Fine, Thank You - Our Tomorrow

760 90 31
                                    

Hey hoo, apakah Jessica bakal ketemu di part ini? let's check it out!

Jangan lupa votenya yaakk!

Happy Reading !!!

Suasana ceria dan bahagia menyelimuti ruang rawat itu. Yuri yang terus memainkan pipi putranya yang ada di box bayi sedangkan Sehun yang membawa putrinya ke dalam gendongannya untuk pertama kalinya.

"Tidakkah dia terlihat mirip denganku?", Tanya Baekhyun yang berdiri di sebelah Sehun sambil menatap gemas bayi yang ada di gendongan Sehun.

"Yakk! dia anakku, bagaimana bisa dia mirip denganmu?", Kesal Sehun tanpa sadar memekik cukup kencang dan membuat bayi di gendongannya menangis.

"Cih, dasar tidak berpengalaman.", sindir Baekhyun yang langsung mendapat pukulan dari Taeyeon.

Yuri beranjak dan menghampiri Sehun yang berusaha menghentikan tangis bayi di gendongannya. Ia pun mengambil alih Seri dan tak lama bayi kecil itu pun diam.

"Lihatlah kerusuhan yang kau perbuat Oh Sehun.", sindir Chanyeol yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Sehun.

"Kapan kau di perbolehkan pulang?", Tanya Taeyeon.

"Sepertinya lusa aku sudah bisa kembali.", Jawab Yuri mengingat perkataan dokter kondisinya sudah semakin baik.

"Benarkah? itu sangat bagus untuk kalian.", balas Taeyeon senang.

"Yuri immo!", anak kecil yang sangat Yuri kenal berlari ke arahnya dan memeluk kakinya erat.

"Annyeong Bomin-ah.", Yuri mengusap kepala Bomin lalu meletakkan Seri yang sudah tertidur ke dalam box bayinya.

"Immo, Bomin sangat merindukan immo tapi kemarin immo malah tidur sangat lama.", Yuri terdiam mendengar ocehan bocah berumur empat tahun itu.

Yuri mengusap rambut Bomin lalu lalu beralih mencubit pipi tembam anak laki-laki itu gemas.

"Kau kecewa pada immo?", Tanya Yuri yang dijawab gelengan kepala cepat.

"Tidak, bayinya sangat lucu dan sekarang immo sudah bangun. itu saja cukup.", Yuri terharu mendengar perkataan Bomin, sekilas ia melirik Boa yang menatap ke arah mereka dengan menampilkan senyum khas seorang ibu. Yuri berjongkok lalu memeluk Bomin erat, lalu anak itu membisikkan sesuatu yang membuat Yuri terkekeh dan melihat ke arah Sehun.

Kamar itu pun penuh dengan sukacita semenjak sang nyonya sudah terbangun dan terkadang kamar itu dipenuhi oleh tawa riang dan tangisan bayi-bayi itu.

~

Bulan berdiri tepat di tengah langit malam itu, namun Yuri sama sekali belum bisa menutup matanya. Sehun yang sudah tertidur lebih dulu merasakan pergerakan Yuri dan akhirnya ikut terbangun.

"Maaf aku mengganggu tidurmu.", ucap Yuri merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa.", Jawab Sehun lalu membantu Yuri untuk duduk.

"Kenapa?", Tanya Sehun sambi mengusap kepala Yuri lembut.

"Aku ingin melihat Sejin dan Seri.", ucap Yuri karena merasa merindukan anaknya.

"Ini sudah sangat larut sayang.", Yuri memasang wajah kecewanya walaupun ia tahu memang tidak mungkin menemui mereka di ruang bayi selarut itu.

"Walau ini sudah malam, kau ingin pergi keluar sebentar untuk menenangkan diri?", ajak Sehun yang diterima oleh Yuri.

Mereka berjalan beriringan di lorong rumah sakit, untung saja infus Yuri pun sudah di lepas sehingga memudahkan ia untuk berjalan-jalan saat ini.

Setelah beberapa menit, mereka sampai di taman rumah sakit yang sangat sepi karena memang jam sudah menunjukkan tepat tengah malam.

Fine, Thank You (Completed)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें