III

10.5K 1K 52
                                    

Scene terakhir...

Jungkook berjalan mendekat ke arah Hasa. Rasanya tenggorokan menjadi kering.

"Iya," ucap Jungkook singkat setelah pintu terbuka dan kembali tertutup. Hasa mengerutkan keningnya. Dia marah. Apa barusan dirinya benar-benar dilewatkan?

"Jeon Jungkook, awas saja" gumam Hasa

So, enjoy it~

__________________________


Hasa mengetuk pintu ruangan Taehyung dan membukanya lalu kembali menutup pintu itu. Di tangannya sudah ada berkas penting yang sudah disiapkan untuk kepentingan pembicaraan antar kolega ini.

Saat gadis itu berjalan, ketiga pasang mata itu menatapnya dengan pandangan yang berbeda. Taehyung merasa semakin menggila. Jimin merasa kagum tidak berkesudahan dan Jungkook, rahasia. Tatapan pria Jeon itu juga tidak terlalu lama, sepersekian detik, kemudian dia membuang wajahnya ke arah lain.

"Berkas yang anda butuhkan, Tuan Kim."

"Sir saja" ucap Taehyung

Hasa menatap tak suka, namun ia menyanggupinya.

"Baik, Sir."

Hasa menaruh berkas itu di atas meja lalu membungkuk sekilas dan berbalik untuk berjalan keluar.

"Kenapa tidak duduk di sini?"

Langkah gadis itu berhenti. Ia menoleh ke belakang dan melihat Jimin menatapnya sambil mengerutkan kening.

"Kau tidak dengar, Han?" tanya Taehyung

"H-hah?"

"Tuan Park bilang, kenapa kau tidak duduk di sini" ulang Taehyung.

Jungkook menghela nafas, matanya menatap tajam ke arah Hasa yang duduk tepat di seberangnya. Rok yang dikenakan Hasa itu terlalu pendek dan ketat, bahkan ketika dia duduk, sudah naik jauh sekali. Mempertontonkan kulit tanpa celah itu dengan gamblang. Ya, itu sebelum Jimin melepas jasnya dan memberikannya pada Hasa. Gadis itu menolak namun Jimin memaksa. Drama picisan bagi Jungkook.

"Lihat, sekretaris baru ku. Menurut sekali ya, Jungkook."

Jungkook menoleh ke arah Taehyung dengan cepat. Pria itu tersenyum tipis sebagai topeng dia tidak peduli.

"Iya, hyung benar" ucap Jungkook

"Ah, kembali ke topik awal. Jika project ini berhasil. Bagaimana kalau kita pergi berlibur. Kau boleh membawa tim kepercayaanmu, begitu pula aku dan Jungkook" usul Jimin

"Boleh, aku akan membentuk tim baru nanti. Yang kemarin tidak sesuai ekspetasi."

"Jungkook, kau tidak ingin memberi saran atau berbicara sesuatu?" tanya Jimin

"Aku setuju saja. Asalkan semua melampaui target yang sudah kita buat di awal. Aku sudah mengukur sejak jauh-jauh hari. Project dari tiga perusahaan terbesar di Seoul seharusnya akan memuaskan bahkan menggemparkan. Tiga bulan yang lalu aku kerja sama dengan Wang corp, hasilnya cukup membuatku bisa bersalaman dengan keberhasilan. Padahal Wang tidak berada di jajaran sepuluh besar. Secara singkat, ekspetasiku tinggi sekali dengan kerja sama kita."

Hasa bahkan tidak sempat berkedip. Jungkook itu, maksudnya di umur semuda ini, Jungkook sangat..

"Mengesankan," ucap Hasa tanpa sadar.

Gadis itu mengigit bibir.

"Maaf, maksudku kalian mengesankan" lanjut Hasa.

Taehyung menatap Hasa dengan pandangan sulit dijelaskan. Sementara itu, Jimin dan Jungkook sudah ingin pamit. Hasa berjalan lebih dulu untuk membuka pintu, sementara Taehyung keluar lebih dulu. Disusul Jimin lalu Jungkook. Tangan mereka tidak sengaja bersentuhan, Hasa menoleh dengan cepat, sedangkan Jungkook menghentikan langkahnya.

OPIUM ✓ Where stories live. Discover now