Bab 2 : Kantor Laknat

4.8K 386 26
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di dalam kantor di lantai 20 sebuah gedung bertingkat di bilangan Jakarta Pusat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Di dalam kantor di lantai 20 sebuah gedung bertingkat di bilangan Jakarta Pusat. Di depan pintu kantor itu tertulis plang nama perusahaannya yang terlihat bergengsi. "Jaya Agency". Sekilas terlihat kantor yang keren, berjiwa muda, penuh tantangan, kreatif. Kenyataannya itu hanya sebuah slogan di situs resmi mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh. Para karyawan belum memulai kerja. Masih tenggelam dalam rutinitas produktif kantor seperti : diskusi WA grup, mendownload drakor, membaca gosip, memilih filter instastory, dan mengupload video Tiktok.

Gege, karyawan teladan kantor pun sedang tenggelam dalam proses pencarian ide kreatif demi selesainya proyek-proyek strategis dari klien. Karena dari sekian banyak karyawan, hanya dia seorang yang diandalkan bosnya.

"Ok google, siapa nama cewek yang tadi malam ada di lift sama saya?" ucap Gege.

"Mana saya tahu..." jawab Google.

"Ok google, Sumini."

"Saya juga tidak tahu."

"Ok google, trus tahunya apa?"

"Tahu sumedang, tahu bacem, tahu kuning."

"Ok google, payah lo!"

"Pepaya California adalah bla bla bla..."

"Itu pepaya google bego!!" Gege emosi.

"Ok googlenya mana?" jawab Google.

Gege kesal menutup laptopnya, ia menopang dagunya memandangi suasana Jakarta dari kaca jendela kantornya.

"Ge, lo gabut, stress atau combo keduanya?" ujar Yusup, rekan sekantornya, dari kubikelnya di seberang Gege.

"Diam!" sergah Gege ke Yusup.

"Jangan gitulah, kita kan sahabat," sahut Yusup sambil meminum kopi sisa kemarin.

"Mo minjem duit lo ya?" Gege memicingkan matanya.

"Eng...eng..engga kok."

Yusup menarik kursi merapat ke Gege.

"Husss huss huss..." usir Gege.

Gege dan Sumini [END]Where stories live. Discover now