Bab 20 : H - Sekian

3.2K 259 48
                                    

Pagi harinya Shani dan Gege berangkat lagi Ke Jogjakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya Shani dan Gege berangkat lagi Ke Jogjakarta. Ada satu hal lagi yang harus Shani selesaikan di sana. Restu orang tuanya. Mereka sedang dalam perjalanan ke rumah Shani. Rencananya Gege hendak menginap di sana. Seperti biasa Shani menyender di bahu Gege.

"Udah lama ya kamu ngga pulang?" tanya Gege.

"Sejak lebaran tahun lalu ya."

"Lama juga. Komunikasi sama ortu kamu?"

"Seminggu bisa dua tiga kali aku telepon Mama, Ge."

"Waktu kamu sakit, bukan mereka yang nungguin kamu?"

"Waktu Gege dateng, Papah sama Mamah aku belum sempat datang. Pas hari kedua aku dirawat mereka baru jenguk."

"Gege keburu itu ya waktu itu...." Gege terkekeh.

"Gege sih emosian. Jadi ngga ketemu mereka." Shani mencubit gemas pipi Gege.

"Kamu pernah cerita tentang aku?"

"Udah. Aku udah cerita aku punya pacar baru. Tapi aku ingin memastikan ke orang tua aku bahwa yang aku kenalkan ke mereka itu yang benar - benar serius sama aku."

"Ooh. Gege ngerti. Kamu udah cerita apa tentang aku?"

"Semua."

"Semua?"

"Iya. Kenapa?"

"Ngga nyangka aja. Hehe."

Jogja menyambut mereka ramah. Cuaca pagi itu cukup cerah. Suasana kota Jogja membuat siapapun yang pernah mengunjunginya ingin kembali ke kota itu. Keramahan masyarakatnya, arsitektur bangunannya, keunikan berbagai ornamen tradisional Jawa di setiap sudut kota. Orang tua Shani tinggal di daerah Sleman.

Taksi yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah besar yang nampak asri. Penuh pepohonan rindang dan tanaman bunga yang indah. Lingkungan rumah yang tenang jauh dari keramaian lalu lintas. Shani dan Gege masuk ke halaman rumah yang pagarnya tidak dikunci. Mamahnya Shani sudah menunggu sejak tadi di teras.

"Mamah..." sapa Shani lalu memeluk Mamahnya yang masih terlihat awet muda.

"Ini siapa?" tanya Mamahnya Shani, Bu Natio.

"Saya Gege, Tante." Gege mencium tangan Bu Natio.

"Ooh ini pacar kamu, Shan? Ya ampun cantik sekali." Bu Natio mengelus pipi Gege lalu mencium kedua pipinya.

Gege tersenyum. Sepertinya sebuah sinyal baik kalau Mamahnya Shani merestui Gege. Terlihat dari gestur wajah, perkataan, dan tindakan ketika pertama kali bertemu Gege.

"Ajak masuk, Shan. Biar istirahat."

"Papah mana, Ma?"

"Kan kerja. Masih pagi ini."

"Oh iya. Aku lupa. Hehe."

Shani dan Gege beristirahat sejenak di kamar Gege.

"Shan.."

Gege dan Sumini [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang