir oleh baekhyun, sepertinya keluarga kim sedang beruntung."

Mendengar pernyataan sang Hyung kai pun naik darah. "Kalau begitu aku yang traktir kalian semua!" pekiknya.

"Benarkah?" bukan suho, bukan baekhyun, bukan juga irene. Itu adalah suara dari salah satu pengunjung yang berada di sebelah meja mereka.

"Benarkah itu?"

"Benarkah?"

"Whoa daebakk!!"

Irene dan baekhyun menatap kai tidak percaya, suho menatapnya dengan tatapan yang seakan berkata 'Kau mau aku mati bangkrut hah?!'

Sedangkan Kai hanya tertunduk sambil meruntuki kebodohannya sendiri.

Love and Hate | BaekReneWhere stories live. Discover now