Bab 19 : Siapa yang Tersakiti?

3K 272 46
                                    

Shani akhirnya pingsan di lorong rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shani akhirnya pingsan di lorong rumah sakit. Sakti dan perawat segera memapahnya kembali kamar rawat. Sementara di luar, Amir dan Gege sudah meninggalkan rumah sakit menggunakan mobil. Mereka kembali ke hotel dan segera pulang ke Jakarta. Di mobil Amir membiarkan Gege menumpahkan air matanya yang tidak terbendung lagi. Kali ini Amir melihat tangis Gege begitu terisak dan mendalam. Ia tahu hati sahabatnya begitu kecewa melihat adegan tadi di kamar rawat.

Sampai di kamar hotel, Amir segera membereskan tas mereka dan bersiap kembali ke Jakarta. Gege menangis di atas tempat tidur.

"Istirahat dulu, Ge. Tenangin hati. Pesawat kita nanti malem flight nya," ujar Amir.

Gege mengangguk.

"Mau gue pesenin apa?"

"Aku ngga mau apa - apa."

"Tapi lo belum makan Ge sejak dari Jakarta?"

Gege menggeleng. "Ngga kepengen makan, Mir."

"Ya udah. Gue di sini kok. Ngga kemana - mana."

Di dalam kamar rawat, Shani akhirnya terbangun dari pingsan. Ia masih menangis memanggil dan meratapi Gege. Shani tidak mau makan apalagi minum obat, tidak mau disuapi oleh Sakti.

"Aku mau nyusul Gege!" Shani berusaha bangkit lagi dari tempat tidur.

"Shan, jangan please. Kamu masih lemah," sahut Sakti sambil memegangi tangan kanan Shani yang mau mencabut jarum infus.

"Aku mau minta maaf ke Gege. Itu tadi bukan yang seperti dia pikirkan. Aku mau minta maaf. Hu hu hu..." rengek Shani.

Ada dua suster yang memegangi Shani. Seorang suster akhirnya menyuntikkan obat penenang karena Shani terus berontak. Sakti menelepon Gege tapi tidak aktif.

"Aku ngga mau sama kamu. Keluar!" Shani mengusir Sakti. Suaranya mulai melemah. Efek obat mulai bekerja.

"Oke. Iya. Kamu jangan berontak lagi please." Sakti menenangkan Shani.

"Aku...mau ketemu...Gege. Aku ngga mau... sama... kamu...keluar..." Shani makin melemah.

Sakti mengalah. Ia keluar kamar dan menelepon seorang staf wanita dari manajemennya untuk datang ke rumah sakit menemani Shani. Ia menghembuskan nafas panjang di kursi ruang tunggu. Sekitar setengah jam kemudian, seorang staf Sakti bernama Mbak Fia diminta menunggui Shani.

Sakti mencari nomor Amir di hape Shani.

"Halo?"

"Siapa nih?"

"Sakti."

"Mo ape lo?"

"Boleh bicara sama Gege. Aku mau jelasin semuanya."

"Dia lagi tidur. Nanti gue sampein."

"Kalian ada di hotel mana? Boleh aku ketemu?"

Gege dan Sumini [END]Where stories live. Discover now