Bermalam dikediaman Park, diberi makan, diberi minum obat, diberi pinjaman pakaian adik laki - laki Minjung. Kurang telaten apalagi seorang Park Minjung mengurus tunangan terkasihnya?
Waktu makan malam, karna kasihan dengan wajah lesu Soonyoung, Minjung membangunkan Soonyoung dengan lemah lembut dan membawakan makan malam ke kamar adiknya tempat dimana Soonyoung menumpang beristirahat. Setelahnya membawakan obat, dan menunggu sampai sang tunangan meminum obat tersebut didepan matanya.
Lalu membawakan baju ganti milik Jaehyun untuk Soonyoung pakai, karna pakaian yang Soonyoung pakai sudah basah oleh keringat. Mungkin itu tandanya sang tunangan sudah mulai membaik.
Tapi sebelum itu tak lupa Minjung membawakan lap handuk beserta air hangat untuk membasuh tubuh Soonyoung agar merasa lebih segar, sungguh beruntung Kwon Soonyoung dan penyakitnya.
"Minjung-ah, mau kemana?" Setelah berjam - jam hanya mengurus keperluan Soonyoung, Minjung memutuskan kembali ke kamarnya dan tentunya beristirahat.
"Wae? Kau membutuhkan sesuatu lagi?"
"Ani, hanya saja aku takut - takut memerlukan sesuatu tapi tidak sanggup berjalan ke luar kamar seorang diri"
Benar - benar Kwon Soonyoung dan penyakit adalah musuh utama bagi Minjung. Minjung memutar bola matanya mendengar perkataan memelas Soonyoung. Demi apapun ditelinga Minjung hal itu terdengar menggelikan mengingat bagaimana status Soonyoung adalah ketua karate di sekolah mereka tapi dirinya memasang wajah seperti tadi.
"Kau membawa handphonemu Kwon, telpon saja aku. Jangan macam - macam ku peringatkan, aku tidak mau hal semacam pertunangan kita yang dimajukan akan terulang kembali karna ulahmu" ingat Minjung memberi peringatan.
"Ah, karna kita tertangkap tertidur bersama ya?" Ucap Sooyoung santai.
"Menurutmu?!"
"Benar juga, jangan sampai kali ini kita tertangkap dan langsung dibawa untuk segera dinikahkan ya hahaha"
Minjung mendengus mendengar kata - kata asal yang Soonyoung ucapkan. Mungkin bagi Soonyoung itu hanya candaan tapi bagi Minjung kalau hal itu sampai terjadi, habis sudah masa depan karirnya.
"Cepat pejamkan matamu dan tidur. Aku tidak akan menahanmu pulang kalau besok kau tidak sembuh Kwon" Minjung mematikan lampu kamar seraya menutup pintu dengan membanting benda mati itu sedikit keras.
"Aigoo, sudah semanis ini mengurusku tapi tetap saja wanita perkasa semacam dia selalu saja berhasil membuatku terkejut"
*
Soonyoung sehat. Karna kalau tidak segera sehat Soonyoung tetap harus pulang ke rumahnya dan tidak diijinkan menginap di rumah keluarga Park berlama - lama. Tidak baik seorang wanita dan seorang pria dalam satu rumah tanpa sepengetahuan orang tua mereka.
"Gomawo, gomawo sudah mengurusku kemarin Jungie-ya"
Ah Jungie ya...
Selalu setiap namanya dipanggil dengan cara seperti itu Minjung pasti malu. Pipi wanita itu tidak akan bisa berbohong, pipinya akan memerah seperti tomat.
"Hmm, jangan sampai sakit lagi. Dan kalaupun sakit jangan temui aku." jawab Minjung yang tidak mau memandang wajah Soonyoung.
Yang pria sudah tersenyum kesenangan melihat wajah tunangannya jadi memerah karna ulahnya.
"Shiro~ Aku pastikan untuk datang pada Park Minjung" ucap Soonyoung memberikan jempolnya dihadapan Minjung.
"Ya! Aku tidak akan mau mengurusmu lagi!!"
"Aigoo jangan begitu tunanganku" jawab Soonyoung yang ditolak oleh Minjung.
Minjung yang tidak kuat dengan Soonyoung yang terus menggodanya, memutuskan meninggalkan pria itu dan memberikan sekantung makanan untuk Soonyoung bawa. "Ini bawa, jangan lupa kau makan dan minum obatnya ya, sudah sana pulang"
"Huft, kalau seperti ini kau membuatku jadi semakin merasa bersalah Minjung-ah"
"Kau bicara apa? Aku hanya memberimu makanan agar nanti di rumah kau tidak perlu delivery order dan bisa langsung memakan obat, itu saja"
Sooyoung menatap bekal makanan yang ada ditangannya. Merasa telah diurus seharian dan masih mendapat kebaikan berbentuk bekal membuatnya merasa apa dirinya pantas setelah memutuskan hubungan mereka kemarin.
"Mengenai hubungan kita..." Soonyoung meletakkan bekal pemberian Minjung dan menatap wanita dihadapannya serius. Soonyoung sadar, ada sesuatu yang harus diluruskan diantara mereka.
Minjung mengerti arah pembicaraan Soonyoung.
"Maaf aku selalu seenaknya. Meminta kita berpacaran, kemudian memutuskan hubungan, tapi saat sedang sakit begini aku juga datang untuk menyusahkanmu"
"Ah itu..."
"Maafkan aku Minjung-ah. Aku benar - benar merasa begitu beruntung disaat seperti ini ada dirimu disisiku. Gomawo"
Soonyoung menarik tubuh kecil dihadapannya kedalam rengkuhannya. Membawa Minjung kedalam pelukannya.
"Ehm, Soonyoung-ah, bukankah sudah kubilang jangan berbuat macam - macam. Apa ini karna kepalamu masih pusing" ucap Minjung memberi jarak dan meraih kening Soonyoung untuk mengecek suhu tubuh pria yang tiba - tiba aja memeluknya.
"Aku sudah sangat sehat, dan akan semakin sehat kalau kau tidak merusak momen ini Jungie-ya" kembali Soonyoung merapatkan tubuh mereka dan semakin mempererat pelukkannya.
Dan Minjung tau, ini bukan saatnya merusak momen mereka, terlebih dirinya sudah merindukan pria dipelukannya sejak seminggu yang lalu. Minjung tidak mau mengingat status mereka sebagai kekasih yang sudah putus, yang Minjung tau sebagai tunangan hubungan mereka masih terikat, dan karna itu Minjung membalas pelukan Soonyoung tak kalah erat, karna Minjung tidak diijinkan merusak momen kata Soonyoung tadi.
"Hmm kau harus selalu sehat, Soonyoung-ah"
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Tbc.
Kyaaaaaaaaaaa😍😍😍😍😍😍😍😍 Kapalku berlayaar🛳🛳🛳🛳🛳🛳
Dikarantina jadi ngetik beginian sih aku wkkwkwk jadi enakkan kamu Soonyoung 😌😌 Gimana kabar karantina kalian guys? Ada yang mendadak jadi chefkah? Atau berniat belajar something new? Yuk share :))
Btw guys aku banyak nulis cerita baru nih, check it out yaa sekalian please komen sama votenyaaa 🙏🙏🙏
1. How i meet your father https://my.w.tt/aa7kuGcAl6
2. 30 days relationship challange https://my.w.tt/UAvVLVfAl6
3. Now playing https://my.w.tt/IneQrEiAl6
Terus terus terus jangan lupa follow ig aku biar tau kapan aja aku update cerita baru okeey😉😉👇👇👇