"Soonyoung dan Eunha akhir - akhir ini terlihat sering bersama, apa mungkin mereka kembali bersama ya?"
"Nde? Jinjja? Lalu bagaimana dengan Park Minjung? Bukannya mereka masih berkencan?"
"Ah molla, mungkin Kwon Soonyoung masih menyukai Jung Eunha?"
"Jinjja? Kalau begitu aku jadi kasihan dengan Park Minjung, seharusnya Soonyoung-ssi memperjelas hubungan mereka dulu, bukan?"
"Betul, sebagai wanita aku juga jadi kasihan pada Park Minjung"
"Aigoo, sudahlah ayo kembali ke kelas"
Siapa itu? Seperti ada 2 orang yang baru saja membicakan hubunganku dan Soonyoung.
Aku sedang berada di dalam salah 1 bilik toilet saat mendengar suara beberapa wanita membicarakanku, aku yang sudah menyelesaikan urusanku sebenarnya ingin keluar, tapi ku urungkan karna ingin mendengar kelanjutan percakapan mereka.
Mereka benar, akhir - akhir ini Soonyoung dan Eunha memang sering terlihat bersama. Aku tahu hal itu dan tidak berniat mencegahnya sama sekali. Aku tahu seharusnya aku tegas pada hubunganku dan Soonyoung, seperti kami yang sudah putus tapi masih diketahui semua orang masih berpacaran.
Harusnya aku lebih tegas pada hubungan ini, tapi disisi lain aku merasa tidak seharusnya memikirkan hal itu. Itu tidak penting, hubunganku dan Soonyoung tidak sepenting pendidikan dan masa depanku, jadi aku harus belajar mengabaikannya.
Lagipula antara aku dan Soonyoung baik - baik saja. Kami tidak bertengkar sudah hampir sebulan ini. Kami sudah sangat jarang beradu mulut hanya karna masalah kecil. Jadi biarkan saja seperti ini. Aku tidak mau menanyakan apapun mengenai Eunha pada Soonyoung. Mungkin memang lebih baik kalau mereka kembali bersama. Dan aku tidak mau menyakiti hatiku lagi.
"Minjung-ah, kau darimana saja?"
Suara Jennie terdengar memanggilku, tapi tatapan pertama yang kutangkap adalah tatapan Soonyoung yang terlihat cemas. Ada apa?
Aku baru saja memasuki ruang kelas. Setelah selesai makan siang bersama Jennie dan yang lainnya seperti biasa, aku meninggalkan mereka lebih dahulu karna harus pergi ke toilet. Lalu, kenapa raut wajah Jennie jadi begitu sama dengan Soonyoung?
"Wajahmu pucat sekali Minjung-ah, sebaiknya kita ke UKS, nanti biar Soonyoung yang mengatakan pada Kim Ssaem, kita izin saja pada ketua kelas, kajja"
"Ne? Aku baik - baik saja, jangan cemaskan aku Jennie-ah"
"Mwo? Bagaimana bisa aku tidak cemas kalau wajahmu sepucat ini?"
Memangnya seperti apa wajahku sekarang?
Aku memang merasa lemas, makanan yang 15 menit lalu ku makan saja terbuang percuma, aku memuntahkan mereka dan rasanya sekarang tatapanku menjadi samar.
"Minjung-ah..."
Suara Soonyoung, aku masih sadar, aku masih bisa mengenali suara yang memanggilku.
"Minjung-ah kau baik - baik saja?"
Suara Jun, dan sekarang Jun berdiri tepat dihadapanku.
"Eii, kalian ini kenapa? Aku baik - baik saja, sudah jangan pedulikan aku"
Aku memutuskan kembali ke mejaku daripada terus - terusan menjadi pusat perhatian, lagipula pelajaran kali ini akan membahas materi yang biasa keluar diujian akhir dan aku tidak boleh melewatkannya. Aku baik - baik saja.
"Kau benar baik - baik saja?"
Aku mengangguk, berusaha meyakinkan Jennie agar tidak terlalu mencemaskanku, tapi rupanya anggukkan pelan yang kuberikan memberikan goncangan dikepalaku, dan berakhir membuatnya sakit.

YOU ARE READING
MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]
FanfictionKetika orang tua mulai memaksakan kehendak mereka