[ Four ]

33 6 9
                                    

Selamat membaca!
    
    
   
Aku sudah terjaga sekitar satu jam lalu. Harry benar, badanku pegal. Setelah mandi dan membereskan barangku, aku memutuskan untuk memasak sarapan untuk Harry. Kurasa bacon dan scrambled eggs cukup.

Satu porsi sarapan untuk malaikat sudah siap! Tak lupa aku membubuhkan inisial namaku "Z" dengan saus tomat.

Selamat sarapan, Harry. Terima kasih atas semuanya dan maaf tidak membangunkanmu. Oh ya, hubungi aku jika kau berkunjung ke San Jose lagi.

Aku menuliskan nomor ponselku di selembar kertas tersebut.

"Senang bertemu denganmu, Harry," bisikku saat di dekatnya. "Semoga Tuhan selalu melindungimu."

Memang sudah ada berita tentang lock down di California, tapi aku tetap menguji peruntunganku. Siapa tahu hari ini kereta masih diizinkan beroperasi. Perjalanan dari rumah Harry ke stasiun tidak terlalu jauh, hanya lima belas menit. Berkat bantuan Google maps, aku tidak lagi tersesat.

"Nona, ada yang bisa saya bantu?"

"Keretaku ke San Jose akan berangkat satu jam lagi."

"Apa kau tidak melihat berita, Nona? San Fransisco akan segera menerapkan lockdown. Semua transportasi umum sudah dilarang beroperasi."

"Sampai kapan?"

"Kami belum bisa memastikan. Yang bisa kau lakukan sekarang hanyalah tinggal di rumah sampai semuanya aman."

"Aku sungguh harus kembali ke San Jose. Aku punya pekerjaan di sana."

"Maaf, Nona. Tidak ada yang bisa kami lakukan."

"Apa aku bisa meninggalkan nomor telepon supaya kau bisa menghubungiku ketika aku sudah bisa pergi dari sini?"

"Tentu saja."

Semuanya berantakan. Bagaimana aku bisa terjebak di kota ini sampai waktu yang aku sendiri tidak tahu?! Bagaimana dengan anak-anak Sunnyside dan kursus piano? Bagaimana dengan ibu?

Dalam perjalananku ke supermarket, aku menghubungi ibu dan menjelaskan padanya apa yang terjadi.

"Aku sudah memohon pada polisi di sini, Bu."

"Apa hanya transportasi umum yang ditutup?"

"Begitu yang tadi ia katakan, aku tidak bertanya lebih lanjut."

"Semua ini tidak akan terjadi jika kau adalah seorang model. Kau jadi model, kau punya banyak uang, kau bisa beli mobil, dan kau tidak akan terjebak di SF sekarang."

"Halo? Halo? Apa? Aku tidak mendengarmu."

Aku memutuskan panggilannya.

Model, model, model, dan model. Kenapa tidak ia saja yang jadi model.

***

Ketika aku kembali ke rumah Harry, matahari sudah mulai tampak. Beberapa orang tampak berlalu lalang.

"Young lady."

"Selamat pagi. Ada yang bisa kubantu?"

"Apa kau tinggal di rumah itu?" tanya wanita itu sambil menunjuk rumah Harry.

"Ya. Aku tinggal bersama umm temanku."

"Rupanya rumahnya sudah terjual ya."

"Aku tidak mengerti maksudmu, Nyonya."

"Ah, aku minta maaf," ujarnya. "Jangan lupa kenakan masker."

"Tentu saja."

***

Fourteen DaysWhere stories live. Discover now