VIII

9K 956 52
                                    

Scene terakhir...

"Jangan berlagak tau segalanya. Kau bisa mengatur semua orang, tapi orang itu kecuali aku. Bahkan aku bisa menginjak harga dirimu. Atau membuatmu berlutut di depanku, Jeon Jungkook."

Jungkook tertawa, Hasa menarik dasinya membuat jarak mereka terkikis. Tangan Jungkook tidak tinggal diam. Pria itu mencengkram rahang Hasa.

"Atau kau yang berlutut di depan resletingku?"

So, enjoy it~

____________________________


"Aku?" tanya Hasa.

Gadis itu tertawa denga sarkas.

"Iya, kau takut?" tanya Jungkook. Entahlah rasanya menarik ketika bisa membuat gadis itu marah sampai ubun-ubun seperti sekarang ini. Jungkook, suka.

Suka saat Hasa marah.

"Apa aku tidak salah dengar? Aku takut padamu? Bahkan ketika besok ada kabar apartment mu dibakar, itu pasti ulahku" ujar Hasa.

Jungkook semakin menarik rahang Hasa, membuat wajah mereka benar-benar dekat.

"Aku akan menunggunya" ucap Jungkook lalu Hasa melepaskan pegangannya pada dasi pria itu dan menampar Jungkook.

"Berengsek! Sana manjakan penismu."

Setelah mengatakan itu, Hasa memilih keluar dari ruangan Jimin dan di luar sana, ia sempat berpapasan dengan si pemilik ruangan. Jimin menatapnya bingung, sementara Hasa melewati pria itu tanpa meliriknya sedikitpun.

Setelah masuk ke dalam mobil Taehyung. Hasa langsung melanjukan mobil itu menuju sebuah restoran, membeli makanan untuk dirinya sendiri dan Taehyung. Lalu kembali menuju gedung Kim corp. Kakinya melangkah dengan cepat, antara kesal dan takut Taehyung kelaparan.

Tangannya mendorong pintu ruangan Taehyung. Matanya menangkap pria itu yang tertidur di mejanya. Tangan Hasa menutup pintu dengan pelan lalu berjalan mendekat ke arah Taehyung setelah menaruh makanan yang dia beli.

"Tae.." panggil Hasa pelan.

Pria itu mengerutkan kening, sebelah matanya mengintip keluar. Tidak lama setelah itu, Taehyung menegakkan tubuhnya dan menarik pinggang Hasa mendekat. Gadis itu tersenyum tipis lalu menyatukan bibir mereka ketika Taehyung mendongakkan kepalanya lebih dulu.

"Ayo makan" ucap Hasa

Mereka berdua duduk di sofa. Hasa membuka kotak makanan, menyuapi Taehyung lebih dulu ssbelum dirinya sendiri. Taehyung tersenyum tipis, tangannya menyentuh paha Hasa untuk mengelusnya. Memberikan afeksi menenangkan.

"Ngomong-ngomong, lusa nanti kita liburan. Jimin yang menentukan tempatnya. Hari ini project sudah berjalan dengan sangat baik. Aku mendapat respon menakjubkan, Jimin dan Jungkook juga. Kau ikut kan?"

Hasa mengigit bibirnya.

"Ya, aku ikut."


+++

Seoji buru-buru berjalan ke arah Jungkook yang baru saja pulang. Gadis itu melepas jas Jungkook, membuat sang suami merasa heran. Masalahnya, setelah menikah hampir setengah tahun. Seoji tidak pernah melakukan itu.

"Seoji.." ucap Jungkook dengan begitu pelan.

"Ya? Kau sudah makan?" tanya Seoji.

"Belum."

"Ayo, makan bersama. Aku sudah membeli makanan kesukaanmu."

Baru saja Seoji akan menarik tangan Jungkook, pria itu sudah lebih dulu menarik tangannya.

"Ada yang ingin kau bicarakan?" Suara Jungkook mulai dalam. Senyum di wajah Seoji memudar.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya gadis itu dengan raut wajah kecewa. Berbagai spekulasi mulai muncul di otaknya, apakah benar kata Hyunji adiknya, Jungkook itu sudah merasa asing dengan Seoji. Merasa asing dengan pernikahan mereka. Asing pada segalanya.

"Tidak apa. H-hanya saja, kau tidak biasanya seperti ini. Aku bisa menunda jam makan malam ku, ayo ceritakan."

"Tidak ada, Kook. Aku hanya ingin merayakan keberhasilan project barumu dengan Kim dan Park corp, apa itu salah?"

Jungkook tersenyum tipis, tangannya mengelus pucuk kepala Seoji.

"Terima kasih istriku, ayo makan."

Bohong.

Seoji tau, Jungkook bohong. Senyum itu, tatapan itu, semuanya bohong. Hyunji benar, Jungkook mulai merasa asing.

+++

Hasa mengeratkan tali bathrobe yang dikenakannya. Sementara Taehyung sudah duduk di pinggir ranjang dengan keadaan telanjang dada, serta celana boxer yang dipakai pria itu.

"Aku bantu keringkan rambutmu" ucap Taehyung.

"Hei! Bukan itu terbalik?" tanya Hasa lalu duduk di lantai, berada di antara kedua kaki Taehyung. Pria itu melepas handuk yang melilit rambut Hasa dan mulai mengeringkan rambut gadis itu.

"Aku sejujurnya penasaran, Jimin ingin ke mana ya.."

"Kita pergi dengan tim masing-masing?" tanya Hasa

"Iya, aku membawa tiga orang, tidak termasuk dirimu. Jimin juga, kalau Jungkook tidak tau."

Hasa merotasikan matanya. Oh, dia sampai lupa. Jungkook juga ada nanti. Berarti dia dan Jungkook akan berada di satu lingkungan yang sama selama beberapa hari. Ingatkan Hasa untuk membawa antiseptik.

"Kemungkinan menyewa vila" ucap Taehyung.

"Terserah, asalkan aku tidak mati kelaparan karena kau sibuk dengan Jimin" ujar Hasa.

Taehyung tertawa mendengar itu. Sejak kapan dia melupakan Hasa? Tidak pernah sama sekali, bahkan ketika mereka sempat berpisah saat itu, Taehyung tetap tidak bisa melupakan Hasa.

Ya, mereka sempat berpisah selama beberapa waktu. Taehyung sempat menjalin hubungan dengan seseorang yang Hasa sama sekali tidak ingin tau namanya siapa.

"Kita bisa bulan madu.."

Tangan Hasa mencubit betis Taehyung.

"Matamu bulan madu!"

Pun setelah Taehyung selesai mengeringkan rambut Hasa dan mereka berangsur cuddle dalam waktu cukup lama. Hanya berciuman dengan tangan Taehyung yang sedikit nakal meremas dada gadis itu. Lalu Taehyung tertidur, sedangkan Hasa berkutat dalam pikirannya sambil memeluk Taehyung.

"Kenapa aku tidak diberi kekuatan memusnahkan orang seperti voldemort sih. Aku ingin memusnahkan Jeon Jungkook. Jadi dia tidak perlu ikut liburan."

Di satu sisi, Hasa menjadi tertantang.








Tbc
Mana nih yang gak sabar interaksi lebih antara Jungkook dan Hasa??

OPIUM ✓ Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt